Blockchain

Artikel ini menyajikan analisis komprehensif tentang penyebab harga aset kripto masih stagnan meski regulasi semakin baik, adopsi institusional meningkat, dan teknologi berkembang pesat. Melalui tinjauan aspek valuasi, struktur pendapatan, arus modal, serta siklus industri, penulis mengungkap faktor-faktor utama di balik ketidakharmonisan antara harga token dan fundamental yang mendasarinya, serta menawarkan sektor-sektor prospektif dengan potensi pertumbuhan riil dan strategi penangkapan nilai di masa mendatang.

Artikel ini memberikan analisis komprehensif mengenai cara Ethena menerapkan strategi basis trading untuk menghasilkan yield dan menjaga stabilitas synthetic dollar-nya, USDe. Selain itu, artikel ini mengulas posisi unik Ethena dan keunggulan kompetitifnya di pasar stablecoin.

Gate Research mencatat pasar cryptocurrency baru-baru ini melemah secara menyeluruh. Dari sisi makro, ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve yang mulai mereda serta meningkatnya sentimen penghindaran risiko memberikan tekanan pada saham, emas, dan aset kripto secara bersamaan. Bitcoin menembus level support utama dan sempat turun di bawah USD 90.000. Seluruh kenaikan harga sejak awal tahun pun hilang, dengan koreksi sekitar 27% dari rekor tertinggi intraday pada 6 Oktober. Secara teknikal, rata-rata bergerak 50 hari menembus ke bawah rata-rata bergerak 200 hari, membentuk pola “death cross” yang menunjukkan tren bearish berkelanjutan dalam jangka menengah.

Polymarket kerap dianggap keliru sebagai platform spekulasi. Padahal, inti utamanya adalah mengonsolidasikan penilaian kolektif manusia atas peristiwa di masa mendatang menjadi aset keuangan yang dapat diperdagangkan. Artikel ini mengawali pembahasan dengan pertanyaan mendasar tentang penentuan harga, lalu secara sistematis mengulas kerangka kerja ketat di balik konsep "harga sebagai probabilitas." Penjelasan mencakup batasan matematis, mekanisme pembayaran satu dolar, penetapan harga bebas arbitrase, dan probabilitas netral risiko. Selanjutnya, artikel ini mengulas penentuan harga order book, insentif market maker, serta mekanisme likuiditas guna membantu pembaca memahami alasan Polymarket mampu memberikan akurasi dan ketahanan tinggi.

DappRadar resmi menghentikan operasionalnya. Sebagai platform data Web3 yang telah mendukung Web3 selama hampir delapan tahun, DappRadar akhirnya tidak mampu mengatasi tantangan bisnis yang umum terjadi. Meski menawarkan nilai tinggi, pendapatan dari pengguna tetap rendah—sebuah tantangan yang umum dihadapi produk utilitas. Artikel ini mengulas perjalanan pengembangan DappRadar, dampaknya terhadap komunitas pengguna, sejarah pendanaan, serta filosofi produk yang dianut. Selain itu, terdapat analisis menyeluruh tentang penyebab pergeseran DappRadar dari posisi sebagai otoritas utama menjadi mengalami penurunan drastis. Faktor-faktor utama yang memengaruhi antara lain tingkat spesialisasi yang terlalu tinggi, terbatasnya peluang komersialisasi, serta peningkatan biaya yang muncul di era multi-chain. Keputusan DappRadar untuk menghentikan operasionalnya menyoroti tantangan model bisnis yang masih dihadapi ekosistem alat Web3 secara menyeluruh.

Artikel berjudul "Stable Project: 80% Hype? Six Red Flags Revealing Its True Intent" mengupas logika penerbitan di balik pencapaian TVL sebesar $825 juta dalam waktu hanya 20 menit. Stable didukung langsung oleh eksekutif Tether serta posisinya sebagai aset utama dalam ekosistem USDT. Meski digambarkan sebagai infrastruktur pembayaran, artikel tersebut menyoroti bahwa desain Stable memberikan keuntungan lebih besar bagi institusi dan pemangku kepentingan internal, sedangkan risiko bagi investor ritel meningkat secara signifikan.

Artikel ini tidak hanya mengulas secara mendalam dinamika ekonomi serta prinsip desain arcade tokens, tetapi juga memperlihatkan potensi penerapannya dalam ekonomi digital melalui contoh kasus nyata.

Artikel ini membahas secara mendalam aspek utama seperti gambaran proyek, latar belakang tim, latar belakang investor, tokenomics, dan kepatuhan regulasi. Artikel ini mengidentifikasi berbagai kesalahan umum dan risiko yang kerap muncul dalam proyek Web3, sekaligus memberikan metode yang terstruktur untuk melakukan due diligence dan menetapkan kriteria penilaian.

DeFi tengah mengalami lonjakan pembelian kembali yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana protokol utama seperti Uniswap dan Lido semakin cepat menyelaraskan diri dengan model keuangan konvensional dalam hal pembagian biaya, pembelian kembali token, dan pengaruh tata kelola. Fenomena ini memicu perdebatan tajam tentang apakah prinsip desentralisasi mulai tergeser oleh pola "korporatisasi." Dengan kebijakan pembelian kembali terbaru sebagai dasar, laporan ini membahas kontroversi sentralisasi, restrukturisasi tata kelola, serta tren baru dalam ekonomi token yang dihadapi sektor DeFi, memberikan sudut pandang kritis untuk memahami fase perkembangan industri berikutnya.

Pengajuan IPO Grayscale di Bursa Efek New York menandai langkah perusahaan ini memasuki pasar modal Amerika Serikat sebagai manajer aset kripto terbesar dengan nilai kelolaan US$35 miliar. Grayscale mengelola lebih dari 40 produk investasi dan lebih dari 45 jenis mata uang kripto. Total aset ETP dan ETF yang dikelola mencapai sekitar US$33,9 miliar. IPO tersebut akan menggunakan struktur Up-C, sehingga pendiri dapat tetap mempertahankan kendali tata kelola perusahaan. Meskipun pendapatan dan laba mengalami sedikit penurunan, margin laba bersih Grayscale tetap tinggi di angka 65%, menyoroti kekuatan bisnis manajemen asetnya.

Pada Oktober 2025, kapitalisasi pasar cryptocurrency secara keseluruhan menunjukkan pola fluktuatif, mencerminkan kepercayaan pasar yang lemah serta tren yang mulai stabil. Narasi “BTCFi” mendorong Starknet mencatat rekor tertinggi baru dalam inflow modal dan aktivitas on-chain, dengan TVL meningkat dari $170 juta di akhir September menjadi $245 juta. Pasar prediksi mengalami lonjakan aktivitas; Polymarket dan Kalshi membukukan volume perdagangan bulanan gabungan lebih dari $7 miliar. Koin privasi kembali menunjukkan performa kuat, dengan ZEC melesat lebih dari 440% selama bulan tersebut dan memimpin kenaikan. Dari sisi pendanaan, sektor Web3 menuntaskan 130 transaksi dengan total nilai $5,12 miliar, naik 28,43% dibanding bulan sebelumnya. Total dana yang dihimpun melonjak 104,8%, menjadi level tertinggi kedua dalam hampir satu tahun, dengan mayoritas dana mengalir ke DeFi ($2,15 miliar) dan infrastruktur inti.

Ketua U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) memperkenalkan tahap terbaru dari “Project Crypto” melalui pidato terbarunya, membangun sistem klasifikasi token berdasarkan dasar ekonomi. Ia juga menegaskan landasan hukum bahwa kontrak investasi dapat diakhiri. Langkah ini menandai masuknya regulasi cryptocurrency ke dalam era kepastian hukum.

Artikel ini membedah logika di balik perubahan tersebut dan respons pasar melalui studi kasus tertentu, serta menyoroti risiko dan peluang yang mungkin muncul dari ICO ber-valuasi tinggi.

Sebelum tercatat di Coinbase, Monad merilis dokumen penjualan setebal 18 halaman yang memberikan detail komprehensif tentang alokasi token, jadwal pelepasan, strategi market-making, serta risiko yang terkait. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa hanya 0,16% dari suplai market-making yang akan menopang Fully Diluted Valuation (FDV) senilai USD 2,5 miliar, menegaskan pendekatan proyek yang sangat disiplin dan berhati-hati dalam penemuan harga dan pengelolaan likuiditas.

Artikel ini menyajikan analisis menyeluruh tentang detail teknis mekanisme fee switch, alasan gagalnya proposal sebelumnya, dan perubahan posisi para pemangku kepentingan utama seperti a16z. Artikel ini juga mengulas dampak persetujuan proposal terhadap protokol Uniswap dan penyedia likuiditas (LP), serta menyoroti dinamika pasar secara luas.