Indeks dolar AS baru saja menyentuh 97.777, ini adalah titik terendah sejak Oktober. Pada saat yang sama, euro terhadap dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan. Perubahan angka demi angka ini sebenarnya menceritakan sebuah kisah: modal global sedang meninggalkan dolar.
Ini bukan sekadar permainan angka di tabel nilai tukar. Setiap kali dolar melemah, dana mulai mencari tempat baru. Secara historis, uang ini mengalir ke euro, yen, atau saham dan obligasi pasar berkembang. Tapi sekarang situasinya berbeda.
Sistem mata uang tradisional sedang goyah, orang mulai bertanya: apakah ada satu mata uang yang stabil, bersifat global, dan tidak dikendalikan oleh kebijakan satu negara pun? Pertanyaan ini mendorong semakin banyak dana dan lembaga untuk memfokuskan perhatian mereka pada aset kripto.
Terutama stablecoin yang dipatok ke dolar, yang menjanjikan sesuatu yang menarik—di era fluktuasi mata uang fiat tradisional, menyediakan alat penyimpan nilai yang relatif stabil; sekaligus menjaga kemudahan transaksi lintas batas. Ketika indeks dolar menunjukkan tren melemah, inovasi semacam ini mulai menunjukkan daya tariknya.
Singkatnya, semakin besar ketidakpastian dolar, semakin mendesak kebutuhan orang terhadap instrumen keuangan alternatif. Pelemahan dolar kali ini mungkin bukan sekadar gelombang volatilitas pasar lainnya, melainkan sinyal perubahan struktural yang lebih dalam.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MercilessHalal
· 4jam yang lalu
Apakah kejatuhan dolar AS benar-benar akan terjadi, atau kita akan kembali dibohongi untuk masuk pasar
Lihat AsliBalas0
zkProofGremlin
· 4jam yang lalu
Depresiasi dolar memang sedang mempercepat, tetapi apakah stablecoin benar-benar mampu memegang panji ini, rasanya masih terlalu idealistis.
Lihat AsliBalas0
LidoStakeAddict
· 4jam yang lalu
Dolar AS runtuh bukanlah masalah besar, seharusnya sudah meninggalkannya sejak lama
Lihat AsliBalas0
BrokenRugs
· 5jam yang lalu
Dolar kali ini benar-benar akan digantikan, saatnya stablecoin melambung.
Lihat AsliBalas0
SatoshiHeir
· 5jam yang lalu
Perlu dicatat bahwa argumen dalam artikel ini mengandung kesalahan mendasar—mengaburkan antara fluktuasi siklus dolar dan fenomena kemunduran sistem mata uang fiat. Data on-chain menunjukkan bahwa desain stablecoin yang dipatok ke dolar secara esensial tetap mendukung kepercayaan terhadap dolar, yang justru membantah narasi "lepas dari pengaruh dolar". Ironis, memang ironis.
Lihat AsliBalas0
BlockchainBouncer
· 5jam yang lalu
Dolar AS kembali turun, kali ini benar-benar berbeda.
Indeks dolar AS baru saja menyentuh 97.777, ini adalah titik terendah sejak Oktober. Pada saat yang sama, euro terhadap dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan. Perubahan angka demi angka ini sebenarnya menceritakan sebuah kisah: modal global sedang meninggalkan dolar.
Ini bukan sekadar permainan angka di tabel nilai tukar. Setiap kali dolar melemah, dana mulai mencari tempat baru. Secara historis, uang ini mengalir ke euro, yen, atau saham dan obligasi pasar berkembang. Tapi sekarang situasinya berbeda.
Sistem mata uang tradisional sedang goyah, orang mulai bertanya: apakah ada satu mata uang yang stabil, bersifat global, dan tidak dikendalikan oleh kebijakan satu negara pun? Pertanyaan ini mendorong semakin banyak dana dan lembaga untuk memfokuskan perhatian mereka pada aset kripto.
Terutama stablecoin yang dipatok ke dolar, yang menjanjikan sesuatu yang menarik—di era fluktuasi mata uang fiat tradisional, menyediakan alat penyimpan nilai yang relatif stabil; sekaligus menjaga kemudahan transaksi lintas batas. Ketika indeks dolar menunjukkan tren melemah, inovasi semacam ini mulai menunjukkan daya tariknya.
Singkatnya, semakin besar ketidakpastian dolar, semakin mendesak kebutuhan orang terhadap instrumen keuangan alternatif. Pelemahan dolar kali ini mungkin bukan sekadar gelombang volatilitas pasar lainnya, melainkan sinyal perubahan struktural yang lebih dalam.