Apakah titik balik apresiasi Renminbi telah tiba? Prediksi nilai tukar dan analisis peluang investasi tahun 2026

Sinyal Kunci di Balik Grafik Tren Nilai Tukar USD terhadap RMB

Performa RMB tahun 2025 menunjukkan lintasan yang sangat berbeda dari tiga tahun terakhir. Pada grafik tren nilai tukar USD terhadap RMB, kita dapat dengan jelas melihat sebuah kurva naik — ini bukan depresiasi RMB, melainkan apresiasi. Dari 7.1 di awal tahun hingga November menembus di bawah 7.08, kemudian menyentuh 7.0765, RMB mencatat hasil terbaik dalam hampir satu tahun terakhir.

Apa yang mendasari perubahan ini? Singkatnya, ada tiga kekuatan yang mendorong: perbaikan hubungan perdagangan China-AS, meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve, dan pelemahan sistematis indeks dolar. RMB off-shore berfluktuasi antara 7.1 dan 7.4, dengan apresiasi sebesar 2.80% sepanjang tahun, lebih jelas daripada 2.40% di pasar onshore. Ini menunjukkan bahwa modal internasional sedang meninjau kembali nilai aset RMB.

Perbandingan Sejarah: RMB Sedang Mengakhiri Siklus Depresiasi

Untuk memahami maknanya saat ini, perlu meninjau lima tahun terakhir. Pada masa pandemi 2020, nilai tukar USD terhadap RMB pernah turun ke sekitar 6.3, menunjukkan kekuatan RMB yang luar biasa. Tapi mulai 2022, Federal Reserve melakukan kenaikan suku bunga agresif, indeks dolar melonjak di atas 105, dan RMB memulai perjalanan depresiasi selama tiga tahun, mencapai puncaknya di 7.35.

Performa 2023 dan 2024 bahkan mengonfirmasi tren ini. Meskipun ekonomi China stabil di 2024, RMB tetap berkisar antara 7.1 dan 7.3. Hingga 2025, situasi benar-benar berubah. Indeks dolar dari awal tahun yang mencapai 104 merosot ke bawah 95, dengan penurunan sebesar 9%, menandai awal tahun terburuk dalam sejarah. Dalam konteks ini, apresiasi RMB menjadi hal yang wajar.

Pandangan Sepihak dari Institusi Teratas: RMB Segera Menembus 7

Mengenai tren masa depan, bank investasi utama dunia telah mencapai konsensus — siklus apresiasi RMB sedang dimulai.

Deutsche Bank memperkirakan, RMB terhadap dolar akan naik ke 7.0 pada akhir 2025, dan lebih lanjut ke 6.7 pada akhir 2026. Ini berarti dari level saat ini, masih ada ruang apresiasi minimal 5%.

Logika Morgan Stanley lebih langsung. Institusi ini berpendapat bahwa dolar akan terus melemah dalam dua tahun ke depan, dan diperkirakan pada akhir 2026 indeks dolar bisa kembali ke 89, sehingga nilai tukar RMB terhadap dolar sekitar 7.05.

Pendapat paling agresif datang dari Goldman Sachs. Kepala strategi valuta asing bank ini dalam laporan Mei menyatakan bahwa nilai tukar efektif riil RMB 12% di bawah rata-rata 10 tahun, dan undervaluasi terhadap dolar mencapai 15%. Ketika undervaluasi ini besar, ada ruang besar untuk pemulihan. Goldman Sachs memprediksi, dalam 12 bulan ke depan, RMB terhadap dolar akan naik ke 7.0, bahkan waktu menembus 7 mungkin lebih cepat dari yang diperkirakan pasar. Target harga 3 bulan dan 6 bulan masing-masing adalah 7.2 dan 7.1.

Dasar logika di balik ini kuat: kinerja ekspor China tetap kuat, pemerintah China cenderung menggunakan alat fiskal daripada depresiasi mata uang untuk merangsang ekonomi. Ini memberikan dukungan jangka panjang dari sisi permintaan terhadap RMB.

Empat Faktor Penentu Tren RMB di Masa Depan

Memahami nilai tukar RMB memerlukan observasi dari empat dimensi:

Arah Indeks Dolar adalah pengaruh paling langsung. Dalam lima bulan pertama 2025, indeks dolar turun 9%, dan pasar secara umum memperkirakan siklus penurunan suku bunga Fed akan berlanjut. Selama dolar terus melemah, termasuk mata uang Asia seperti RMB, akan mendapatkan kekuatan kenaikan.

Perkembangan Negosiasi Tarif China-AS menentukan batas atas dan bawah RMB jangka menengah dan pendek. Meski ada tanda-tanda meredakan, hasil negosiasi masih penuh ketidakpastian. Jika konflik tarif semakin mereda, RMB akan mendapat dorongan; jika ketegangan meningkat, tekanan depresiasi akan muncul kembali.

Kecepatan Kebijakan Federal Reserve sangat berpengaruh. Data inflasi, kondisi ketenagakerjaan, dan kebijakan pemerintahan Trump akan mempengaruhi besaran pemangkasan suku bunga Fed. Jika pemangkasan suku bunga melebihi ekspektasi, dolar akan menghadapi tekanan depresiasi yang lebih besar, dan sebaliknya. Tren RMB biasanya berbalik arah dengan indeks dolar.

Kebijakan Bank Sentral terkait jangka panjang. Kebijakan moneter yang longgar biasanya memberi tekanan depresiasi pada mata uang domestik, tetapi jika kebijakan longgar didukung stimulus fiskal yang kuat dan ekonomi stabil, prospek jangka panjang RMB tetap positif. Selain itu, peran panduan dari otoritas terhadap nilai tengah RMB juga semakin diperkuat.

Bagaimana Investor Menilai Tren RMB?

Menguasai tiga dimensi pengamatan berikut dapat meningkatkan akurasi analisis secara signifikan:

Pertama, Detak Kebijakan Moneter China. Ketika bank sentral mengisyaratkan pemangkasan suku bunga atau rasio cadangan wajib, RMB akan mengalami tekanan depresiasi jangka pendek; sebaliknya, kenaikan suku bunga akan menarik modal dan mendorong RMB naik. Tapi ini hanya efek jangka pendek, yang lebih penting adalah apakah pelonggaran kebijakan mampu mengeluarkan likuiditas, didukung fiskal, dan benar-benar menstabilkan pertumbuhan ekonomi.

Kedua, Performa Data Ekonomi China. GDP, PMI, CPI, investasi aset tetap, dan data lainnya langsung mempengaruhi minat masuk modal asing. Ketika ekonomi melampaui ekspektasi, modal asing terus membeli aset RMB, meningkatkan permintaan dan nilai tukar. Dibandingkan negara berkembang lain, performa relatif China sangat penting.

Ketiga, Perubahan Lingkungan Umum Dolar. Perbedaan kebijakan Fed dan ECB akan menyebabkan perubahan aliran modal. Pada 2017, saat ECB mengisyaratkan pengetatan dan euro menguat, indeks dolar turun 15% sepanjang tahun, dan RMB mendapat manfaat. Korelasi ini masih berlaku hingga kini.

Apakah Berinvestasi dalam Pasangan Mata Uang RMB Menguntungkan Sekarang?

Jawabannya ya, tetapi harus tepat waktu. Dalam jangka pendek, RMB diperkirakan akan tetap relatif kuat, berfluktuasi dalam kisaran yang berlawanan dengan dolar, dengan kenaikan cepat menuju di bawah 7.0 di akhir 2025 cukup kecil kemungkinannya, tetapi peluang menembus 7 di paruh pertama 2026 sudah meningkat secara signifikan.

Ada berbagai cara berinvestasi dalam RMB. Cara tradisional adalah membuka rekening valas di bank lokal atau internasional; juga bisa bekerja sama dengan broker valas melalui platform trading profesional dan alatnya. Banyak platform margin forex memungkinkan investor membuka posisi long dan short secara bersamaan, sehingga baik apresiasi maupun depresiasi bisa menguntungkan jika analisis tren benar.

Sebagian besar platform forex mendukung trading leverage, memungkinkan modal kecil mengontrol posisi besar. Tapi perlu diingat, leverage adalah pedang bermata dua: memperbesar keuntungan sekaligus risiko. Memilih broker yang diawasi otoritas resmi dan berukuran besar adalah dasar — platform ini biasanya dilengkapi alat pengelolaan risiko lengkap seperti stop loss, trailing stop, dan perlindungan saldo negatif, untuk memastikan kerugian tidak melebihi modal awal.

Perusahaan sekuritas dan bursa berjangka juga menyediakan jalur investasi forex, dan investor bisa memilih sesuai kondisi mereka. Untuk investor kecil, platform margin forex dengan modal masuk rendah (biasanya mulai dari 50 dolar) dan pengaturan leverage yang fleksibel menjadi pilihan paling praktis.

Ringkasan: Titik Kunci Investasi Siklus Penguatan RMB

Dari sudut pandang makro, kebijakan moneter China yang terus longgar, dipadukan dengan pelemahan struktural dolar, membuka jalan bagi siklus penguatan RMB. Siklus ini biasanya berlangsung bertahun-tahun, meskipun akan ada fluktuasi akibat pergerakan dolar dan peristiwa perdagangan, namun arah besar sudah tetap.

Tugas investor sangat sederhana: pantau ketat kebijakan Fed, perkembangan negosiasi China-AS, data ekonomi China, dan sinyal panduan dari otoritas terhadap nilai tengah RMB. Selama arah besar ini tetap, tren penguatan RMB akan sulit dibalik.

Pasar valuta asing dengan volume transaksi besar, mekanisme dua arah, dan sifat makro yang jelas, merupakan lingkungan investasi yang relatif adil bagi investor umum. Memahami logika di balik grafik tren USD terhadap RMB tidak hanya membantu memahami kondisi saat ini, tetapi juga mengidentifikasi peluang investasi di masa depan.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)