Dalam ekosistem stablecoin, tingkat kepatuhan dan penegakan aturan jauh lebih berbeda dari yang Anda bayangkan.

Berdasarkan analisis data blockchain, antara tahun 2023 hingga 2025, tindakan Tether dan Circle dalam pembekuan aset benar-benar berada di tingkat yang berbeda. Tether dapat dikatakan sangat tegas—menggembok total 33 miliar dolar AS aset kripto, lebih dari 7200 alamat masuk daftar hitam, di mana lebih dari 2800 di antaranya bekerja sama dengan penegak hukum AS. Skala ini saja sudah sangat mengesankan.

Yang lebih menarik adalah logika operasional Tether. Mereka tidak sekadar membekukan saja, melainkan menggunakan mekanisme lengkap "pembekuan + penghancuran + penerbitan ulang" untuk mengembalikan dana yang diduga terkait penipuan dan aktivitas ilegal. Data menunjukkan, lebih dari separuh USDT yang dibekukan berada di jaringan Tron.

Sementara itu, pendekatan Circle jauh lebih hati-hati. Mereka hanya akan bertindak ketika ada putusan pengadilan atau permintaan tegas dari regulator, selama periode 2023–2025 membekukan 372 alamat, dengan jumlah terkait sebesar 109 juta dolar AS. Jika dihitung, perbedaan antara keduanya mencapai sekitar 30 kali lipat. Circle juga belum mengambil langkah penghancuran token atau penerbitan ulang.

Dari perbandingan ini, dapat dilihat bahwa kedua penerbit stablecoin memiliki pemahaman dan pelaksanaan kepatuhan yang memang berbeda—satu bersikap proaktif, yang lain pasif menanggapi.