GBP/USD menunjukkan performa yang cerah akhir-akhir ini, dan kekuatan di baliknya berasal dari sinyal kompleks yang dikeluarkan oleh Bank of England. Meskipun bank sentral menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai jadwal menjadi 4% pada 7 Agustus, perpecahan internal semakin tajam—dari 9 anggota komite, 4 di antaranya memberikan suara menentang, dan situasi perpecahan ini jarang terjadi di tingkat pengambilan keputusan.
Kekhawatiran Inflasi Mengarahkan Perubahan Kebijakan
Perkiraan ekonomi terbaru dari bank sentral menunjukkan risiko inflasi jangka menengah yang meningkat. Sejak Mei, tekanan harga mulai meningkat, dan diperkirakan CPI bulan September akan mencapai puncaknya di 4,0%. Sikap komite juga berubah, menyatakan bahwa jika harga melampaui ekspektasi, laju pemotongan suku bunga mungkin akan melambat. Sikap hawkish ini secara langsung mengubah ekspektasi pasar terhadap jalur kebijakan selanjutnya—taruhan untuk dua kali lagi penurunan suku bunga tahun ini berkurang secara signifikan menjadi mendekati satu kali.
Pengurangan Neraca Menimbulkan Variabel Tambahan
Bank sentral juga mengungkapkan bahwa penjualan obligasi jangka panjang secara terus-menerus dapat menimbulkan tekanan di pasar, sehingga mungkin perlu menyesuaikan kecepatan pengurangan neraca (QT). Faktor ini semakin memperkuat persepsi pasar bahwa suku bunga akan tetap tinggi, secara tidak langsung mendukung logika penguatan poundsterling.
Bagaimana Respons Pasar?
GBP/USD naik 0,61% hari itu, ditutup di 1,3437. Kepala Ekonom Fitch, Brian Coulton, menunjukkan bahwa bank sentral menekankan risiko peningkatan prospek inflasi dan pengaruh harga makanan terhadap ekspektasi rumah tangga. Meskipun pasar tenaga kerja melemah dan laju kenaikan gaji melambat, kemungkinan penurunan suku bunga sebelum November tetap terbatas.
Prospek Selanjutnya
Perpanjangan waktu suku bunga tetap tinggi akan menjadi pendukung kuat bagi poundsterling. Analisis menunjukkan bahwa GBP/USD dan GBP/EUR diharapkan tetap menguat dalam jangka waktu yang lebih panjang, dan investor perlu terus memantau interaksi antara kebijakan bank sentral dan data inflasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Pound Inggris Menguat Melawan Angin? Sinyal Hawkish Bank Sentral Dukung Pergerakan Nilai Tukar
GBP/USD menunjukkan performa yang cerah akhir-akhir ini, dan kekuatan di baliknya berasal dari sinyal kompleks yang dikeluarkan oleh Bank of England. Meskipun bank sentral menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai jadwal menjadi 4% pada 7 Agustus, perpecahan internal semakin tajam—dari 9 anggota komite, 4 di antaranya memberikan suara menentang, dan situasi perpecahan ini jarang terjadi di tingkat pengambilan keputusan.
Kekhawatiran Inflasi Mengarahkan Perubahan Kebijakan
Perkiraan ekonomi terbaru dari bank sentral menunjukkan risiko inflasi jangka menengah yang meningkat. Sejak Mei, tekanan harga mulai meningkat, dan diperkirakan CPI bulan September akan mencapai puncaknya di 4,0%. Sikap komite juga berubah, menyatakan bahwa jika harga melampaui ekspektasi, laju pemotongan suku bunga mungkin akan melambat. Sikap hawkish ini secara langsung mengubah ekspektasi pasar terhadap jalur kebijakan selanjutnya—taruhan untuk dua kali lagi penurunan suku bunga tahun ini berkurang secara signifikan menjadi mendekati satu kali.
Pengurangan Neraca Menimbulkan Variabel Tambahan
Bank sentral juga mengungkapkan bahwa penjualan obligasi jangka panjang secara terus-menerus dapat menimbulkan tekanan di pasar, sehingga mungkin perlu menyesuaikan kecepatan pengurangan neraca (QT). Faktor ini semakin memperkuat persepsi pasar bahwa suku bunga akan tetap tinggi, secara tidak langsung mendukung logika penguatan poundsterling.
Bagaimana Respons Pasar?
GBP/USD naik 0,61% hari itu, ditutup di 1,3437. Kepala Ekonom Fitch, Brian Coulton, menunjukkan bahwa bank sentral menekankan risiko peningkatan prospek inflasi dan pengaruh harga makanan terhadap ekspektasi rumah tangga. Meskipun pasar tenaga kerja melemah dan laju kenaikan gaji melambat, kemungkinan penurunan suku bunga sebelum November tetap terbatas.
Prospek Selanjutnya
Perpanjangan waktu suku bunga tetap tinggi akan menjadi pendukung kuat bagi poundsterling. Analisis menunjukkan bahwa GBP/USD dan GBP/EUR diharapkan tetap menguat dalam jangka waktu yang lebih panjang, dan investor perlu terus memantau interaksi antara kebijakan bank sentral dan data inflasi.