Pengelolaan aset lancar: pemahaman yang diperlukan untuk investor modern

ketika perusahaan menghadapi krisis, aset mana yang paling berharga?

Selama pandemi COVID-19, Apple di bawah kepemimpinan CEO Tim Cook dengan percaya diri mengumumkan bahwa likuiditas bukanlah masalah. Alasannya adalah perusahaan memiliki berbagai aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi kas. Situasi ini membawa kita ke pertanyaan penting: komponen mana dari laporan keuangan yang menunjukkan kekuatan perusahaan dalam bertahan? Yang paling penting adalah aset lancar, yang menunjukkan kemampuan untuk melakukan pengeluaran dalam jangka pendek.

Aset lancar: definisi dan pentingnya dalam praktik

Aset lancar (Current Asset) adalah nilai dari seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dan dapat diubah menjadi kas dalam waktu 12 bulan. Ketika perusahaan mengalami kerugian pendapatan atau membutuhkan dana darurat, bagian ini dari neraca akan menjadi sumber dana yang paling penting.

Berbeda dengan konsep ini, aset tidak lancar (Noncurrent Asset) adalah sumber daya yang disimpan perusahaan untuk digunakan dalam jangka panjang, seperti tanah, bangunan, dan mesin. Pengubahannya menjadi kas lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.

Perbedaan utama adalah likuiditas. Aset lancar yang sangat likuid berarti arus kas perusahaan akan stabil, tetapi jika sebagian besar aset ini adalah piutang tak tertagih, kepercayaan dalam konversi menjadi uang akan berkurang.

Komponen aset lancar: apa saja?

Uang tunai dan setara kas

Uang tunai adalah aset dengan likuiditas tertinggi, dapat digunakan untuk membayar hutang secara langsung. Namun, memegang banyak uang tunai tidak menghasilkan imbal hasil. Perusahaan biasanya menempatkan sebagian uang ini dalam deposito bank yang memberikan bunga, sambil tetap memiliki risiko rendah dari stabilitas lembaga keuangan.

Investasi jangka pendek

Beberapa perusahaan menginvestasikan sebagian uang tunai mereka dalam saham, emas, atau surat utang dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. Investasi ini memiliki risiko lebih tinggi, tetapi dapat memberikan hasil bagi perusahaan.

Piutang dagang dan wesel tagih

Ketika perusahaan menjual barang secara kredit, pelanggan harus membayar di masa depan. Bagian ini disebut piutang dagang (Trade Receivable). Namun, jika pelanggan mengalami masalah keuangan, mereka mungkin tidak dapat membayar sesuai jadwal, sehingga kualitas aset ini menurun. Wesel tagih (Notes Receivable) lebih formal karena merupakan kontrak pembayaran dengan ketentuan yang jelas.

Persediaan

Merupakan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang menunggu dijual. Masuk ke aset lancar karena dapat dijual menjadi kas dalam 1 tahun. Namun, jika pasar memburuk, persediaan bisa menjadi biaya tersisa yang tidak bernilai.

Bahan habis pakai

Jenis ini termasuk perlengkapan kantor seperti kertas, pena, toner, yang memiliki umur pakai tidak lebih dari 1 tahun, atau perlengkapan kantor yang bernilai rendah dan digunakan dalam waktu singkat. Aset ini memiliki likuiditas rendah karena pasar barang bekas terbatas, tetapi perusahaan tetap harus mencantumkannya dalam laporan keuangan untuk keakuratan.

Pendapatan diterima di muka dan biaya dibayar di muka

Perusahaan tertentu telah memberikan layanan tetapi belum menagih pembayaran, disebut pendapatan diterima di muka. Sebaliknya, perusahaan membayar biaya di muka seperti premi asuransi tahunan atau sewa iklan. Bagian ini diklasifikasikan sebagai aset karena perusahaan akan mendapatkan manfaat di masa depan.

Cara membaca aset lancar dalam laporan keuangan

Neraca (Balance Sheet) menampilkan aset lancar sebagai bagian paling awal. Seringkali, perusahaan menyusun item berdasarkan tingkat likuiditas dari tertinggi ke terendah, seperti:

  1. Uang tunai
  2. Deposito
  3. Investasi jangka pendek
  4. Piutang
  5. Persediaan

Investor dapat menggunakan angka ini untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghadapi kerugian pendapatan jangka pendek. Semakin besar aset lancar, semakin besar perlindungannya.

Selain itu, mempelajari komponen aset lancar memberi tahu kita berapa banyak barang yang tidak terjual atau berapa banyak piutang yang tertunggak. Situasi ini mencerminkan kemampuan operasional dan kualitas pendapatan.

Studi kasus: Apple selama krisis

Dalam laporan keuangan tahun 2019, Apple memiliki total aset lancar sebesar $162,8 miliar, termasuk uang tunai dan setara kas $59 miliar dolar. Pada tahun 2020, angka ini mengalami perubahan signifikan:

  • Aset lancar menurun: dari $143 miliar menjadi $135 miliar dolar
  • Uang tunai berkurang drastis: dari $90 miliar menjadi $48 miliar dolar, penurunan 46%(
  • Piutang meningkat: dari )miliar menjadi $37 miliar dolar, kenaikan 62,7%$60

Fenomena ini menunjukkan bahwa Apple mengubah kebijakan penjualan, menawarkan syarat pembayaran yang lebih fleksibel untuk mempertahankan volume penjualan. Namun, dari sudut pandang kepercayaan dalam konversi menjadi kas, pengurangan uang tunai dan peningkatan piutang menandakan peningkatan risiko.

Namun demikian, dengan reputasi yang kuat, Apple tetap mampu mempertahankan tingkat aset lancar yang tinggi, dan itulah sebabnya Tim Cook menyatakan bahwa likuiditas bukanlah masalah.

Perlengkapan kantor: aset lancar atau tidak?

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah perlengkapan kantor termasuk dalam kategori aset lancar. Jawabannya tergantung pada karakteristik dan umur pakainya:

  • Jika berupa bahan habis pakai (kertas, pena) yang habis dalam waktu satu tahun, maka termasuk aset lancar.
  • Jika berupa furnitur, komputer, printer yang digunakan selama beberapa tahun, maka termasuk aset tidak lancar karena akan disusutkan selama beberapa tahun.

Dengan demikian, perlengkapan kantor bisa menjadi aset lancar atau tidak, tergantung apakah akan digunakan dalam waktu tidak lebih dari 1 tahun atau tidak.

Kesimpulan dan saran

Aset lancar adalah indikator penting dalam menilai kekuatan keuangan perusahaan. Investor harus memeriksa tidak hanya jumlah totalnya, tetapi juga komponen masing-masing. Memiliki uang tunai yang cukup, piutang yang dapat dipercaya, dan persediaan yang dapat dijual adalah tanda perusahaan yang sehat secara keuangan.

Dengan memahami aset lancar, investor dapat memperkirakan berapa lama perusahaan dapat bertahan jika pasar mengalami penurunan dalam 3 sampai 6 bulan ke depan. Ini adalah dasar pengambilan keputusan investasi yang cerdas.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan

Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)