Di pasar uang, seseorang tidak bangkit dengan kekuatan ototnya, tetapi dengan kekuatan visinya, dan tidak selamat dengan orang yang bertepuk tangan untuknya,

Tetapi dengan apa yang dilihatnya ketika semua orang buta.💰

Ada momen ketika pasar menjadi cermin jiwa sebelum menjadi ukuran angka, dan siapa yang memahami dirinya sendiri akan lebih mudah memahami pergerakan uang, karena pasar dikelola lebih oleh emosi daripada oleh akal.

Ini adalah lima tips yang berasal dari buku-buku investasi terpenting dalam sejarah:

Saran pertama
dari buku The Intelligent Investor:

Pasar tidak menghargai mereka yang mengejar harga, tetapi mereka yang mengetahui nilai dari apa yang mereka beli.

Perbedaan antara harga dan nilai adalah satu-satunya tempat perlindungan saat badai, jadi siapa pun yang membeli sesuatu yang mereka pahami, dengan harga yang lebih rendah dari nilai sebenarnya, tidak lagi terikat pada fluktuasi hari-hari, tetapi menjadi mitra dalam perjalanan panjang yang tidak ditelan oleh emosi.

Nasihat kedua
Dari buku Common Stocks and Uncommon Profits:

Jangan cari perusahaan yang untung hari ini, tetapi cari perusahaan yang bisa untung setiap hari ke depan.

Kekuatan sejati bukan terletak pada hasil satu kuartal, tetapi pada kemampuan manajemen untuk berinovasi dan mempertahankan keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh orang lain, karena pasar pada dasarnya adalah perang kemampuan, bukan perang margin.

Nasihat ketiga
Dari buku One Up on Wall Street:

Peluang besar tidak diumumkan oleh pasar, tetapi melewati depan mata orang-orang dengan menyamar dalam kesederhanaannya.

Siapa yang belajar melihat di balik kebisingan akan menemukan apa yang tidak dilihat orang lain, karena keuntungan besar tidak datang dari kecerdasan, tetapi dari perhatian pada hal-hal biasa yang diabaikan semua orang.

Nasihat keempat
Dari buku Reminiscences of a Stock Operator:

Pasar tidak hanya menghukum kebodohan, tetapi juga menghukum ketamakan.

Kesalahan terbesar dimulai dari saat trader berpikir bahwa pasar telah menjadi patuh kepadanya.

Kesuksesan bukanlah dalam memprediksi ledakan harga, tetapi dalam menghormati disiplin ketika harga melonjak dan keserakahan muncul, karena pasar tidak mengampuni mereka yang menantang naluri alaminya dalam menguji kesabaran manusia.

Nasihat kelima
dari buku A Random Walk Down Wall Street:

Tidak ada yang tahu masa depan, dan siapa pun yang mengira bahwa dia mengetahuinya telah tersesat.

Kekuatan bukan terletak pada kemampuan untuk meramalkan, tetapi pada kemampuan untuk membangun rencana yang dapat bertahan terhadap hal-hal yang tidak dapat diramalkan.

Strategi yang menghadapi kejutan lebih berharga daripada seribu prediksi, karena pasar bukanlah ruang ujian, melainkan sungai yang mengubah alirannya setiap hari.

Oleh karena itu:
Jika seorang investor dapat menggabungkan pengetahuan tentang nilai, pemahaman tentang masa depan tanpa ilusi, melihat peluang dalam kesederhanaannya, menghormati disiplin, dan mengakui ketidakpahaman manusia di hadapan waktu.

Hanya dengan cara itu uang menjadi pengikutnya, bukan tuannya$GT $