Strategi Short Cryptocurrency dalam Pasar Bear: Dari Soros hingga Strategi Perdagangan Modern

Apa itu Short Selling Kripto?

Di pasar keuangan tradisional, short selling adalah metode keuntungan klasik—investor meminjam aset lalu menjualnya, menunggu harga turun, kemudian membelinya kembali untuk mendapatkan selisihnya. Logika ini juga berlaku di pasar Kripto.

Inti mekanisme short selling Kripto adalah: meminjam Kripto target dari platform dan menjualnya, lalu saat harga turun membelinya kembali untuk dikembalikan, selisihnya adalah keuntungan. Dalam sejarah, kasus short selling paling terkenal adalah Soros yang melakukan serangan terhadap Poundsterling dan Baht—dia menjaminkan asetnya sendiri ke bank untuk meminjam Baht, menukarnya ke dolar dengan rasio 1:30, dan saat kurs melemah ke 1:40, dia menukarnya kembali, hanya perlu membayar bunga pinjaman dan biaya transaksi untuk meraih keuntungan besar, efek leverage sangat terlihat.

Short selling Kripto dan prinsip short selling mata uang tradisional sama, tetapi karena kripto memiliki sifat ganda sebagai mata uang dan instrumen keuangan, alat yang bisa digunakan untuk short selling menjadi lebih beragam dan kaya.

Mengapa Melakukan Short Selling Kripto? Tujuan Keuntungan dan Hedging

Secara kasat mata, short selling Kripto dilakukan untuk meraih keuntungan saat pasar sedang turun. Tapi bagi institusi, perusahaan, bahkan negara yang memegang banyak aset, tujuan utama short selling seringkali adalah melakukan hedging terhadap risiko penurunan nilai kekayaan mereka sendiri.

Contohnya, saat bursa Kripto melakukan IPO, underwriter tidak berharap pertumbuhan besar, melainkan ingin mendapatkan biaya listing. Biaya ini dibayar dalam bentuk saham, yang dalam jangka pendek tidak bisa dijual. Untuk mengunci keuntungan, underwriter mungkin melakukan short terhadap Kripto terkait, sehingga meskipun harga bursa turun karena harga Kripto melemah, sebagian kerugian bisa tertutup oleh hedging tersebut.

Bursa juga akan melakukan short terhadap produk keuangan Kripto—begitu ada investor yang membeli, bursa harus melakukan short terhadap Kripto terkait untuk hedging risiko, memastikan mereka hanya mendapatkan biaya transaksi tanpa menanggung risiko harga.

Oleh karena itu, tujuan short selling Kripto dapat dirangkum menjadi dua poin: meraih keuntungan dan hedging risiko.

Penilaian Risiko Short Selling Kripto

Setiap investasi mengandung risiko, dan short selling Kripto terutama menghadapi dua risiko utama:

Risiko platform—memilih platform yang diatur secara ketat oleh pemerintah, memiliki reputasi baik, dan patuh regulasi sangat penting. Pasar penuh penipuan dan kegiatan curang, jadi sebelum berinvestasi harus melakukan riset mendalam.

Risiko arah investasi—menetapkan mekanisme stop-loss secara ketat adalah pertahanan penting. Perdagangan Kripto biasanya melibatkan leverage atau opsi, yang keduanya memperbesar keuntungan dan kerugian. Selain itu, opsi memiliki batas waktu kedaluwarsa, jika aset tidak menyentuh harga stop-loss atau take-profit dalam periode tertentu, posisi harus ditutup lebih awal.

Risiko konsentrasi pasar—banyak Kripto dikuasai oleh sejumlah besar whale, pengumuman penjualan atau pembelian mereka bisa berdampak besar dalam waktu singkat. Oleh karena itu, harus menetapkan titik stop-loss dan take-profit yang jelas, serta selalu memantau pergerakan harga.

Sebelum menginvestasikan uang nyata, disarankan melakukan simulasi trading secara menyeluruh, memahami aturan trading, dan membangun strategi sendiri.

Potensi Keuntungan Short Selling Bitcoin di Pasar Bear

Mengapa banyak investor tertarik melakukan short selling? Utamanya karena volatilitas ekstrem Kripto.

Pasar bear Bitcoin tahun 2022 membuktikan hal ini: awal Mei turun 22% dalam 8 hari, dan awal Juni turun lagi 35% dalam 10 hari. Volatilitas ini bukan hal aneh di dunia Kripto.

Dengan leverage 10x, penurunan 22% bisa menghasilkan keuntungan 220%, dan penurunan 35% bisa menghasilkan 350%. Sebaliknya, meskipun mata uang fiat menawarkan leverage lebih tinggi, volatilitasnya jauh lebih kecil; saham juga volatil, tetapi arah pergerakannya lebih sulit diprediksi.

Arah pasar Kripto relatif lebih jelas, dan tren satu arah berlangsung cukup lama, ini yang membuatnya menarik.

Misalnya, setelah pandemi Bitcoin melonjak, penyebab utamanya adalah banyaknya pencetakan uang oleh pemerintah—dibandingkan dengan jumlah uang fiat yang tak terbatas, dan biaya komisi tinggi dari lembaga keuangan, Kripto lebih tahan terhadap inflasi. Banyak investor masuk besar-besaran, bahkan perusahaan mulai menggunakan Bitcoin sebagai pengganti cadangan kas, dan beberapa negara kecil yang mata uangnya tidak stabil langsung menjadikannya mata uang resmi.

Kenaikan tajam berikutnya disebabkan oleh banyak faktor: kenaikan suku bunga Federal Reserve yang memperkuat dolar AS, dan kebangkrutan mendadak beberapa bursa Kripto, yang menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap keamanan Kripto.

Dari tren terbaru, setelah Bitcoin melakukan halving pada April 2024, pola penawaran dan permintaan mengalami perubahan besar. Penurunan pasokan dan resonansi permintaan dari institusi dan retail mendorong Bitcoin memasuki siklus kenaikan yang kuat. Faktor politik juga turut mendorong, sehingga harga mencapai lebih dari 100.000 USD pertama kali pada Februari 2025.

Namun, tren sejak 2025 lebih cocok disebut “naik turun”—pada akhir Februari, karena isu tarif dan pernyataan hawkish dari Fed, sentimen risiko global meningkat, dan Bitcoin turun lebih dari 25% dari puncaknya. Pengumuman kenaikan tarif impor pada 3 April juga memicu gejolak pasar, dan Bitcoin sempat turun di bawah level kunci 75.000 USD.

Perbandingan Alat Trading Short Selling Kripto

Untuk meraih keuntungan dari short selling, kunci utamanya adalah memahami tren pasar dan memilih arah trading yang tepat. Alat yang bisa digunakan utama terbagi menjadi tiga kategori:

Opsi dan Futures

Opsi dan futures adalah kontrak yang mengikat investor untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu sebelum tanggal tertentu di masa depan, keduanya memiliki fitur leverage. Perbedaannya: futures mengharuskan pelaksanaan transaksi sebelum kedaluwarsa, sedangkan opsi memberi kebebasan memilih.

Membeli warrant jual Kripto setara dengan mendapatkan hak untuk menjual Bitcoin pada harga tertentu. Jika harga turun di bawah harga tersebut, hak ini bernilai; jika tidak, kerugian maksimal adalah biaya opsi—risiko terbatas, potensi keuntungan tak terbatas.

Futures meskipun memiliki leverage yang memperbesar keuntungan, risiko dan potensi kerugian juga sama besar. Opsi menghadapi risiko penurunan nilai waktu, jika dalam periode kontrak tidak terjadi volatilitas cukup, nilai instrumen akan berkurang secara bertahap.

CFD(

Contract for Difference (CFD) adalah kontrak dengan platform trading, berbasis aset keuangan, untuk meraih selisih harga dari pembukaan dan penutupan posisi. Mirip dengan futures dan opsi, CFD memiliki leverage, tetapi ada dua keunggulan utama: tidak ada batas waktu kedaluwarsa, dan investor hanya memperdagangkan selisih harga tanpa harus memiliki aset Kripto secara fisik.

Dibandingkan risiko kerugian tak terbatas dari futures, kerugian maksimum CFD adalah seluruh modal hilang. Kekurangannya, jika posisi dipegang semalam, harus membayar biaya overnight (bunga pinjaman), sehingga CFD lebih cocok untuk trading jangka pendek.

Alat Trading Keunggulan Risiko
Opsi Risiko terbatas, potensi keuntungan tak terbatas Risiko penurunan nilai waktu
Futures Leverage, memperbesar keuntungan Risiko dan keuntungan sama besar
CFD Tanpa batas waktu, risiko terbatas, potensi keuntungan besar Biaya semalam untuk posisi jangka panjang

Saran Praktis Trading Short Selling Kripto

Sebelum memulai trading short selling Kripto, disarankan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pilih platform terpercaya — Pastikan bursa memiliki lisensi resmi dan reputasi baik
  2. Lakukan simulasi secara menyeluruh — Banyak platform menyediakan akun demo untuk menguji aturan dan strategi trading
  3. Rancang rencana trading — Tentukan leverage yang wajar, titik stop-loss dan take-profit
  4. Eksekusi order — Saat order, pilih market order atau limit order, tentukan jumlah dan parameter risiko
  5. Pantau terus — Amati pergerakan pasar dan posisi secara ketat, sesuaikan strategi sesuai kebutuhan

Ringkasan

Short selling Kripto adalah cara efektif meraih keuntungan saat pasar sedang bearish, tetapi juga membawa risiko platform, risiko arah, dan risiko konsentrasi pasar. Investor harus berhati-hati, memahami alat trading, mekanisme risiko, dan kondisi pasar secara menyeluruh sebelum berinvestasi. Pengendalian risiko yang ketat, penggunaan leverage secara bijak, dan analisis pasar yang tepat adalah kunci untuk tetap meraih profit di pasar Kripto.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)