Pasar Forex dan pasar mata uang kripto adalah panggung perdagangan yang berubah dengan cepat. Harga dapat melonjak secara tiba-tiba, membuat trader menghadapi banyak tantangan. Hal yang paling dikhawatirkan oleh trader adalah fenomena “Slippage” yang sering terjadi saat volatilitas pasar tinggi. Pemahaman yang benar tentang slippage dan cara mengurangi risiko ini sangat penting untuk keberhasilan trading.
Slippage adalah apa? Pengertian dan Contoh Terjadinya
Slippage (slippej) berarti penyimpangan antara harga yang diharapkan trader dan harga saat melakukan transaksi sebenarnya di pasar. Fenomena ini terjadi ketika kecepatan perubahan harga melebihi kecepatan eksekusi order trader.
Contohnya, dalam trading Forex:
Tanpa slippage: Order beli dilakukan pada harga 1.3650 sesuai keinginan
Slippage positif: Harga turun ke 1.3640 (dengan harga yang lebih baik 10 pip)
Slippage negatif: Harga naik ke 1.3660 (dengan harga yang lebih buruk 10 pip)
Slippage dan Requote berbeda
Requote terjadi ketika harga berubah sehingga sistem menolak order lama. Sedangkan slippage adalah eksekusi order pada harga yang berbeda dari sebelumnya. Pengaturan parameter slippage yang tepat akan membantu menghindari requote secara efektif.
Slippage dalam trading Forex: fenomena normal atau sinyal peringatan?
Beberapa trader menganggap bahwa slippage adalah tindakan sengaja dari broker, tetapi kenyataannya ini adalah fenomena alami pasar. Semua akun ECN juga mengalami slippage, karena terhubung ke tingkat Interbank yang sulit dilawan.
Namun, jika slippage Anda tidak normal—misalnya terjadi lebih dari 10 kali dari 100 transaksi, atau nilai slippage lebih tinggi dari broker lain secara konsisten—itu bisa menjadi sinyal bahwa Anda perlu mempertimbangkan untuk beralih broker.
Cara meminimalkan Slippage dalam trading Forex sebanyak mungkin
Meskipun tidak bisa sepenuhnya menghindari slippage, ada beberapa strategi yang dapat mengurangi dampaknya:
1. Pilih broker yang terpercaya
Sebelum membuka akun, periksa apakah broker diawasi oleh otoritas yang terpercaya seperti ASIC, FCA, CIMA, atau FSC. Broker yang melindungi kepentingan trader biasanya memiliki slippage yang lebih sedikit.
2. Jaga kualitas koneksi internet
Koneksi yang stabil sangat penting. Gunakan koneksi kabel daripada nirkabel untuk kestabilan lebih baik. Tutup program lain yang menggunakan bandwidth seperti Skype atau Messenger saat trading. Trader yang menggunakan strategi Scalping harus sangat memperhatikan hal ini.
3. Atur batas slippage maksimum
Pada setiap order baru, tetapkan tingkat slippage maksimum yang dapat diterima. Jika harga menyimpang melebihi batas tersebut, order tidak akan dieksekusi, sehingga memberi kontrol lebih baik.
4. Gunakan Limit Orders daripada Market Orders
Limit orders memungkinkan Anda masuk pasar pada harga yang diinginkan dengan lebih baik. Meskipun eksekusinya mungkin lebih lambat, risiko slippage akan berkurang secara signifikan, terutama jika akun Anda terhubung ke tingkat Interbank.
5. Beralih ke timeframe yang lebih besar
Slippage adalah masalah besar bagi trader yang bekerja di grafik menit. Jika Anda beralih ke timeframe jam atau harian, dampak negatif dari slippage dapat berkurang secara signifikan.
6. Hindari trading saat berita penting ekonomi dan keuangan
Ketika berita penting dirilis, kemungkinan slippage meningkat berkali-kali lipat. Cara menghindarinya:
Jangan trading 30-40 menit sebelum berita dirilis
Mulai trading kembali sekitar 30 menit setelahnya, saat volatilitas tertinggi berkurang
7. Pilih waktu trading saat berita dengan volatilitas tinggi
Jika ingin trading saat pasar aktif, pilih waktu saat berita yang cenderung menyebabkan pergerakan besar (seperti berita yang biasanya menyebabkan pergerakan 50 pip) atau lebih. Dengan cara ini, slippage sebesar 15 pip akan berdampak lebih kecil terhadap profit.
Pasangan mata uang mana yang memiliki Slippage terendah?
Dalam kondisi pasar normal, pasangan mata uang dengan likuiditas tinggi seperti EUR/USD dan USD/JPY biasanya mengalami slippage yang lebih sedikit. Namun, saat pasar bergejolak akibat berita penting, bahkan pasangan utama ini tetap bisa mengalami slippage.
Kesimpulan: Slippage adalah risiko yang dapat dikelola
Slippage adalah risiko umum yang dihadapi trader di pasar Forex dan pasar keuangan lainnya. Meskipun tidak bisa sepenuhnya dihindari, dengan mengikuti strategi-strategi ini, Anda dapat secara signifikan mengurangi dampak slippage. Hal utama adalah trading dengan broker yang terpercaya, menjaga koneksi internet yang baik, mengatur parameter secara rasional, dan menghindari waktu volatilitas tinggi. Dengan memahami dan mengelola slippage dengan baik, Anda akan berada di jalur menuju trading yang lebih efisien dan mengurangi kerugian.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apa itu Slippage? Cara mengurangi kerugian saat trading Forex
Pasar Forex dan pasar mata uang kripto adalah panggung perdagangan yang berubah dengan cepat. Harga dapat melonjak secara tiba-tiba, membuat trader menghadapi banyak tantangan. Hal yang paling dikhawatirkan oleh trader adalah fenomena “Slippage” yang sering terjadi saat volatilitas pasar tinggi. Pemahaman yang benar tentang slippage dan cara mengurangi risiko ini sangat penting untuk keberhasilan trading.
Slippage adalah apa? Pengertian dan Contoh Terjadinya
Slippage (slippej) berarti penyimpangan antara harga yang diharapkan trader dan harga saat melakukan transaksi sebenarnya di pasar. Fenomena ini terjadi ketika kecepatan perubahan harga melebihi kecepatan eksekusi order trader.
Contohnya, dalam trading Forex:
Slippage dan Requote berbeda
Requote terjadi ketika harga berubah sehingga sistem menolak order lama. Sedangkan slippage adalah eksekusi order pada harga yang berbeda dari sebelumnya. Pengaturan parameter slippage yang tepat akan membantu menghindari requote secara efektif.
Slippage dalam trading Forex: fenomena normal atau sinyal peringatan?
Beberapa trader menganggap bahwa slippage adalah tindakan sengaja dari broker, tetapi kenyataannya ini adalah fenomena alami pasar. Semua akun ECN juga mengalami slippage, karena terhubung ke tingkat Interbank yang sulit dilawan.
Namun, jika slippage Anda tidak normal—misalnya terjadi lebih dari 10 kali dari 100 transaksi, atau nilai slippage lebih tinggi dari broker lain secara konsisten—itu bisa menjadi sinyal bahwa Anda perlu mempertimbangkan untuk beralih broker.
Cara meminimalkan Slippage dalam trading Forex sebanyak mungkin
Meskipun tidak bisa sepenuhnya menghindari slippage, ada beberapa strategi yang dapat mengurangi dampaknya:
1. Pilih broker yang terpercaya
Sebelum membuka akun, periksa apakah broker diawasi oleh otoritas yang terpercaya seperti ASIC, FCA, CIMA, atau FSC. Broker yang melindungi kepentingan trader biasanya memiliki slippage yang lebih sedikit.
2. Jaga kualitas koneksi internet
Koneksi yang stabil sangat penting. Gunakan koneksi kabel daripada nirkabel untuk kestabilan lebih baik. Tutup program lain yang menggunakan bandwidth seperti Skype atau Messenger saat trading. Trader yang menggunakan strategi Scalping harus sangat memperhatikan hal ini.
3. Atur batas slippage maksimum
Pada setiap order baru, tetapkan tingkat slippage maksimum yang dapat diterima. Jika harga menyimpang melebihi batas tersebut, order tidak akan dieksekusi, sehingga memberi kontrol lebih baik.
4. Gunakan Limit Orders daripada Market Orders
Limit orders memungkinkan Anda masuk pasar pada harga yang diinginkan dengan lebih baik. Meskipun eksekusinya mungkin lebih lambat, risiko slippage akan berkurang secara signifikan, terutama jika akun Anda terhubung ke tingkat Interbank.
5. Beralih ke timeframe yang lebih besar
Slippage adalah masalah besar bagi trader yang bekerja di grafik menit. Jika Anda beralih ke timeframe jam atau harian, dampak negatif dari slippage dapat berkurang secara signifikan.
6. Hindari trading saat berita penting ekonomi dan keuangan
Ketika berita penting dirilis, kemungkinan slippage meningkat berkali-kali lipat. Cara menghindarinya:
7. Pilih waktu trading saat berita dengan volatilitas tinggi
Jika ingin trading saat pasar aktif, pilih waktu saat berita yang cenderung menyebabkan pergerakan besar (seperti berita yang biasanya menyebabkan pergerakan 50 pip) atau lebih. Dengan cara ini, slippage sebesar 15 pip akan berdampak lebih kecil terhadap profit.
Pasangan mata uang mana yang memiliki Slippage terendah?
Dalam kondisi pasar normal, pasangan mata uang dengan likuiditas tinggi seperti EUR/USD dan USD/JPY biasanya mengalami slippage yang lebih sedikit. Namun, saat pasar bergejolak akibat berita penting, bahkan pasangan utama ini tetap bisa mengalami slippage.
Kesimpulan: Slippage adalah risiko yang dapat dikelola
Slippage adalah risiko umum yang dihadapi trader di pasar Forex dan pasar keuangan lainnya. Meskipun tidak bisa sepenuhnya dihindari, dengan mengikuti strategi-strategi ini, Anda dapat secara signifikan mengurangi dampak slippage. Hal utama adalah trading dengan broker yang terpercaya, menjaga koneksi internet yang baik, mengatur parameter secara rasional, dan menghindari waktu volatilitas tinggi. Dengan memahami dan mengelola slippage dengan baik, Anda akan berada di jalur menuju trading yang lebih efisien dan mengurangi kerugian.