Pernahkah Anda berpikir tentang apa esensi dari perdagangan spekulatif?

Pasar saham yang tampaknya rumit, sebenarnya adalah sebuah lotere berskala besar. Dari sudut pandang statistik makro, secara keseluruhan, orang yang terlibat dalam spekulasi pasti mengalami kerugian—ini bukan masalah probabilitas, melainkan hukum matematika. Tapi ini tidak berarti tidak ada yang menghasilkan uang. Justru sebaliknya, setiap beberapa waktu, ada beberapa orang yang memenangkan jackpot besar dan mendapatkan keuntungan melimpah. Bagaimana dengan 99% orang lainnya? Mereka entah rugi sampai habis, entah hanya cukup untuk bertahan, lalu terus bermimpi.

Logika industri siaran langsung sama persis. Tampaknya semua orang bisa menjadi pembawa acara, tetapi kenyataannya sebagian besar pembawa acara melakukan pekerjaan yang sia-sia—lelah siaran selama delapan jam, pendapatannya bahkan tidak cukup untuk satu kali makan. Tapi platform secara rutin mengadakan "lotere trafik", seorang pembawa acara biasa tiba-tiba menjadi viral, dan dalam satu malam mendapatkan pendapatan puluhan juta. Ini memicu banyak orang lain untuk ikut serta.

Ciri khas dari industri "lotere" semacam ini adalah: pemenang mengambil semuanya, dengan distribusi 20/80 yang ekstrem. Bagi mereka yang tidak memenangkan lotere, waktu, tenaga, dan modal yang mereka keluarkan akhirnya tidak mendapatkan apa-apa—pada dasarnya mereka dibajak secara gratis.

Investor saham dipotong sayur, pembawa acara dieksploitasi oleh platform dan modal, meskipun pola berbeda, hasilnya sama. Inilah harga dari berpartisipasi dalam permainan yang tidak setara.