Permainan rumit dari TradFi yang kompleks, ketika bertemu dengan ide desentralisasi dari Blockchain, akan menghasilkan percikan apa? Lorenzo Protocol memberikan jawaban yang cukup menarik.

Sejujurnya, perdagangan kuantitatif, manajemen futures, dan strategi volatilitas di pasar keuangan tradisional memang merupakan permainan para pemain profesional. Dengan hambatan masuk yang tinggi dan proses operasi yang kompleks, orang biasa ingin terlibat? Tidak ada kesempatan. Sebaliknya, produk manajemen aset kripto di awal justru melangkah ke ekstrem lain—semuanya hanya tentang staking mining, strateginya monoton hingga membuat orang menguap, sama sekali tidak bisa dibilang ada diversifikasi risiko.

Kedua sisi tidak ideal. Lorenzo Protocol menargetkan area kosong ini.

OTF (On-Chain Traded Funds) yang mereka luncurkan pada dasarnya adalah "tokenisasi" dari strategi matang TradFi ke dalam blockchain. Terdengar sederhana, tetapi sebenarnya cukup cerdik—baik mempertahankan logika struktur dana tradisional, sekaligus memanfaatkan keuntungan desentralisasi, transparansi, dan aksesibilitas rendah dari blockchain. Strategi investasi profesional yang sebelumnya hanya dapat diakses oleh institusi dan individu dengan kekayaan tinggi, kini juga dapat diikuti oleh pengguna biasa.

Bersama dengan perbendaharaan dana yang mereka rancang dan token tata kelola asli BANK, seluruh platform membangun satu sistem manajemen aset on-chain yang fleksibel dan beragam.

Perubahan terbesar OTF ada di mana? Cara berpartisipasi. Dana tradisional sering kali memerlukan investasi awal puluhan ribu, produk tokenisasi di blockchain langsung meruntuhkan tembok ini. Manajemen aset tidak lagi menjadi hak istimewa segelintir orang, melainkan berubah menjadi sebuah skenario investasi digital yang terbuka, transparan, dan dapat diakses oleh semua orang.

Model ini bisa berjalan atau tidak, pasar yang akan memberikan jawaban. Namun setidaknya di bidang manajemen aset, upaya Lorenzo Protocol menunjukkan kemungkinan baru untuk integrasi DeFi dan TradFi.