Di balik penurunan yen Jepang ke level terendah: Mengapa Bank Sentral Jepang Lambat dalam menaikkan suku bunga?

Nilai tukar dolar AS terhadap yen terus menguat, dengan yen baru-baru ini mencapai level terendah dalam 8 bulan, didorong oleh sikap konservatif Bank of Japan. Keputusan suku bunga pada 30 Oktober kembali mengecewakan pasar—Gubernur Bank of Japan, Ueda Kazuo, mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan di 0,5%, ini adalah bulan keenam berturut-turut tidak ada perubahan.

Sikap Bank Sentral Cenderung Dovish, Sentimen Pasar Berubah

Setelah pengumuman keputusan suku bunga, para investor yang membeli yen mulai mundur. Menurut analisis Christopher Wong, Strategi Valuta Asing dari Oversea-Chinese Banking Corporation Singapura, pasar merasa kecewa karena Bank of Japan tidak memberikan sinyal hawkish yang jelas, sehingga para pelaku pasar yang bullish yen keluar secara besar-besaran, yang secara langsung mendorong melemahnya kurs USD terhadap JPY.

Dalam rapat keputusan, tidak semua anggota sepakat—anggota Komite Kebijakan, Takada Hajime dan Tamura Naoki, memberikan suara menentang, mendesak kenaikan suku bunga, sesuai posisi bulan lalu. Meski demikian, Ueda Kazuo tetap belum mengisyaratkan kenaikan suku bunga. Dalam pernyataannya, dia menekankan bahwa prospek ekonomi menghadapi risiko beragam, terutama ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan internasional yang masih mempengaruhi ekonomi global dan inflasi.

Data Ekonomi Menguat, Tapi Kenaikan Suku Bunga Belum Jelas

Perlu dicatat bahwa Bank of Japan dalam proyeksi ekonomi terbarunya menaikkan perkiraan pertumbuhan. Pertumbuhan GDP tahun fiskal ini diperkirakan naik dari 0,6% menjadi 0,7%, dan CPI inti untuk tahun fiskal 2026 juga naik dari 1,9% menjadi 2,0%. Data ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Jepang berjalan baik, seharusnya mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga, tetapi bank sentral tetap berhati-hati.

Bank of Japan menegaskan bahwa jika kinerja ekonomi dan inflasi sesuai harapan, mereka akan terus menaikkan suku bunga acuan. Namun, pernyataan ini lebih bersifat deklaratif, dan belum berujung pada tindakan nyata.

Perdana Menteri Baru, Suga Sanae, Menjadi Variabel Kunci

Mengapa Bank of Japan tiba-tiba menjadi sangat konservatif? Menurut Masato Koike, Ekonom Senior dari Sompo Institute Plus, kemungkinan besar faktor utama adalah naiknya Suga Sanae sebagai perdana menteri baru. Karena Suga Sanae belum menyatakan posisi yang jelas terkait kenaikan suku bunga, Bank of Japan mungkin menahan diri agar tidak terlalu cepat menaikkan suku bunga, menunggu sinyal dari tingkat politik.

Ketidakpastian kebijakan ini langsung mempengaruhi ekspektasi pasar. Berdasarkan data saat ini, pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan pada rapat Desember sekitar 40-50%.

Perbedaan Kebijakan AS dan Jepang Perkuat Pelemahan Yen

Ekspektasi kenaikan suku bunga oleh mantan pejabat Bank of Japan, Tohru Sasaki, Kepala Strategi dari Fukuoka Financial Group, diubah, menunda kemungkinan kenaikan dari Oktober ke April tahun depan atau lebih lambat. Dia memperkirakan dolar AS akan terus menguat terhadap yen, mungkin menguji kisaran 154-155.

Christopher Wong menambahkan bahwa meskipun langkah normalisasi kebijakan Bank of Japan yang lambat mengecewakan investor, arah kenaikan suku bunga secara umum belum berubah. Yang benar-benar mendukung penguatan USD terhadap JPY adalah perbedaan kebijakan antara Federal Reserve dan Bank of Japan—AS menurunkan suku bunga sementara Jepang perlahan menaikkan, memperbesar selisih suku bunga ini terus memberikan tekanan pada yen.

Prospek: Probabilitas Kenaikan Suku Bunga Tahun Ini Masih Diragukan

Berdasarkan prediksi berbagai pihak, tren penurunan yen ke level terendah dalam waktu dekat sulit dibalik. Kecuali yen melemah secara signifikan sehingga memicu bank sentral untuk melakukan kenaikan suku bunga darurat, ekspektasi kenaikan suku bunga pada Desember tetap tidak pasti. Kenaikan 25 basis poin pada Januari mendatang sangat mungkin menjadi awal dari siklus ini, bukan akhir. Investor harus memantau perkembangan politik dan langkah penurunan suku bunga AS secara ketat, karena kedua faktor ini akan langsung menentukan arah yen di masa depan.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • بالعربية
  • Português (Brasil)
  • 简体中文
  • English
  • Español
  • Français (Afrique)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • Português (Portugal)
  • Русский
  • 繁體中文
  • Українська
  • Tiếng Việt