WTI memperpanjang kerugiannya mendekati $78,10 meskipun OPEC+ memperpanjang pengurangan produksi minyak

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terus menurun untuk sesi kedua berturut-turut, dengan harga melayang di dekat $ 78,20 per barel pada hari Selasa. Meskipun ada upaya oleh negara-negara OPEC+, termasuk Rusia, untuk menerapkan pengurangan produksi minyak sukarela, harga minyak mentah menghadapi tekanan ke bawah.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) telah sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) hingga kuartal kedua. Arab Saudi telah mengumumkan niatnya untuk memperpanjang pengurangan produksi sukarela 1 juta barel per hari. Rusia juga telah berkomitmen untuk mengurangi produksi dan ekspor minyaknya dengan tambahan 471.000 barel per hari. Selain itu, Irak dan UEA telah sepakat untuk terus mengurangi produksi mereka masing-masing sebesar 220.000 barel per hari dan 163.000 barel per hari.
Hamas dan mediator Mesir melanjutkan diskusi di Kairo yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza. Meskipun ada tekanan dari Washington untuk gencatan senjata, Israel telah memilih untuk tidak mengirim delegasi. Menurut Reuters, keputusan Israel berasal dari kegagalan Hamas untuk memberikan daftar sandera yang diambil pada 7 Oktober yang masih hidup.
Selain itu, Menteri Telekomunikasi Houthi Misfer Al-Numair menyatakan pada hari Senin bahwa kapal harus memperoleh izin dari Otoritas Urusan Maritim yang dikendalikan Houthi sebelum memasuki perairan Yaman.
China telah berjanji untuk memperbaiki ekonominya di tengah pertumbuhan yang lamban sejak pandemi COVID-19. Bangsa ini bersumpah untuk "mengubah" model pembangunan ekonominya dan mengatasi kelebihan kapasitas industri. Menetapkan target pertumbuhan ekonomi untuk 2024 sekitar 5%, mirip dengan tujuan tahun lalu, sejalan dengan proyeksi analis. Pencapaian target ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar oleh importir minyak mentah terbesar di dunia, sehingga mendukung harga minyak mentah.
*Sumber: fxstreet