Buka buku sejarah ekonomi, logika dasar perdagangan global abad ke-20 tidaklah rumit: minyak adalah nyawa energi, dolar AS adalah penghubung peredaran. Negara-negara penghasil minyak harus melakukan penyelesaian transaksi dengan dolar AS, sehingga dolar menjadi tiket masuk ekonomi global. Sistem ini telah menjaga kemakmuran selama lebih dari setengah abad.

Kini ceritanya berulang, tetapi pemerannya berganti. Setelah memasuki era berbasis silikon pada tahun 2025, daya komputasi dan data bernilai tinggi menjadi sumber daya strategis yang baru. Tapi apa masalahnya? Sumber daya ini dikendalikan oleh beberapa raksasa teknologi, tersebar di sistem black box mereka masing-masing, tidak bisa mengalir, tidak bisa dibagikan, apalagi difinansialisasi.

Kite berusaha mengubah semua ini. Yang ingin dilakukan adalah membuka jalur sumber daya di era AI. Caranya? Melalui mekanisme pembuktian terdesentralisasi, mengubah berbagai macam daya komputasi dan data yang acak-acakan menjadi aset di blockchain yang bisa diperdagangkan dan dijaminkan. Bayangkan seperti mengumpulkan berbagai jenis minyak mentah dengan kualitas berbeda ke dalam satu tangki standar, diberi label seragam, agar bisa beredar bebas di pasar.

Ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga rekonstruksi infrastruktur keuangan. Ketika daya komputasi bisa distandarisasi dan diperlancar seperti komoditas, cara kolaborasi dalam ekosistem AI akan dirombak total. Melatih model membutuhkan daya komputasi? Beli langsung dari pasar. Layer aplikasi membutuhkan data? Transaksi transparan selesai. Pulau-pulau yang dulu terisolasi berubah menjadi ekosistem.

Yang menarik, Kite mengadopsi arsitektur modular, yang memungkinkannya menjaga efisiensi tinggi di lapisan komputasi sekaligus mempertahankan fleksibilitas penyelesaian aset di blockchain. Desain ini tidak muncul begitu saja secara teknis, melainkan menggabungkan praktik terbaik dari blockchain publik saat ini. Dengan kata lain, ia berdiri di atas bahu para pendahulu, tetapi melangkah ke arah yang benar-benar berbeda.