Sebelum memulai perjalanan investasi Anda, hindari kesalahan umum ini yang dapat mengubah portofolio Anda menjadi tidak syar’i:
❌ Kesalahan Pertama: Mengandalkan “Tanda Islam” saja
Banyak orang membeli produk yang bertanda “Islam” tanpa pemeriksaan yang sebenarnya. Perusahaan mungkin mendapatkan keuntungan dari transaksi riba atau pinjaman yang diharamkan melebihi batas yang diizinkan.
❌ Kesalahan Kedua: Mengejar keuntungan tanpa memeriksa sumbernya
Portofolio dengan keuntungan 50% per tahun mungkin setengahnya berasal dari bunga bank. Keuntungan cepat sering kali berasal dari sumber yang campur aduk.
❌ Kesalahan Ketiga: Tidak melakukan pemantauan secara terus-menerus
Saham yang halal di Januari bisa menjadi tidak sesuai di April karena keputusan pembiayaan baru atau kemitraan yang tidak syar’i.
❌ Kesalahan Keempat: Menganggap semua perusahaan teknologi bersih
Perusahaan teknologi mungkin bergantung pada 40% pinjamannya dari bank riba, atau menyimpan dana besar dalam deposito riba.
❌ Kesalahan Kelima: Percaya pada pendapat pribadi tanpa berkonsultasi dengan ahli
Investasi halal membutuhkan konsultasi syar’i yang tepat, bukan sekadar pendapat dari teman atau pengikut di internet.
Apa Perbedaan antara Halal dan Sesuai Syariah?
Halal: Segala yang secara tegas diizinkan syariah dan tidak mengandung pelanggaran terhadap ketentuannya.
Sesuai Syariah: Produk yang telah diperiksa oleh dewan syariah khusus dan mengikuti standar tertentu dengan persentase tertentu. Mungkin tidak 100% bersih, tetapi berada dalam batas yang diterima secara syar’i.
Perbedaannya mendasar: yang pertama mutlak, yang kedua relatif.
Prinsip Dasar yang Mengatur Investasi Islam
1️⃣ Mengharamkan Riba (Bunga yang Diharamkan)
Riba adalah musuh utama investasi halal. Setiap transaksi yang melibatkan bunga atas pinjaman atau deposito diharamkan. Prinsip ini melindungi investor dari eksploitasi dan memastikan keuntungan berasal dari kerja nyata, bukan dari akumulasi bunga.
Gharar adalah risiko yang tidak jelas dan hasil yang tidak pasti. Investasi dalam derivatif keuangan kompleks yang tidak dipahami investor biasa, atau spekulasi acak, semuanya bentuk dari gharar. Investasi halal harus jelas dan dapat dipahami.
3️⃣ Menghindari Hal-Hal yang Diharamkan Secara Jelas
Tidak berinvestasi dalam:
🚫 Bank riba dan kartu kredit konvensional
🚫 Industri alkohol, tembakau, dan perjudian
🚫 Senjata dan konten pornografi
🚫 Asuransi konvensional yang bergantung pada riba
4️⃣ Investasi dengan Dampak Sosial
Investasi halal tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak sosial. Dana Anda harus diarahkan ke perusahaan yang berkontribusi pada:
Pembangunan masyarakat yang nyata
Menciptakan lapangan kerja yang sah
Membangun ekonomi berkelanjutan
5️⃣ Transparansi dan Keadilan
Semua kontrak dan perjanjian harus jelas dan adil. Distribusi keuntungan dan risiko harus adil antara kedua belah pihak, tanpa adanya eksploitasi dari salah satu pihak.
Bagaimana Menilai Keabsahan Saham AS Sendiri?
Tahap Pertama: Pemeriksaan aktivitas utama perusahaan
Mulailah dengan pertanyaan sederhana: Apakah aktivitas utama perusahaan diizinkan?
Jika jawabannya tidak, segera tinggalkan. Tapi tidak berhenti di situ. Anda juga harus memeriksa:
Apakah perusahaan menyediakan layanan pendukung untuk industri yang diharamkan? (Seperti: perusahaan perangkat lunak yang menyediakan sistem untuk kasino judi)
Apakah memiliki investasi di perusahaan yang diharamkan?
Apakah bergantung secara substansial pada pendapatan dari aktivitas yang tidak syar’i?
Tahap Kedua: Analisis rasio keuangan
Bahkan jika aktivitasnya halal, struktur keuangannya bisa menjadi masalah:
Rasio utang riba terhadap nilai pasar
Batas yang diizinkan: tidak melebihi 30%
Catatan penting: dihitung dari nilai pasar (Harga × jumlah saham), bukan dari total aset
Deposito dan bunga riba
Tidak boleh melebihi 30% dari nilai pasar
Ide: mencegah perusahaan menyimpan dana besar dalam rekening riba
Persentase pendapatan tidak halal
Batas yang diizinkan: tidak lebih dari 5% dari total pendapatan
Meliputi: bunga bank, penyewaan aset ke lembaga yang diharamkan, keuntungan dari kemitraan tidak sah
Tahap Ketiga: Pemantauan terus-menerus
Saham halal hari ini bisa tidak halal besok.
Kenapa? Karena:
Utang meningkat setelah laporan kuartalan
Perusahaan masuk ke kemitraan baru
Persentase pendapatan tidak halal meningkat
Memutuskan memperluas aktivitas secara tidak syar’i
Solusinya: Pantau secara kuartalan secara cermat setelah setiap laporan laba rugi.
4 Alat Terbaik untuk Memeriksa Kehalalan Saham AS
Zoya ⭐
Pembaruan real-time untuk kepatuhan syar’i
Klasifikasi otomatis: halal / campuran / tidak halal
Kalkulator pembersihan keuntungan otomatis
Cocok untuk pemula
Islamicly ⭐
Laporan rinci tentang setiap saham
Panduan jelas untuk pembersihan keuntungan
Pemantauan indikator syar’i global
Versi web dan mobile
Musaffa ⭐
Penilaian komprehensif perusahaan
Pembaruan real-time terus-menerus
Alat perbandingan saham
Sangat mudah digunakan
AAOIFI ⭐
Standar yang sangat ketat
Sesuai dengan standar internasional badan syariah
Sangat terpercaya
Cara Menghitung Pembersihan Keuntungan Sendiri
Jika Anda mendapatkan keuntungan dari saham yang memiliki persentase pendapatan tidak halal, Anda harus membersihkannya:
Langkah 1: Hitung total keuntungan yang Anda terima
Langkah 2: Ketahui persentase pendapatan tidak halal perusahaan (Anda akan menemukannya di laporan pemeriksaan syar’i)
Langkah 3: Kalikan keuntungan × persentase pendapatan tidak halal = jumlah yang Anda sedekahkan
Contoh praktis:
Keuntungan yang Anda terima: 1000 dolar
Persentase pendapatan tidak halal: 3%
Jumlah yang harus dibersihkan: 1000 × 3% = 30 dolar
Sedekahkan 30 dolar ke lembaga amal terpercaya.
Panduan Praktis: Investasi di Saham AS yang Halal
Langkah 1: Pilih metode investasi
Investasi jangka panjang (Lebih baik untuk halal)
Membeli saham dan menahannya
Mendapatkan dividen
Manfaat dari pertumbuhan modal
Lebih sesuai syariah
Perdagangan jangka pendek (Melalui kontrak selisih harga)
Perdagangan berdasarkan pergerakan harga tanpa kepemilikan nyata
Fleksibel dan cepat
Cocok untuk trader berpengalaman
Memerlukan pemahaman risiko yang mendalam
Langkah 2: Pilih broker terpercaya
Untuk investasi langsung di saham:
Interactive Brokers (IBKR) - didirikan 1977, beroperasi di lebih dari 150 pasar, standar keamanan dan transparansi sangat tinggi
Untuk trading melalui kontrak selisih harga:
Mitrade - didirikan 2011 di Australia, menyediakan lebih dari 300 instrumen keuangan, platform mudah digunakan
Langkah 3: Mulai dengan 3 langkah
1- Buka akun: Daftarkan data dan verifikasi identitas
2- Deposit dana: Gunakan kartu bank atau dompet elektronik Anda
3- Pilih saham halal Anda: Cari saham yang sesuai, pantau harganya, buka posisi Anda
Daftar Saham AS Halal Terbesar (November 2025)
Perusahaan
Simbol
Sektor
Nilai Pasar
Nvidia
NVDA
Semikonduktor
4,35 Triliun
Apple
AAPL
Teknologi
4,0 Triliun
Alphabet (Google)
GOOG
Internet
3,62 Triliun
Microsoft
MSFT
Perangkat lunak
3,51 Triliun
Amazon
AMZN
E-commerce
2,36 Triliun
Broadcom
AVGO
Teknologi
1,61 Triliun
Meta (Facebook)
META
Media sosial
1,55 Triliun
Tesla
TSLA
Kendaraan listrik
1,23 Triliun
Eli Lilly
LLY
Obat-obatan
1,0 Triliun
Visa
V
Pembayaran
597 Miliar
Catatan penting: Saham-saham ini dianggap halal berdasarkan standar syar’i saat ini, tetapi situasinya selalu berubah. Periksa pembaruan sebelum membeli.
Saham AS Halal dengan Rasio Terjangkau (2025)
Jika Anda mencari peluang dengan nilai pasar yang lebih kecil:
Perusahaan
Simbol
Harga
Nilai Pasar
Mac Dabble Tech
MKDW
0,18 dolar
25,84 juta
Wiltchang
WCT
0,24 dolar
12,52 juta
GJZ
JZXN
0,19 dolar
10,55 juta
Ten Holdings
XHLD
0,20 dolar
9,07 juta
Provaz
PRPH
0,19 dolar
8,73 juta
Peringatan: Saham kecil bisa lebih fluktuatif dan berisiko, berhati-hatilah dalam berinvestasi seluruh dana di dalamnya.
Kesimpulan: Keabsahan saham AS bisa dilakukan dan praktis
Investasi di saham AS sesuai standar syar’i bukanlah mimpi yang jauh, melainkan kenyataan yang bisa dilakukan hari ini.
Yang Anda butuhkan hanyalah:
✅ Memahami prinsip dasar syariah Islam
✅ Menggunakan alat pemeriksaan khusus
✅ Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap investasi Anda
✅ Niat yang tulus dan tekad untuk sesuai syar’i
Investasi halal bukan berarti mengorbankan keuntungan, tetapi berinvestasi dengan cerdas dan berakhlak. Banyak portofolio yang meraih keuntungan besar dengan kepatuhan penuh terhadap syariah Islam.
Mulailah hari ini, dan ambil langkah pertama menuju masa depan finansial yang aman dan sesuai syar’i.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bagaimana berinvestasi di saham AS sesuai dengan standar Islam? Panduan praktis lengkap
Lima Kesalahan yang Merusak Investasi Halal Anda
Sebelum memulai perjalanan investasi Anda, hindari kesalahan umum ini yang dapat mengubah portofolio Anda menjadi tidak syar’i:
❌ Kesalahan Pertama: Mengandalkan “Tanda Islam” saja
Banyak orang membeli produk yang bertanda “Islam” tanpa pemeriksaan yang sebenarnya. Perusahaan mungkin mendapatkan keuntungan dari transaksi riba atau pinjaman yang diharamkan melebihi batas yang diizinkan.
❌ Kesalahan Kedua: Mengejar keuntungan tanpa memeriksa sumbernya
Portofolio dengan keuntungan 50% per tahun mungkin setengahnya berasal dari bunga bank. Keuntungan cepat sering kali berasal dari sumber yang campur aduk.
❌ Kesalahan Ketiga: Tidak melakukan pemantauan secara terus-menerus
Saham yang halal di Januari bisa menjadi tidak sesuai di April karena keputusan pembiayaan baru atau kemitraan yang tidak syar’i.
❌ Kesalahan Keempat: Menganggap semua perusahaan teknologi bersih
Perusahaan teknologi mungkin bergantung pada 40% pinjamannya dari bank riba, atau menyimpan dana besar dalam deposito riba.
❌ Kesalahan Kelima: Percaya pada pendapat pribadi tanpa berkonsultasi dengan ahli
Investasi halal membutuhkan konsultasi syar’i yang tepat, bukan sekadar pendapat dari teman atau pengikut di internet.
Apa Perbedaan antara Halal dan Sesuai Syariah?
Halal: Segala yang secara tegas diizinkan syariah dan tidak mengandung pelanggaran terhadap ketentuannya.
Sesuai Syariah: Produk yang telah diperiksa oleh dewan syariah khusus dan mengikuti standar tertentu dengan persentase tertentu. Mungkin tidak 100% bersih, tetapi berada dalam batas yang diterima secara syar’i.
Perbedaannya mendasar: yang pertama mutlak, yang kedua relatif.
Prinsip Dasar yang Mengatur Investasi Islam
1️⃣ Mengharamkan Riba (Bunga yang Diharamkan)
Riba adalah musuh utama investasi halal. Setiap transaksi yang melibatkan bunga atas pinjaman atau deposito diharamkan. Prinsip ini melindungi investor dari eksploitasi dan memastikan keuntungan berasal dari kerja nyata, bukan dari akumulasi bunga.
2️⃣ Menghindari Gharar (Ketidakpastian Berlebihan)
Gharar adalah risiko yang tidak jelas dan hasil yang tidak pasti. Investasi dalam derivatif keuangan kompleks yang tidak dipahami investor biasa, atau spekulasi acak, semuanya bentuk dari gharar. Investasi halal harus jelas dan dapat dipahami.
3️⃣ Menghindari Hal-Hal yang Diharamkan Secara Jelas
Tidak berinvestasi dalam:
4️⃣ Investasi dengan Dampak Sosial
Investasi halal tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada dampak sosial. Dana Anda harus diarahkan ke perusahaan yang berkontribusi pada:
5️⃣ Transparansi dan Keadilan
Semua kontrak dan perjanjian harus jelas dan adil. Distribusi keuntungan dan risiko harus adil antara kedua belah pihak, tanpa adanya eksploitasi dari salah satu pihak.
Bagaimana Menilai Keabsahan Saham AS Sendiri?
Tahap Pertama: Pemeriksaan aktivitas utama perusahaan
Mulailah dengan pertanyaan sederhana: Apakah aktivitas utama perusahaan diizinkan?
Jika jawabannya tidak, segera tinggalkan. Tapi tidak berhenti di situ. Anda juga harus memeriksa:
Tahap Kedua: Analisis rasio keuangan
Bahkan jika aktivitasnya halal, struktur keuangannya bisa menjadi masalah:
Rasio utang riba terhadap nilai pasar
Deposito dan bunga riba
Persentase pendapatan tidak halal
Tahap Ketiga: Pemantauan terus-menerus
Saham halal hari ini bisa tidak halal besok.
Kenapa? Karena:
Solusinya: Pantau secara kuartalan secara cermat setelah setiap laporan laba rugi.
4 Alat Terbaik untuk Memeriksa Kehalalan Saham AS
Zoya ⭐
Islamicly ⭐
Musaffa ⭐
AAOIFI ⭐
Cara Menghitung Pembersihan Keuntungan Sendiri
Jika Anda mendapatkan keuntungan dari saham yang memiliki persentase pendapatan tidak halal, Anda harus membersihkannya:
Langkah 1: Hitung total keuntungan yang Anda terima
Langkah 2: Ketahui persentase pendapatan tidak halal perusahaan (Anda akan menemukannya di laporan pemeriksaan syar’i)
Langkah 3: Kalikan keuntungan × persentase pendapatan tidak halal = jumlah yang Anda sedekahkan
Contoh praktis:
Sedekahkan 30 dolar ke lembaga amal terpercaya.
Panduan Praktis: Investasi di Saham AS yang Halal
Langkah 1: Pilih metode investasi
Investasi jangka panjang (Lebih baik untuk halal)
Perdagangan jangka pendek (Melalui kontrak selisih harga)
Langkah 2: Pilih broker terpercaya
Untuk investasi langsung di saham:
Untuk trading melalui kontrak selisih harga:
Langkah 3: Mulai dengan 3 langkah
1- Buka akun: Daftarkan data dan verifikasi identitas
2- Deposit dana: Gunakan kartu bank atau dompet elektronik Anda
3- Pilih saham halal Anda: Cari saham yang sesuai, pantau harganya, buka posisi Anda
Daftar Saham AS Halal Terbesar (November 2025)
Catatan penting: Saham-saham ini dianggap halal berdasarkan standar syar’i saat ini, tetapi situasinya selalu berubah. Periksa pembaruan sebelum membeli.
Saham AS Halal dengan Rasio Terjangkau (2025)
Jika Anda mencari peluang dengan nilai pasar yang lebih kecil:
Peringatan: Saham kecil bisa lebih fluktuatif dan berisiko, berhati-hatilah dalam berinvestasi seluruh dana di dalamnya.
Kesimpulan: Keabsahan saham AS bisa dilakukan dan praktis
Investasi di saham AS sesuai standar syar’i bukanlah mimpi yang jauh, melainkan kenyataan yang bisa dilakukan hari ini.
Yang Anda butuhkan hanyalah: ✅ Memahami prinsip dasar syariah Islam ✅ Menggunakan alat pemeriksaan khusus ✅ Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap investasi Anda ✅ Niat yang tulus dan tekad untuk sesuai syar’i
Investasi halal bukan berarti mengorbankan keuntungan, tetapi berinvestasi dengan cerdas dan berakhlak. Banyak portofolio yang meraih keuntungan besar dengan kepatuhan penuh terhadap syariah Islam.
Mulailah hari ini, dan ambil langkah pertama menuju masa depan finansial yang aman dan sesuai syar’i.