在 investasi pasar, futures sudah bukan lagi konsep yang asing. Banyak investor yang baru memasuki pasar mulai dari saham, kemudian akan berkenalan dengan futures sebagai alat investasi yang lebih kompleks namun juga lebih fleksibel. Ada yang meraih kekayaan melalui futures, tetapi juga ada yang mengalami kerugian besar akibat operasi yang tidak tepat. Bagaimana sebenarnya perdagangan futures berfungsi? Risiko apa saja yang tersembunyi di dalamnya?
Menelusuri perkembangan futures
Futures berakar dari zaman peradaban pertanian. Ketika masyarakat agraris mulai menghadapi risiko alam—kekeringan, banjir, serangan hama—yang langsung mempengaruhi hasil panen—mengakibatkan fluktuasi harga komoditas yang tajam. Saat panen melimpah, harga jatuh, saat panen kurang, harga melambung. Fluktuasi harga yang tidak terkendali ini menimbulkan risiko ekonomi besar bagi petani dan masyarakat.
Negara-negara Barat secara inovatif memperkenalkan solusi: dengan membuat kontrak, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan transaksi sejumlah komoditas tertentu di masa depan dengan harga tertentu. Dengan demikian, produsen dan konsumen dapat mengunci harga di awal, menghindari risiko pasar. Inilah bentuk awal dari kontrak futures.
Karena kontrak ini hanya memerlukan pembayaran uang muka yang kecil agar berlaku, trader dapat menggerakkan posisi yang jauh lebih besar dengan modal kecil—itulah cikal bakal leverage. Namun, leverage adalah pedang bermata dua; ia dapat memperbesar keuntungan maupun kerugian secara bersamaan, sehingga perdagangan futures memerlukan kehati-hatian ekstra.
Mekanisme dan karakteristik inti futures
Futures pada dasarnya adalah instrumen keuangan derivatif, di mana pembeli dan penjual menandatangani kontrak yang berjanji untuk menyerahkan atau menerima aset tertentu di masa depan dengan harga yang disepakati. Aset ini sangat beragam, bisa berupa barang fisik (hasil pertanian, logam, energi), maupun aset keuangan (saham, obligasi, indeks, kurs).
Di pasar futures global, volume perdagangan indeks saham futures terbesar, dengan investor mengikuti pergerakan indeks seperti S&P 500, Nasdaq 100, dan lainnya.
Apa saja unsur dalam kontrak futures?
Bursa futures akan mengatur secara rinci semua parameter kontrak, yang dapat dilihat oleh investor di platform perdagangan:
Nama dan kode aset dasar
Volume per kontrak (spesifikasi kontrak standar)
Fluktuasi harga minimum
Jam perdagangan (bervariasi tergantung aset)
Tanggal kedaluwarsa kontrak (tanggal penyerahan)
Metode penyelesaian (penyerahan fisik atau cash settlement)
Pertimbangan penting sebelum perdagangan futures
Leverage: Futures menggunakan leverage, di mana investor hanya perlu membayar margin (biasanya 5-10% dari nilai aset dasar) untuk mengendalikan posisi yang jauh lebih besar. Ini menuntut strategi manajemen risiko yang ketat.
Risiko likuiditas: Aktivitas perdagangan berbeda-beda antar komoditas. Komoditas dengan likuiditas tinggi memiliki spread yang sempit, sebaliknya, bisa muncul kondisi di mana harga beli tinggi dan harga jual rendah secara bersamaan.
Fungsi lindung nilai (hedging): Futures memiliki fungsi penting sebagai alat penghindaran risiko. Misalnya, investor yang memegang saham Apple dan khawatir pasar akan turun, bisa melakukan short pada indeks S&P 500 futures untuk melindungi posisi. Jika pasar turun, keuntungan dari posisi futures dapat mengimbangi kerugian saham; sebaliknya, jika pasar naik, keuntungan dari saham melebihi kerugian futures.
Perbedaan inti antara futures dan spot
Dimensi
Perdagangan spot
Perdagangan futures
Objek transaksi
Barang fisik atau sekuritas yang sudah ada di pasar
Kontrak janji
Kebutuhan dana
Pembayaran penuh
Margin (5-10%)
Waktu penyerahan
Segera atau jangka pendek
Tanggal kedaluwarsa kontrak
Arah transaksi
Utamanya beli (long)
Bisa beli (long) maupun jual (short)
Perdagangan spot mengharuskan investor membayar seluruh dana sekaligus; kontrak futures menggunakan mekanisme margin, di mana investor hanya perlu membayar sebagian dari nilai kontrak untuk berpartisipasi dalam transaksi yang lebih besar.
Sebagai contoh, futures minyak mentah AS memiliki satuan transaksi 100 ons, dengan harga dalam dolar per ons. Jam perdagangan harga penawaran adalah dari 08:20 sampai 13:30, sedangkan perdagangan elektronik setelah jam tersebut berlangsung dalam beberapa sesi (Senin-Kamis 14:00-08:00 keesokan harinya, Jumat 14:00-17:15, Minggu 18:00-08:00 keesokan harinya).
Langkah-langkah praktik perdagangan futures
Langkah pertama: membangun pemahaman dasar
Memahami karakteristik utama perdagangan futures—kontrak memiliki tanggal kedaluwarsa, trader hanya perlu membayar margin, leverage dapat memperbesar keuntungan dan risiko, posisi long maupun short dapat dilakukan secara bebas.
Langkah kedua: tentukan gaya trading
Refleksikan kebiasaan investasi Anda: apakah cenderung posisi jangka panjang atau trading jangka pendek? Investor jangka panjang biasanya tidak cocok menjadikan futures sebagai alat utama, melainkan sebagai alat lindung nilai; trader jangka pendek dapat memanfaatkan fleksibilitas futures secara optimal.
Langkah ketiga: pilih platform yang sesuai dan terpercaya
Bursa futures utama di dunia meliputi Taiwan Futures Exchange, CME (Chicago Mercantile Exchange), NYMEX (New York Mercantile Exchange), COMEX, dan Singapore Exchange. Umumnya, investor harus membuka akun melalui broker futures, yang terhubung ke bursa dan lembaga kliring, menyediakan sistem order elektronik.
Saat memilih broker, perhatikan variasi produk, ketepatan harga, biaya transaksi, dan layanan pelanggan. Banyak broker terkenal internasional yang bisa dipilih investor.
Langkah keempat: uji strategi dengan akun demo
Sebagian besar platform menyediakan akun simulasi. Sebelum menggunakan dana nyata, uji strategi trading dengan dana virtual untuk memastikan kelayakannya. Selain itu, buat rencana stop loss dan take profit yang jelas, dan patuhi secara disiplin—ini sangat penting terutama saat menggunakan leverage. Pemula disarankan memulai dengan mini futures.
Langkah kelima: pilih aset futures
Setelah uji coba, pelajari secara mendalam aset futures yang akan diperdagangkan, termasuk tanggal kedaluwarsa dan spesifikasi kontrak. Produk futures utama terbagi dalam enam kategori:
Indeks futures: S&P 500, Nasdaq 100, VIX, Dow Jones
Suku bunga futures: Obligasi AS (2, 5, 10, 20 tahun), produk suku bunga zona Euro
Komoditas biji-bijian: Gandum, jagung, kedelai
Logam: Emas, perak, tembaga, platinum
Energi: Minyak mentah, minyak pemanas, bensin, gas alam
Produk soft: Kapas, kakao, kopi, gula, jus jeruk
Langkah keenam: deposit dana dan mulai trading
Sebelum trading resmi, harus menyetor margin ke akun. Margin minimum berbeda-beda tergantung kontrak. Misalnya, untuk futures indeks saham AS, perlu konsultasi ke broker lokal; untuk futures indeks Dow Jones AS, harus membuka akun di broker internasional. Informasi ini bisa dilihat di dokumen kontrak di platform.
Langkah ketujuh: bangun sistem trading
Strategi trading futures adalah fondasi keberhasilan. Trader jangka pendek biasanya fokus pada kontrak dengan likuiditas tertinggi (biasanya kontrak bulan berjalan), dan menggunakan analisis fundamental, data ekonomi, atau analisis teknikal untuk memprediksi arah harga.
Untuk futures saham, logika analisis sama dengan analisis saham, tetapi karena kontrak memiliki tanggal kedaluwarsa, disarankan masuk saat indikator teknikal mulai menguat, hindari masuk terlalu awal.
Langkah kedelapan: timing masuk dan keluar posisi
Beli (long) futures: saat memperkirakan harga aset akan naik, investor membeli kontrak. Contohnya, jika yakin harga minyak akan naik, beli futures minyak mentah CME. Jika harga benar naik, nilai kontrak akan meningkat, dan investor bisa menjual untuk meraih keuntungan. Demikian pula, jika yakin Federal Reserve akan melakukan stimulus dan pasar saham akan rebound besar, bisa membeli futures indeks S&P 500 atau Dow Jones.
Jual (short) futures: saat memperkirakan harga akan turun, investor menjual kontrak terlebih dahulu, lalu menutup posisi saat harga turun. Misalnya, jika yakin harga minyak akan jatuh, jual futures minyak; jika yakin pasar saham akan terus turun, jual futures indeks.
Kelebihan dan kekurangan investasi futures
Keunggulan utama futures
Leverage memperbesar keuntungan: futures menawarkan leverage, sehingga modal kecil bisa mengendalikan posisi besar—ini daya tarik utamanya.
Fleksibilitas transaksi dua arah: pasar saham umumnya cenderung beli (long), untuk short harus pinjam saham dan biayanya tinggi; futures memungkinkan posisi long maupun short dengan mudah, cukup tutup posisi sebelum kedaluwarsa.
Alat lindung nilai risiko yang efektif: tidak perlu keluar dari posisi sebelum target tercapai, bisa melakukan hedging terhadap fluktuasi jangka pendek.
Likuiditas tinggi dan transparansi: pasar futures internasional aktif, banyak peserta, spread sempit, cocok untuk dana besar mencari aset yang cukup likuid.
Risiko dan kekurangan futures
Leverage sebagai pedang bermata dua: leverage memperbesar keuntungan dan kerugian. Tanpa disiplin stop loss dan take profit yang ketat, kerugian bisa sangat besar.
Risiko kerugian tak terbatas: membeli saham maksimal kehilangan seluruh modal; tetapi kontrak futures hanya membutuhkan margin, saat harga bergerak ekstrem, kerugian bisa melebihi modal awal bahkan menimbulkan hutang ke broker.
Tingkat masuk dan keahlian profesional: meskipun margin menurunkan kebutuhan dana awal, pasar futures jauh lebih profesional daripada saham, kebanyakan peserta adalah institusi.
Spesifikasi kontrak yang kaku: kontrak futures adalah produk standar, volume, tanggal kedaluwarsa, dan margin diatur oleh bursa. Ada kontrak mini dan mikro, tetapi fleksibilitasnya tidak sefleksibel pasar saham.
Kontrak CFD: alternatif gabungan keunggulan keduanya
Kontrak Perbedaan Harga (CFD) semakin populer di kalangan trader ritel global. Sebagai instrumen derivatif keuangan, CFD mengadopsi beberapa karakteristik futures sekaligus mengatasi kekurangan futures.
CFD adalah kontrak antara dua pihak berdasarkan pergerakan harga spot aset dasar, di mana keuntungan dan kerugian diselesaikan berdasarkan selisih harga, tanpa melibatkan penyerahan fisik, dan tidak memiliki tanggal kedaluwarsa—ini perbedaan terbesar dengan futures.
Keunggulan CFD dibanding futures dan spot
Variasi produk yang luas: di Taiwan, jumlah produk futures terbatas, sedangkan platform CFD biasanya menawarkan ratusan aset, termasuk saham, forex, kripto, obligasi, dan lainnya.
Fleksibilitas dan spesifikasi yang elastis: CFD bisa dipertahankan tanpa batas waktu, tidak perlu khawatir soal penyerahan atau rollover. Volume minimum bisa mulai dari 0,01 lot, dan leverage bisa diatur sendiri (1-200 kali), jauh lebih fleksibel daripada kontrak futures standar.
Biaya margin yang lebih efisien: CFD juga memakai margin, tetapi karena leverage bisa diatur sendiri, biaya masuk biasanya lebih rendah, dan tidak ada batasan margin dari broker.
Inti operasional CFD
Pengelolaan leverage yang cerdas: risiko CFD sama seperti futures, tetapi bisa diatur sendiri. Saat trading instrumen berfluktuasi rendah (misalnya pasangan mata uang), bisa memakai leverage tinggi; saat berisiko tinggi (saham, komoditas), sebaiknya leverage lebih rendah.
Pentingnya rencana trading: selain prinsip dasar “beli rendah jual tinggi” atau “jual tinggi beli rendah”, investor harus membuat strategi lengkap termasuk stop loss dan take profit yang jelas, agar risiko tetap terkendali dan keuntungan terus terjaga.
Secara umum, baik memilih futures maupun CFD, kuncinya adalah menilai risiko secara rasional, membangun disiplin trading yang baik, dan berpegang pada strategi yang terencana agar bisa bertahan di pasar derivatif dengan aman.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Memahami Lebih Dalam Perdagangan Berjangka: Panduan Lengkap dari Pemula hingga Manajemen Risiko
在 investasi pasar, futures sudah bukan lagi konsep yang asing. Banyak investor yang baru memasuki pasar mulai dari saham, kemudian akan berkenalan dengan futures sebagai alat investasi yang lebih kompleks namun juga lebih fleksibel. Ada yang meraih kekayaan melalui futures, tetapi juga ada yang mengalami kerugian besar akibat operasi yang tidak tepat. Bagaimana sebenarnya perdagangan futures berfungsi? Risiko apa saja yang tersembunyi di dalamnya?
Menelusuri perkembangan futures
Futures berakar dari zaman peradaban pertanian. Ketika masyarakat agraris mulai menghadapi risiko alam—kekeringan, banjir, serangan hama—yang langsung mempengaruhi hasil panen—mengakibatkan fluktuasi harga komoditas yang tajam. Saat panen melimpah, harga jatuh, saat panen kurang, harga melambung. Fluktuasi harga yang tidak terkendali ini menimbulkan risiko ekonomi besar bagi petani dan masyarakat.
Negara-negara Barat secara inovatif memperkenalkan solusi: dengan membuat kontrak, kedua belah pihak sepakat untuk melakukan transaksi sejumlah komoditas tertentu di masa depan dengan harga tertentu. Dengan demikian, produsen dan konsumen dapat mengunci harga di awal, menghindari risiko pasar. Inilah bentuk awal dari kontrak futures.
Karena kontrak ini hanya memerlukan pembayaran uang muka yang kecil agar berlaku, trader dapat menggerakkan posisi yang jauh lebih besar dengan modal kecil—itulah cikal bakal leverage. Namun, leverage adalah pedang bermata dua; ia dapat memperbesar keuntungan maupun kerugian secara bersamaan, sehingga perdagangan futures memerlukan kehati-hatian ekstra.
Mekanisme dan karakteristik inti futures
Futures pada dasarnya adalah instrumen keuangan derivatif, di mana pembeli dan penjual menandatangani kontrak yang berjanji untuk menyerahkan atau menerima aset tertentu di masa depan dengan harga yang disepakati. Aset ini sangat beragam, bisa berupa barang fisik (hasil pertanian, logam, energi), maupun aset keuangan (saham, obligasi, indeks, kurs).
Di pasar futures global, volume perdagangan indeks saham futures terbesar, dengan investor mengikuti pergerakan indeks seperti S&P 500, Nasdaq 100, dan lainnya.
Apa saja unsur dalam kontrak futures?
Bursa futures akan mengatur secara rinci semua parameter kontrak, yang dapat dilihat oleh investor di platform perdagangan:
Pertimbangan penting sebelum perdagangan futures
Leverage: Futures menggunakan leverage, di mana investor hanya perlu membayar margin (biasanya 5-10% dari nilai aset dasar) untuk mengendalikan posisi yang jauh lebih besar. Ini menuntut strategi manajemen risiko yang ketat.
Risiko likuiditas: Aktivitas perdagangan berbeda-beda antar komoditas. Komoditas dengan likuiditas tinggi memiliki spread yang sempit, sebaliknya, bisa muncul kondisi di mana harga beli tinggi dan harga jual rendah secara bersamaan.
Fungsi lindung nilai (hedging): Futures memiliki fungsi penting sebagai alat penghindaran risiko. Misalnya, investor yang memegang saham Apple dan khawatir pasar akan turun, bisa melakukan short pada indeks S&P 500 futures untuk melindungi posisi. Jika pasar turun, keuntungan dari posisi futures dapat mengimbangi kerugian saham; sebaliknya, jika pasar naik, keuntungan dari saham melebihi kerugian futures.
Perbedaan inti antara futures dan spot
Perdagangan spot mengharuskan investor membayar seluruh dana sekaligus; kontrak futures menggunakan mekanisme margin, di mana investor hanya perlu membayar sebagian dari nilai kontrak untuk berpartisipasi dalam transaksi yang lebih besar.
Sebagai contoh, futures minyak mentah AS memiliki satuan transaksi 100 ons, dengan harga dalam dolar per ons. Jam perdagangan harga penawaran adalah dari 08:20 sampai 13:30, sedangkan perdagangan elektronik setelah jam tersebut berlangsung dalam beberapa sesi (Senin-Kamis 14:00-08:00 keesokan harinya, Jumat 14:00-17:15, Minggu 18:00-08:00 keesokan harinya).
Langkah-langkah praktik perdagangan futures
Langkah pertama: membangun pemahaman dasar
Memahami karakteristik utama perdagangan futures—kontrak memiliki tanggal kedaluwarsa, trader hanya perlu membayar margin, leverage dapat memperbesar keuntungan dan risiko, posisi long maupun short dapat dilakukan secara bebas.
Langkah kedua: tentukan gaya trading
Refleksikan kebiasaan investasi Anda: apakah cenderung posisi jangka panjang atau trading jangka pendek? Investor jangka panjang biasanya tidak cocok menjadikan futures sebagai alat utama, melainkan sebagai alat lindung nilai; trader jangka pendek dapat memanfaatkan fleksibilitas futures secara optimal.
Langkah ketiga: pilih platform yang sesuai dan terpercaya
Bursa futures utama di dunia meliputi Taiwan Futures Exchange, CME (Chicago Mercantile Exchange), NYMEX (New York Mercantile Exchange), COMEX, dan Singapore Exchange. Umumnya, investor harus membuka akun melalui broker futures, yang terhubung ke bursa dan lembaga kliring, menyediakan sistem order elektronik.
Saat memilih broker, perhatikan variasi produk, ketepatan harga, biaya transaksi, dan layanan pelanggan. Banyak broker terkenal internasional yang bisa dipilih investor.
Langkah keempat: uji strategi dengan akun demo
Sebagian besar platform menyediakan akun simulasi. Sebelum menggunakan dana nyata, uji strategi trading dengan dana virtual untuk memastikan kelayakannya. Selain itu, buat rencana stop loss dan take profit yang jelas, dan patuhi secara disiplin—ini sangat penting terutama saat menggunakan leverage. Pemula disarankan memulai dengan mini futures.
Langkah kelima: pilih aset futures
Setelah uji coba, pelajari secara mendalam aset futures yang akan diperdagangkan, termasuk tanggal kedaluwarsa dan spesifikasi kontrak. Produk futures utama terbagi dalam enam kategori:
Langkah keenam: deposit dana dan mulai trading
Sebelum trading resmi, harus menyetor margin ke akun. Margin minimum berbeda-beda tergantung kontrak. Misalnya, untuk futures indeks saham AS, perlu konsultasi ke broker lokal; untuk futures indeks Dow Jones AS, harus membuka akun di broker internasional. Informasi ini bisa dilihat di dokumen kontrak di platform.
Langkah ketujuh: bangun sistem trading
Strategi trading futures adalah fondasi keberhasilan. Trader jangka pendek biasanya fokus pada kontrak dengan likuiditas tertinggi (biasanya kontrak bulan berjalan), dan menggunakan analisis fundamental, data ekonomi, atau analisis teknikal untuk memprediksi arah harga.
Untuk futures saham, logika analisis sama dengan analisis saham, tetapi karena kontrak memiliki tanggal kedaluwarsa, disarankan masuk saat indikator teknikal mulai menguat, hindari masuk terlalu awal.
Langkah kedelapan: timing masuk dan keluar posisi
Beli (long) futures: saat memperkirakan harga aset akan naik, investor membeli kontrak. Contohnya, jika yakin harga minyak akan naik, beli futures minyak mentah CME. Jika harga benar naik, nilai kontrak akan meningkat, dan investor bisa menjual untuk meraih keuntungan. Demikian pula, jika yakin Federal Reserve akan melakukan stimulus dan pasar saham akan rebound besar, bisa membeli futures indeks S&P 500 atau Dow Jones.
Jual (short) futures: saat memperkirakan harga akan turun, investor menjual kontrak terlebih dahulu, lalu menutup posisi saat harga turun. Misalnya, jika yakin harga minyak akan jatuh, jual futures minyak; jika yakin pasar saham akan terus turun, jual futures indeks.
Kelebihan dan kekurangan investasi futures
Keunggulan utama futures
Leverage memperbesar keuntungan: futures menawarkan leverage, sehingga modal kecil bisa mengendalikan posisi besar—ini daya tarik utamanya.
Fleksibilitas transaksi dua arah: pasar saham umumnya cenderung beli (long), untuk short harus pinjam saham dan biayanya tinggi; futures memungkinkan posisi long maupun short dengan mudah, cukup tutup posisi sebelum kedaluwarsa.
Alat lindung nilai risiko yang efektif: tidak perlu keluar dari posisi sebelum target tercapai, bisa melakukan hedging terhadap fluktuasi jangka pendek.
Likuiditas tinggi dan transparansi: pasar futures internasional aktif, banyak peserta, spread sempit, cocok untuk dana besar mencari aset yang cukup likuid.
Risiko dan kekurangan futures
Leverage sebagai pedang bermata dua: leverage memperbesar keuntungan dan kerugian. Tanpa disiplin stop loss dan take profit yang ketat, kerugian bisa sangat besar.
Risiko kerugian tak terbatas: membeli saham maksimal kehilangan seluruh modal; tetapi kontrak futures hanya membutuhkan margin, saat harga bergerak ekstrem, kerugian bisa melebihi modal awal bahkan menimbulkan hutang ke broker.
Tingkat masuk dan keahlian profesional: meskipun margin menurunkan kebutuhan dana awal, pasar futures jauh lebih profesional daripada saham, kebanyakan peserta adalah institusi.
Spesifikasi kontrak yang kaku: kontrak futures adalah produk standar, volume, tanggal kedaluwarsa, dan margin diatur oleh bursa. Ada kontrak mini dan mikro, tetapi fleksibilitasnya tidak sefleksibel pasar saham.
Kontrak CFD: alternatif gabungan keunggulan keduanya
Kontrak Perbedaan Harga (CFD) semakin populer di kalangan trader ritel global. Sebagai instrumen derivatif keuangan, CFD mengadopsi beberapa karakteristik futures sekaligus mengatasi kekurangan futures.
CFD adalah kontrak antara dua pihak berdasarkan pergerakan harga spot aset dasar, di mana keuntungan dan kerugian diselesaikan berdasarkan selisih harga, tanpa melibatkan penyerahan fisik, dan tidak memiliki tanggal kedaluwarsa—ini perbedaan terbesar dengan futures.
Keunggulan CFD dibanding futures dan spot
Variasi produk yang luas: di Taiwan, jumlah produk futures terbatas, sedangkan platform CFD biasanya menawarkan ratusan aset, termasuk saham, forex, kripto, obligasi, dan lainnya.
Fleksibilitas dan spesifikasi yang elastis: CFD bisa dipertahankan tanpa batas waktu, tidak perlu khawatir soal penyerahan atau rollover. Volume minimum bisa mulai dari 0,01 lot, dan leverage bisa diatur sendiri (1-200 kali), jauh lebih fleksibel daripada kontrak futures standar.
Biaya margin yang lebih efisien: CFD juga memakai margin, tetapi karena leverage bisa diatur sendiri, biaya masuk biasanya lebih rendah, dan tidak ada batasan margin dari broker.
Inti operasional CFD
Pengelolaan leverage yang cerdas: risiko CFD sama seperti futures, tetapi bisa diatur sendiri. Saat trading instrumen berfluktuasi rendah (misalnya pasangan mata uang), bisa memakai leverage tinggi; saat berisiko tinggi (saham, komoditas), sebaiknya leverage lebih rendah.
Pentingnya rencana trading: selain prinsip dasar “beli rendah jual tinggi” atau “jual tinggi beli rendah”, investor harus membuat strategi lengkap termasuk stop loss dan take profit yang jelas, agar risiko tetap terkendali dan keuntungan terus terjaga.
Secara umum, baik memilih futures maupun CFD, kuncinya adalah menilai risiko secara rasional, membangun disiplin trading yang baik, dan berpegang pada strategi yang terencana agar bisa bertahan di pasar derivatif dengan aman.