Kebenaran di balik Forced Liquidation: Memahami Level Stop Loss agar dapat melindungi modal Anda

robot
Pembuatan abstrak sedang berlangsung

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Forced Liquidation?

Forced liquidation, atau yang biasa kita sebut sebagai level stop out, secara sederhana adalah: ketika margin dalam akun Anda turun ke persentase tertentu, broker akan secara otomatis menutup posisi Anda.

Ini bukan karena broker ingin menyulitkan Anda, melainkan sebagai mekanisme pengendalian risiko. Setelah terjadi, Anda mungkin harus menyaksikan kerugian menjadi kenyataan.

Perhitungan tingkat margin sangat penting, rumusnya sebagai berikut:

Tingkat Margin = (Nilai Bersih Akun ÷ Margin yang Digunakan) × 100%

Contoh sederhana:

Anda memiliki akun sebesar 1000 dolar, membeli 1 mini lot EUR/USD, membutuhkan margin sebesar 200 dolar. Maka:

  • Nilai bersih akun = 1000 - 800 = 200 dolar
  • Tingkat margin = (200 ÷ 200) × 100% = 100%

Ketika tingkat margin turun ke 50%, forced liquidation akan dipicu. Artinya, jika EUR/USD terus turun, nilai bersih akun Anda turun menjadi 100 dolar, posisi akan dilikuidasi.

Kondisi apa saja yang dapat menyebabkan forced liquidation?

Forced liquidation tidak terjadi tanpa alasan, biasanya disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Kekurangan dana
Ini yang paling umum. Jika margin tidak cukup untuk memenuhi persyaratan, broker akan memaksa menutup posisi. Misalnya kontrak futures memerlukan margin 1000 dolar, Anda hanya punya 800 dolar, maka penutupan posisi tidak terhindarkan.

2. Keterlambatan pembayaran margin
Beberapa bursa mengharuskan pengisian margin tepat waktu, jika terlambat, posisi akan dilikuidasi secara paksa.

3. Risiko melebihi batas
Bursa menetapkan batas risiko, seperti jumlah posisi maksimal, batas kerugian maksimal. Jika dilampaui, forced liquidation akan dilakukan.

4. Tidak memenuhi kewajiban tepat waktu
Derivatif seperti futures memiliki tanggal penyelesaian, jika melewati batas waktu tanpa penyelesaian, posisi akan dilikuidasi secara paksa.

Tiga dampak utama dari forced liquidation

Dampak 1: Dana langsung terkuras
Yang paling langsung adalah kerugian. Ketika Anda terpaksa menutup posisi dengan harga yang tidak menguntungkan, peluang untuk menunggu rebound hilang, dan kerugian nyata pun terjadi. Bayangkan Anda terpaksa menjual aset yang seharusnya bernilai 100 dolar dengan harga 50 dolar—perasaan pasti tidak enak.

Dampak 2: Rencana investasi terganggu
Strategi investasi jangka panjang yang sudah dirancang matang bisa hancur seketika karena forced liquidation. Misalnya, Anda berencana memegang saham untuk melihat pertumbuhan perusahaan, tapi pasar bergejolak dan posisi dilikuidasi, rencana pun hangus.

Dampak 3: Likuiditas pasar terganggu
Ketika banyak trader menghadapi forced liquidation secara bersamaan, pasar bisa menjadi panik. Banyak yang buru-buru menjual aset, menyebabkan harga jatuh tajam, bahkan memicu reaksi berantai. Ini sangat berbahaya di pasar leverage tinggi (seperti pasar derivatif).

Bagaimana cara menghindari forced liquidation?

Setelah mengetahui bahayanya, kita harus mencari cara menghindarinya. Berikut beberapa poin penting yang harus diperhatikan:

Langkah pertama: Jaga modal yang cukup
Ini adalah hal paling dasar. Sebelum membuka akun, hitung dengan cermat berapa uang yang Anda miliki dan pastikan cukup untuk menghadapi skenario terburuk. Periksa akun secara rutin, dan segera tambahkan dana jika margin mulai menipis. Jangan tunggu sampai menerima pemberitahuan margin call, karena saat itu sudah terlambat.

Langkah kedua: Gunakan leverage secara bijak
Leverage adalah pedang bermata dua. Jika digunakan dengan benar, bisa meningkatkan keuntungan, tapi jika salah, bisa memperbesar kerugian. Trader pemula harus sangat berhati-hati, jangan terbuai janji keuntungan besar dari leverage tinggi. Pilih leverage sesuai toleransi risiko, jangan serakah.

Langkah ketiga: Patuhi aturan risiko dengan disiplin
Ketahui batas risiko platform trading Anda, seperti jumlah posisi maksimal, batas kerugian per transaksi. Saat merancang rencana trading, masukkan batasan ini dan lakukan penilaian risiko sebelumnya.

Langkah keempat: Pantau volatilitas pasar secara ketat
Pergerakan pasar ibarat cuaca yang sulit diprediksi, tapi Anda bisa menggunakan analisis teknikal dan fundamental untuk memperkirakan tren. Perhatikan kejadian penting yang bisa mempengaruhi posisi Anda, dan sesuaikan strategi secara tepat waktu. Biasakan melakukan pengecekan secara rutin, jangan tunggu masalah muncul baru bereaksi.

Pesan terakhir

Forced liquidation bukan hal kecil, ini menyangkut dana hasil kerja keras Anda. Daripada pasif menunggu risiko datang, lebih baik aktif melakukan pencegahan. Modal yang cukup, leverage yang sesuai, dan disiplin ketat — jika dikuasai, forced liquidation tidak akan menjadi mimpi buruk dalam perjalanan trading Anda.

Ingat: Melindungi modal adalah prioritas utama, keuntungan hanyalah pelengkap. Dengan menerapkan prinsip ini dalam trading forex, Anda sudah melampaui sebagian besar trader lainnya.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)