Masuk ke dunia investasi, Anda akan menemukan diri Anda dibombardir oleh berbagai istilah. Di antaranya, yang paling mudah menjerumuskan adalah konsep saham dan hak partisipasi. Keduanya terlihat sangat mirip, tetapi sebenarnya perbedaannya jauh sekali. Jika tidak dipahami dengan jelas, Anda bisa membeli produk yang salah dan hasilnya pun akan jauh berkurang.
Mengapa investor mudah bingung antara saham dan hak partisipasi?
Sejujurnya, keduanya tampak sangat mirip—keduanya adalah bukti kepemilikan Anda atas sebuah perusahaan, dan keduanya bisa membantu Anda menghasilkan uang. Tapi ini hanya penampilan luarnya saja, logika dasarnya sangat berbeda.
Alasan paling langsung adalah: Saham dan hak partisipasi meskipun keduanya mewakili sebagian kepemilikan perusahaan, definisi saham lebih jelas, sedangkan bentuk hak partisipasi lebih fleksibel. Banyak investor sama sekali tidak tahu pasti jenis apa yang mereka beli.
Memahami saham (Acción): Anda adalah pemilik sejati perusahaan
Mari kita mulai dari saham. Saham adalah membagi kepemilikan sebuah perusahaan menjadi beberapa bagian yang sama besar, yang disebut satu lembar saham. Ketika Anda membeli saham, secara hukum Anda menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan jumlah saham yang Anda miliki, Anda akan dikategorikan ke dalam dua peran:
Pemegang saham referensi: Memiliki cukup banyak saham sehingga dapat mempengaruhi keputusan perusahaan secara substantif.
Pemegang saham minoritas: Memiliki porsi saham kecil, sulit mempengaruhi arah perusahaan secara individual, tetapi jika banyak pemegang saham minoritas bersatu, kekuatannya tidak bisa diremehkan.
Empat hak utama yang diberikan saham kepada Anda
Dengan membeli saham, Anda berhak mendapatkan:
Hak dividen — Saat perusahaan membagikan keuntungan, Anda berhak menerima sesuai proporsi
Hak akses informasi — Bisa mengetahui kondisi keuangan dan operasional perusahaan
Hak voting di rapat pemegang saham — Memiliki hak suara dan berpendapat dalam rapat
Hak prioritas pembelian — Saat perusahaan melakukan penambahan modal atau menerbitkan obligasi konversi, Anda punya hak beli terlebih dahulu
Hak likuidasi — Jika perusahaan bangkrut, sebagai pemilik Anda berhak ikut dalam distribusi aset
Hak-hak ini penting karena Anda adalah pemilik nyata perusahaan, bukan sekadar kreditur.
Seberapa mudahkah transaksi saham?
Saham bisa diperdagangkan di pasar resmi seperti NYSE, LSE, BME, dan lain-lain. Asalkan perusahaan terdaftar, sahamnya masuk ke pasar terbuka, dan Anda bisa membeli maupun menjual dengan mudah.
Namun, ada satu detail yang sering diabaikan: Tidak semua perusahaan akan go public. Faktanya, jumlah perusahaan yang tidak terdaftar jauh lebih banyak daripada yang terdaftar. Bahkan perusahaan yang sudah terdaftar pun, tidak selalu menjual seluruh sahamnya ke pasar, melainkan menyimpan sebagian sebagai saham treasury.
Bagaimana perusahaan membuat saham masuk ke pasar?
Perusahaan bisa melakukan tiga cara:
Penawaran umum (OPV): Perusahaan tidak menambah saham baru, melainkan menjual saham yang sudah ada (sebagian atau seluruhnya) ke pasar.
Penambahan modal terbuka (OPS): Perusahaan menerbitkan saham baru untuk mendapatkan dana.
Go public langsung (Listing): Perusahaan langsung terdaftar di bursa tanpa menerbitkan saham baru maupun menjual saham lama.
Berapa banyak jenis saham?
Tidak semua saham sama. Berdasarkan hak-haknya, bisa dibagi menjadi:
Saham biasa: Bentuk saham paling dasar, mencakup semua hak standar (dividen, voting, dll).
Saham preferen: Memiliki hak prioritas dalam pembayaran dividen dan likuidasi, tapi tidak punya hak voting, dan hasilnya tergantung kondisi keuangan perusahaan.
Saham tanpa hak voting: Sama persis dengan saham biasa, kecuali Anda tidak bisa melakukan voting.
Saham buy-back: Perusahaan dan pemegang saham sepakat untuk melakukan buy-back, dan saham ini memiliki periode tertentu, tidak permanen.
Memahami hak partisipasi (Participación): Bukti kepemilikan yang berbeda
Sekarang beralih ke hak partisipasi. Sekilas, hak partisipasi dan saham sama-sama merupakan bagian dari kepemilikan perusahaan setelah dibagi-bagi. Tapi hanya perusahaan berbentuk perseroan terbatas yang bisa menerbitkan saham, sedangkan bentuk perusahaan apa pun bisa menerbitkan hak partisipasi.
Ciri utama hak partisipasi
Hak partisipasi memiliki tiga ciri khas yang mencolok:
Memiliki hak dividen, tapi tidak punya hak voting — Anda bisa mendapatkan bagian keuntungan, tapi tidak berhak berpendapat dalam pengambilan keputusan perusahaan
Tidak diperdagangkan di pasar — Hak partisipasi hanya bisa diperdagangkan secara pribadi, tidak ada pasar terbuka
Harga ditentukan oleh kondisi keuangan perusahaan — Tidak seperti saham yang dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan pasar, harga hak partisipasi sepenuhnya bergantung pada kondisi keuangan dan proyeksi pendapatan perusahaan saat ini dan masa depan
Seberapa sulit membeli dan menjual hak partisipasi?
Ini kelemahan terbesar dari hak partisipasi. Saham bisa dengan mudah dibeli dan dijual di bursa, tapi hak partisipasi tidak.
Anda harus langsung mencari penjual atau pembeli, dan perlu mengetahui siapa lawan transaksi Anda. Proses ini memakan waktu dan tidak efisien. Tidak ada perantara yang memfasilitasi transaksi, dan tidak ada standar harga yang seragam. Inilah sebabnya likuiditas hak partisipasi sangat rendah—Anda mungkin ingin menjual, tapi tidak bisa menjualnya.
Pemegang saham vs peserta: Perbedaan esensial dalam identitas
Meskipun keduanya memiliki bagian dari perusahaan, posisi mereka sangat berbeda.
Pemegang saham (Accionista): Anda bukan hanya pemilik, tetapi juga pengambil keputusan. Anda memiliki kepemilikan perusahaan dan bisa berpartisipasi dalam pengelolaannya. Jika perusahaan sukses, Anda mendapatkan manfaat; jika gagal, Anda menanggung risikonya. Anda adalah pihak yang berkepentingan dalam perusahaan.
Peserta (Partícipe): Secara esensial, Anda lebih mirip kreditur daripada pemilik. Anda hanya berhak mendapatkan hasil sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Setelah jatuh tempo, investasi Anda kembali, dan hubungan berakhir. Hubungan Anda dengan perusahaan bersifat sementara dan terbatas waktu.
Aplikasi hak partisipasi dalam investasi dana
Kalau Anda pernah membeli produk dana, Anda akan menemukan fenomena menarik: Saat membeli dana, sebenarnya Anda membeli hak partisipasi dana, bukan saham dana.
Logikanya begini:
Dana adalah kumpulan aset yang dikumpulkan dari banyak investor. Menurut hukum Spanyol, sebuah dana minimal harus memiliki 100 peserta dan dana minimum sebesar 3 juta euro. Dana dikelola oleh perusahaan pengelola yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan investasi, dan oleh bank kustodian yang melakukan transaksi serta menyimpan aset.
Hak partisipasi dana mewakili bagian Anda dalam total aset dana. Dana akan mengumpulkan semua instrumen investasi (seperti saham, obligasi) menjadi satu kesatuan, lalu dibagi menjadi sejumlah hak partisipasi yang didistribusikan ke investor. Keuntungan dari sistem ini adalah setiap investor hanya perlu modal kecil untuk secara tidak langsung memiliki portofolio yang terdiversifikasi.
Urutan pembayaran utang: faktor utama risiko investasi
Ini adalah poin yang paling sering diabaikan oleh pemula, tapi bisa langsung mempengaruhi uang hasil jerih payah Anda. Kita berbicara tentang urutan pembayaran utang, yaitu siapa yang pertama kali mendapatkan kompensasi saat perusahaan bangkrut.
Dalam proses likuidasi perusahaan, urutannya kira-kira sebagai berikut:
Posisi pertama: kreditur berjaminan senior (misalnya pemegang hipotek)
… (diikuti oleh kreditur lain)
Posisi terakhir: pemegang saham
Apa artinya? Pemegang saham selalu menjadi orang terakhir yang menerima uang. Jika perusahaan bangkrut, aset perusahaan akan didahulukan untuk membayar utang, sisanya baru untuk pemegang saham. Dalam banyak kasus, tidak tersisa apa-apa.
Ini sangat penting bagi investor yang membeli saham “penny stock” (saham murah) atau saham perusahaan yang sedang bermasalah. Jika perusahaan mengalami krisis, investasi Anda bisa hilang sepenuhnya.
Persamaan inti antara saham dan hak partisipasi
Meskipun perbedaan keduanya cukup mencolok, ada juga kesamaan:
Keduanya merupakan kepemilikan terbagi — baik saham maupun hak partisipasi, keduanya membagi modal perusahaan menjadi beberapa bagian yang masing-masing mewakili hak yang setara. Dalam kondisi tertentu, mungkin ada hak istimewa tambahan, tapi secara esensial sama.
Dapat dikumpulkan secara bersamaan — Anda bisa membeli beberapa saham dari perusahaan yang sama, atau beberapa hak partisipasi, sekaligus.
Tidak dapat dibagi lagi — satu unit transaksi terkecil adalah satu saham atau satu hak partisipasi, dan tidak bisa dipecah lagi. Setiap bagian harus dimiliki oleh individu atau badan hukum.
Tabel perbandingan lengkap saham dan hak partisipasi
Dimensi
Saham
Hak partisipasi
CFD saham
Identitas investor
Pemegang saham
Peserta
Trader
Peran terhadap perusahaan
Pemilik
Kreditur
——
Jangka waktu kepemilikan
Tak terbatas
Terbatas (ditentukan sebelumnya)
Tak terbatas
Hak dividen
Ya
Ya
Ya
Hak voting
Ya
Tidak
Tidak
Partisipasi dalam rapat pemegang saham
Ya
Tidak
Tidak
Hak prioritas pembelian
Ya
Tidak
Tidak
Hak likuidasi
Ya
Tidak
Tidak
Cara transaksi
Pasar resmi yang efisien
Transaksi pribadi terbatas
Pasar resmi yang efisien
Lawan transaksi
Anonim (melalui pasar)
Harus identifikasi
Anonim (melalui pasar)
Penentuan harga
Penawaran dan permintaan pasar
Kondisi keuangan dan proyeksi perusahaan
Mengikuti harga saham acuan
Mengapa platform trading utama menawarkan saham dan CFD saham, bukan hak partisipasi?
Kalau Anda trading di platform investasi, besar kemungkinan yang Anda temui adalah saham atau CFD saham, dan jarang sekali hak partisipasi. Ini bukan kebetulan.
Likuiditas saham tinggi—siapa saja bisa beli dan jual kapan saja.
Transaksi hak partisipasi sulit—harus negosiasi langsung, tidak cocok untuk platform.
CFD biaya rendah—leverage fleksibel, risiko terkendali.
CFD cocok untuk trading jangka pendek—bisa short selling, memenuhi gaya trading berbeda.
Tentu saja, CFD punya keterbatasan: membeli CFD tidak membuat Anda menjadi pemilik saham nyata, Anda tidak bisa voting, ikut rapat, atau mendapatkan hak istimewa tertentu. Tapi bagi kebanyakan trader, menghasilkan uang adalah prioritas utama, dan dua cara untuk itu adalah: kenaikan harga saham dan dividen, yang keduanya bisa didapatkan lewat CFD.
Saran terakhir: Pastikan Anda tahu apa yang Anda investasikan
Perbedaan antara saham dan hak partisipasi mungkin tampak akademis, tapi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Anda memahami:
Anda membeli saham atau hak partisipasi?
Apakah Anda berinvestasi dalam kepemilikan perusahaan nyata, atau sekadar trading instrumen keuangan?
Hak apa saja yang Anda miliki, dan apa yang tidak?
Jika perusahaan bangkrut, berapa banyak uang Anda yang bisa kembali?
Hanya dengan memahami hal-hal ini, jalan investasi Anda bisa terhindar dari jebakan yang tidak perlu. Ingatlah, memahami apa yang Anda investasikan adalah pelajaran pertama yang harus dikuasai.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Saham vs Hak Partisipasi: Dua Konsep yang Paling Mudah Membingungkan Pemula dalam Investasi
Masuk ke dunia investasi, Anda akan menemukan diri Anda dibombardir oleh berbagai istilah. Di antaranya, yang paling mudah menjerumuskan adalah konsep saham dan hak partisipasi. Keduanya terlihat sangat mirip, tetapi sebenarnya perbedaannya jauh sekali. Jika tidak dipahami dengan jelas, Anda bisa membeli produk yang salah dan hasilnya pun akan jauh berkurang.
Mengapa investor mudah bingung antara saham dan hak partisipasi?
Sejujurnya, keduanya tampak sangat mirip—keduanya adalah bukti kepemilikan Anda atas sebuah perusahaan, dan keduanya bisa membantu Anda menghasilkan uang. Tapi ini hanya penampilan luarnya saja, logika dasarnya sangat berbeda.
Alasan paling langsung adalah: Saham dan hak partisipasi meskipun keduanya mewakili sebagian kepemilikan perusahaan, definisi saham lebih jelas, sedangkan bentuk hak partisipasi lebih fleksibel. Banyak investor sama sekali tidak tahu pasti jenis apa yang mereka beli.
Memahami saham (Acción): Anda adalah pemilik sejati perusahaan
Mari kita mulai dari saham. Saham adalah membagi kepemilikan sebuah perusahaan menjadi beberapa bagian yang sama besar, yang disebut satu lembar saham. Ketika Anda membeli saham, secara hukum Anda menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan jumlah saham yang Anda miliki, Anda akan dikategorikan ke dalam dua peran:
Pemegang saham referensi: Memiliki cukup banyak saham sehingga dapat mempengaruhi keputusan perusahaan secara substantif.
Pemegang saham minoritas: Memiliki porsi saham kecil, sulit mempengaruhi arah perusahaan secara individual, tetapi jika banyak pemegang saham minoritas bersatu, kekuatannya tidak bisa diremehkan.
Empat hak utama yang diberikan saham kepada Anda
Dengan membeli saham, Anda berhak mendapatkan:
Hak-hak ini penting karena Anda adalah pemilik nyata perusahaan, bukan sekadar kreditur.
Seberapa mudahkah transaksi saham?
Saham bisa diperdagangkan di pasar resmi seperti NYSE, LSE, BME, dan lain-lain. Asalkan perusahaan terdaftar, sahamnya masuk ke pasar terbuka, dan Anda bisa membeli maupun menjual dengan mudah.
Namun, ada satu detail yang sering diabaikan: Tidak semua perusahaan akan go public. Faktanya, jumlah perusahaan yang tidak terdaftar jauh lebih banyak daripada yang terdaftar. Bahkan perusahaan yang sudah terdaftar pun, tidak selalu menjual seluruh sahamnya ke pasar, melainkan menyimpan sebagian sebagai saham treasury.
Bagaimana perusahaan membuat saham masuk ke pasar?
Perusahaan bisa melakukan tiga cara:
Penawaran umum (OPV): Perusahaan tidak menambah saham baru, melainkan menjual saham yang sudah ada (sebagian atau seluruhnya) ke pasar.
Penambahan modal terbuka (OPS): Perusahaan menerbitkan saham baru untuk mendapatkan dana.
Go public langsung (Listing): Perusahaan langsung terdaftar di bursa tanpa menerbitkan saham baru maupun menjual saham lama.
Berapa banyak jenis saham?
Tidak semua saham sama. Berdasarkan hak-haknya, bisa dibagi menjadi:
Saham biasa: Bentuk saham paling dasar, mencakup semua hak standar (dividen, voting, dll).
Saham preferen: Memiliki hak prioritas dalam pembayaran dividen dan likuidasi, tapi tidak punya hak voting, dan hasilnya tergantung kondisi keuangan perusahaan.
Saham tanpa hak voting: Sama persis dengan saham biasa, kecuali Anda tidak bisa melakukan voting.
Saham buy-back: Perusahaan dan pemegang saham sepakat untuk melakukan buy-back, dan saham ini memiliki periode tertentu, tidak permanen.
Memahami hak partisipasi (Participación): Bukti kepemilikan yang berbeda
Sekarang beralih ke hak partisipasi. Sekilas, hak partisipasi dan saham sama-sama merupakan bagian dari kepemilikan perusahaan setelah dibagi-bagi. Tapi hanya perusahaan berbentuk perseroan terbatas yang bisa menerbitkan saham, sedangkan bentuk perusahaan apa pun bisa menerbitkan hak partisipasi.
Ciri utama hak partisipasi
Hak partisipasi memiliki tiga ciri khas yang mencolok:
Seberapa sulit membeli dan menjual hak partisipasi?
Ini kelemahan terbesar dari hak partisipasi. Saham bisa dengan mudah dibeli dan dijual di bursa, tapi hak partisipasi tidak.
Anda harus langsung mencari penjual atau pembeli, dan perlu mengetahui siapa lawan transaksi Anda. Proses ini memakan waktu dan tidak efisien. Tidak ada perantara yang memfasilitasi transaksi, dan tidak ada standar harga yang seragam. Inilah sebabnya likuiditas hak partisipasi sangat rendah—Anda mungkin ingin menjual, tapi tidak bisa menjualnya.
Pemegang saham vs peserta: Perbedaan esensial dalam identitas
Meskipun keduanya memiliki bagian dari perusahaan, posisi mereka sangat berbeda.
Pemegang saham (Accionista): Anda bukan hanya pemilik, tetapi juga pengambil keputusan. Anda memiliki kepemilikan perusahaan dan bisa berpartisipasi dalam pengelolaannya. Jika perusahaan sukses, Anda mendapatkan manfaat; jika gagal, Anda menanggung risikonya. Anda adalah pihak yang berkepentingan dalam perusahaan.
Peserta (Partícipe): Secara esensial, Anda lebih mirip kreditur daripada pemilik. Anda hanya berhak mendapatkan hasil sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Setelah jatuh tempo, investasi Anda kembali, dan hubungan berakhir. Hubungan Anda dengan perusahaan bersifat sementara dan terbatas waktu.
Aplikasi hak partisipasi dalam investasi dana
Kalau Anda pernah membeli produk dana, Anda akan menemukan fenomena menarik: Saat membeli dana, sebenarnya Anda membeli hak partisipasi dana, bukan saham dana.
Logikanya begini:
Dana adalah kumpulan aset yang dikumpulkan dari banyak investor. Menurut hukum Spanyol, sebuah dana minimal harus memiliki 100 peserta dan dana minimum sebesar 3 juta euro. Dana dikelola oleh perusahaan pengelola yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan investasi, dan oleh bank kustodian yang melakukan transaksi serta menyimpan aset.
Hak partisipasi dana mewakili bagian Anda dalam total aset dana. Dana akan mengumpulkan semua instrumen investasi (seperti saham, obligasi) menjadi satu kesatuan, lalu dibagi menjadi sejumlah hak partisipasi yang didistribusikan ke investor. Keuntungan dari sistem ini adalah setiap investor hanya perlu modal kecil untuk secara tidak langsung memiliki portofolio yang terdiversifikasi.
Urutan pembayaran utang: faktor utama risiko investasi
Ini adalah poin yang paling sering diabaikan oleh pemula, tapi bisa langsung mempengaruhi uang hasil jerih payah Anda. Kita berbicara tentang urutan pembayaran utang, yaitu siapa yang pertama kali mendapatkan kompensasi saat perusahaan bangkrut.
Dalam proses likuidasi perusahaan, urutannya kira-kira sebagai berikut:
Posisi pertama: kreditur berjaminan senior (misalnya pemegang hipotek) … (diikuti oleh kreditur lain) Posisi terakhir: pemegang saham
Apa artinya? Pemegang saham selalu menjadi orang terakhir yang menerima uang. Jika perusahaan bangkrut, aset perusahaan akan didahulukan untuk membayar utang, sisanya baru untuk pemegang saham. Dalam banyak kasus, tidak tersisa apa-apa.
Ini sangat penting bagi investor yang membeli saham “penny stock” (saham murah) atau saham perusahaan yang sedang bermasalah. Jika perusahaan mengalami krisis, investasi Anda bisa hilang sepenuhnya.
Persamaan inti antara saham dan hak partisipasi
Meskipun perbedaan keduanya cukup mencolok, ada juga kesamaan:
Keduanya merupakan kepemilikan terbagi — baik saham maupun hak partisipasi, keduanya membagi modal perusahaan menjadi beberapa bagian yang masing-masing mewakili hak yang setara. Dalam kondisi tertentu, mungkin ada hak istimewa tambahan, tapi secara esensial sama.
Dapat dikumpulkan secara bersamaan — Anda bisa membeli beberapa saham dari perusahaan yang sama, atau beberapa hak partisipasi, sekaligus.
Tidak dapat dibagi lagi — satu unit transaksi terkecil adalah satu saham atau satu hak partisipasi, dan tidak bisa dipecah lagi. Setiap bagian harus dimiliki oleh individu atau badan hukum.
Tabel perbandingan lengkap saham dan hak partisipasi
Mengapa platform trading utama menawarkan saham dan CFD saham, bukan hak partisipasi?
Kalau Anda trading di platform investasi, besar kemungkinan yang Anda temui adalah saham atau CFD saham, dan jarang sekali hak partisipasi. Ini bukan kebetulan.
Likuiditas saham tinggi—siapa saja bisa beli dan jual kapan saja. Transaksi hak partisipasi sulit—harus negosiasi langsung, tidak cocok untuk platform. CFD biaya rendah—leverage fleksibel, risiko terkendali. CFD cocok untuk trading jangka pendek—bisa short selling, memenuhi gaya trading berbeda.
Tentu saja, CFD punya keterbatasan: membeli CFD tidak membuat Anda menjadi pemilik saham nyata, Anda tidak bisa voting, ikut rapat, atau mendapatkan hak istimewa tertentu. Tapi bagi kebanyakan trader, menghasilkan uang adalah prioritas utama, dan dua cara untuk itu adalah: kenaikan harga saham dan dividen, yang keduanya bisa didapatkan lewat CFD.
Saran terakhir: Pastikan Anda tahu apa yang Anda investasikan
Perbedaan antara saham dan hak partisipasi mungkin tampak akademis, tapi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Anda memahami:
Hanya dengan memahami hal-hal ini, jalan investasi Anda bisa terhindar dari jebakan yang tidak perlu. Ingatlah, memahami apa yang Anda investasikan adalah pelajaran pertama yang harus dikuasai.