Permintaan Chip Mendorong Ledakan Ekspor yang Kuat
Tiongkok telah melewati ambang ekonomi utama pada tahun 2025 saat surplus perdagangannya naik di atas 1 triliun dolar. Negara tersebut mencapai sekitar 1,076 triliun dolar dalam sebelas bulan pertama, yang menunjukkan betapa kuatnya Tiongkok terus memimpin ekspor global. Permintaan yang meningkat untuk chip dan elektronik canggih membantu mendorong lonjakan ini, meskipun pengiriman ke Amerika Serikat turun tajam.
Pada bulan November, ekspor meningkat hampir 6 persen dibandingkan tahun lalu. Impor naik kurang dari 2 persen, yang semakin memperlebar kesenjangan perdagangan. Namun, ekspor ke Amerika Serikat turun hampir 29 persen. Tiongkok mengimbangi penurunan ini dengan mengalihkan lebih banyak barang ke Asia Tenggara, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin.
Manufaktur Teknologi Tinggi Berkembang
Pertumbuhan pesat dalam manufaktur semikonduktor memainkan peran utama dalam kekuatan ekspor Tiongkok. Investasi baru dan arus IPO yang stabil di sektor teknologi memungkinkan pabrik-pabrik Tiongkok meningkatkan produksi chip, suku cadang kendaraan listrik, dan produk canggih lainnya.
Beberapa analis pasar mencatat bahwa lemahnya permintaan domestik mendorong Tiongkok untuk semakin bergantung pada pasar luar negeri. Dengan sektor properti yang kesulitan dan konsumsi masyarakat yang melambat, ekspor terus menjadi penggerak utama momentum ekonomi negara tersebut.
Faktor-faktor kunci yang membentuk lanskap ekspor Tiongkok meliputi:
Permintaan global yang meningkat untuk chip dan komponen kendaraan listrik (EV)
Peningkatan investasi dalam manufaktur semikonduktor
Konsumsi domestik yang lesu sehingga aktivitas ekspor tetap tinggi
Ketegangan Global Meningkat Seiring Bertambahnya Surplus
Surplus rekor Tiongkok telah menimbulkan kekhawatiran di antara mitra dagang utama. Beberapa pejabat Uni Eropa telah mengusulkan kemungkinan tarif saat mereka memantau ketidakseimbangan perdagangan yang semakin melebar. Ekonom juga memperingatkan bahwa Tiongkok menghadapi risiko jika rantai pasokan global bergeser atau ketegangan geopolitik meningkat.
Ke depan, para pembuat kebijakan di Tiongkok berencana memperkuat industri ekspor teknologi tinggi seperti robotika, kendaraan listrik, dan manufaktur chip. Mereka juga akan berupaya meningkatkan belanja domestik untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada pasar luar negeri. Untuk saat ini, data perdagangan terbaru menunjukkan betapa kuatnya mesin ekspor Tiongkok selama pergeseran ulang perdagangan global ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Surplus Perdagangan Satu Triliun Dolar China Menandakan Era Ekspor Global Baru
Permintaan Chip Mendorong Ledakan Ekspor yang Kuat
Tiongkok telah melewati ambang ekonomi utama pada tahun 2025 saat surplus perdagangannya naik di atas 1 triliun dolar. Negara tersebut mencapai sekitar 1,076 triliun dolar dalam sebelas bulan pertama, yang menunjukkan betapa kuatnya Tiongkok terus memimpin ekspor global. Permintaan yang meningkat untuk chip dan elektronik canggih membantu mendorong lonjakan ini, meskipun pengiriman ke Amerika Serikat turun tajam.
Pada bulan November, ekspor meningkat hampir 6 persen dibandingkan tahun lalu. Impor naik kurang dari 2 persen, yang semakin memperlebar kesenjangan perdagangan. Namun, ekspor ke Amerika Serikat turun hampir 29 persen. Tiongkok mengimbangi penurunan ini dengan mengalihkan lebih banyak barang ke Asia Tenggara, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin.
Manufaktur Teknologi Tinggi Berkembang
Pertumbuhan pesat dalam manufaktur semikonduktor memainkan peran utama dalam kekuatan ekspor Tiongkok. Investasi baru dan arus IPO yang stabil di sektor teknologi memungkinkan pabrik-pabrik Tiongkok meningkatkan produksi chip, suku cadang kendaraan listrik, dan produk canggih lainnya.
Beberapa analis pasar mencatat bahwa lemahnya permintaan domestik mendorong Tiongkok untuk semakin bergantung pada pasar luar negeri. Dengan sektor properti yang kesulitan dan konsumsi masyarakat yang melambat, ekspor terus menjadi penggerak utama momentum ekonomi negara tersebut.
Faktor-faktor kunci yang membentuk lanskap ekspor Tiongkok meliputi:
Ketegangan Global Meningkat Seiring Bertambahnya Surplus
Surplus rekor Tiongkok telah menimbulkan kekhawatiran di antara mitra dagang utama. Beberapa pejabat Uni Eropa telah mengusulkan kemungkinan tarif saat mereka memantau ketidakseimbangan perdagangan yang semakin melebar. Ekonom juga memperingatkan bahwa Tiongkok menghadapi risiko jika rantai pasokan global bergeser atau ketegangan geopolitik meningkat.
Ke depan, para pembuat kebijakan di Tiongkok berencana memperkuat industri ekspor teknologi tinggi seperti robotika, kendaraan listrik, dan manufaktur chip. Mereka juga akan berupaya meningkatkan belanja domestik untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada pasar luar negeri. Untuk saat ini, data perdagangan terbaru menunjukkan betapa kuatnya mesin ekspor Tiongkok selama pergeseran ulang perdagangan global ini.