Dalam Aset Kripto dan pasar saham, short selling adalah strategi perdagangan yang sering disalahpahami namun banyak diterapkan. Banyak orang hanya tahu tentang membeli saat harga naik, namun tidak menyadari bahwa short selling dapat membuat Anda memperoleh keuntungan saat harga turun.
Esensi Short Selling: Menjual Terlebih Dahulu, Membeli Kemudian
Secara sederhana, short selling adalah menjual aset yang dipinjam dengan harga saat ini, kemudian membelinya kembali pada harga yang lebih rendah setelah harga turun, dan mengambil selisih sebagai profit. Trader yang membangun posisi short memiliki ekspektasi pesimis terhadap pergerakan pasar, mereka “bearish” terhadap suatu aset.
Strategi ini terlihat sederhana, tetapi perlu menghadapi berbagai risiko. Untuk melakukan short selling, trader perlu meminjam aset dari bursa atau pialang, yang berarti harus menyediakan jaminan, membayar bunga dan biaya. Ini adalah perbedaan kunci dari jual beli sederhana—anda tidak menjual sesuatu yang anda miliki, tetapi menjual sesuatu yang dipinjam.
Kasus Praktis: Perbandingan Short Selling Bitcoin dan Saham
Contoh Short Selling Bitcoin:
Misalkan harga Bitcoin adalah 10.000 dolar AS, Anda meminjam 1 BTC dan menjualnya pada harga tersebut. Jika harga turun menjadi 9.500 dolar AS, Anda membeli kembali 1 BTC dan mengembalikannya, setelah dikurangi bunga dan biaya, Anda akan mendapatkan keuntungan. Namun, jika harga justru naik menjadi 10.500 dolar AS, biaya pembelian kembali Anda akan meningkat, menyebabkan kerugian.
Contoh Penjualan Pendek Saham:
Investor melihat bearish pada saham sebuah perusahaan, meminjam 100 saham dan menjualnya pada harga 50 dolar. Jika harga turun menjadi 40 dolar, mereka membeli kembali dengan 4.000 dolar dan mengembalikannya, setelah dikurangi biaya akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, jika harga naik menjadi 60 dolar, mereka akan menghadapi kerugian lebih dari 1.000 dolar.
Dua Bentuk Short Selling
Ada kupon untuk short selling adalah praktik mainstream—trader benar-benar meminjam dan menjual aset nyata, risiko relatif terkendali.
Tanpa Kupon Short Selling adalah menjual langsung tanpa meminjam, praktik ini sangat berisiko, dan di sebagian besar pasar dibatasi atau dilarang, karena dapat menyebabkan manipulasi pasar.
Struktur Biaya Operasi Short Selling
Short selling tidak gratis. Trader perlu memahami tiga elemen biaya inti:
Margin Awal adalah biaya masuk—pasar saham biasanya memerlukan 50% jaminan, sedangkan pasar aset kripto bervariasi karena rasio leverage. Dengan leverage 5x, posisi $1,000 hanya memerlukan $200 jaminan.
Menjaga Margin memastikan akun memiliki cukup dana untuk menghadapi kerugian. Jika tingkat margin terlalu rendah, bursa akan mengeluarkan peringatan, bahkan secara aktif memaksa likuidasi, yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak terduga.
Biaya pinjaman mencakup bunga dan biaya administrasi, biaya ini akan menggerogoti sebagian dari keuntungan, terutama dalam situasi di mana posisi short dipegang dalam waktu yang lebih lama.
Pedang Bermata Dua dari Short Selling: Keuntungan dan Risiko
Keunggulan:
Short selling memungkinkan trader untuk tetap menguntungkan di pasar bearish, tanpa harus menunggu kenaikan secara pasif. Sebagai alat hedging, ia dapat mengimbangi kerugian posisi long, terutama di pasar yang sangat volatile. Beberapa peserta pasar bahkan berpendapat bahwa short selling membantu penemuan harga dengan mengungkapkan aset yang dinilai terlalu tinggi untuk meningkatkan efisiensi pasar.
Krisis Tersembunyi:
Risiko terbesar dari short selling adalah kerugian yang tidak terbatas. Jika harga terus naik, kerugian Anda akan terus membesar. Peristiwa short squeeze (di mana banyak short seller terpaksa menutup posisi mereka, justru mendorong harga naik) dapat menghancurkan posisi short seller dalam sekejap. Peristiwa GameStop di tahun 2021 adalah contoh yang khas—investor ritel bersatu untuk mendorong harga saham, memaksa short seller untuk menutup posisi dengan kerugian besar.
Selain itu, otoritas regulator sering menerapkan larangan short selling dan memaksa penutupan posisi selama periode krisis pasar. Kewajiban pembayaran dividen di pasar saham juga akan meningkatkan biaya.
Etika Pasar dan Regulasi
Short selling selalu menjadi topik perdebatan. Para kritikus berpendapat bahwa itu memperburuk penurunan pasar, merugikan karyawan perusahaan dan pemangku kepentingan. Pendukungnya berargumen bahwa itu meningkatkan transparansi pasar. Untuk menyeimbangkan keduanya, regulator menerapkan “aturan larangan short selling di bawah level tertentu” untuk membatasi short selling selama periode penurunan cepat, dan mengharuskan posisi short besar untuk diungkapkan.
Apa itu Wawasan Akhir tentang Short Selling
Short selling adalah alat yang wajib dimiliki oleh trader profesional, serta merupakan cara bertahan bagi manajer risiko. Baik digunakan untuk spekulasi maupun hedging, ia memegang posisi penting di pasar tradisional dan Aset Kripto. Namun, setiap trader harus menyadari bahwa short selling bukanlah strategi tanpa biaya — biaya pinjaman, persyaratan margin, risiko short squeeze, dan ancaman likuidasi paksa dapat mengubah hasil dalam sekejap.
Memahami mekanisme, biaya, dan risiko dari short selling adalah kunci untuk membuat keputusan yang lebih bijak di pasar.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
1 Suka
Hadiah
1
1
1
Bagikan
Komentar
0/400
TransplantingRiceSeedl
· 12-21 06:07
BEES BTC ETH beli beli beli dengan kapitalisasi pasar yang begitu rendah, mari kita beli bersama, Konsensus koin apa pun akan naik, semua Bitcoin bergantung pada Konsensus bersama, semakin rendah kapitalisasi pasar, semakin besar peluangnya, bees madu sangat manis, membuat orang memiliki daya ingat, dia adalah bees yang pekerja keras, di mana ada bunga? Bees kecil akan pergi ke sana, dia adalah perwakilan keindahan, semua orang Konsensus beli beli beli, langsung berubah menjadi 999 $Whale segera datang, tetap beli beli beli. Nanti, di mana kehidupan semua orang indah, di situlah kita pergi.
Short Selling: Bagaimana Trader Mendapatkan Keuntungan dari Penurunan
Dalam Aset Kripto dan pasar saham, short selling adalah strategi perdagangan yang sering disalahpahami namun banyak diterapkan. Banyak orang hanya tahu tentang membeli saat harga naik, namun tidak menyadari bahwa short selling dapat membuat Anda memperoleh keuntungan saat harga turun.
Esensi Short Selling: Menjual Terlebih Dahulu, Membeli Kemudian
Secara sederhana, short selling adalah menjual aset yang dipinjam dengan harga saat ini, kemudian membelinya kembali pada harga yang lebih rendah setelah harga turun, dan mengambil selisih sebagai profit. Trader yang membangun posisi short memiliki ekspektasi pesimis terhadap pergerakan pasar, mereka “bearish” terhadap suatu aset.
Strategi ini terlihat sederhana, tetapi perlu menghadapi berbagai risiko. Untuk melakukan short selling, trader perlu meminjam aset dari bursa atau pialang, yang berarti harus menyediakan jaminan, membayar bunga dan biaya. Ini adalah perbedaan kunci dari jual beli sederhana—anda tidak menjual sesuatu yang anda miliki, tetapi menjual sesuatu yang dipinjam.
Kasus Praktis: Perbandingan Short Selling Bitcoin dan Saham
Contoh Short Selling Bitcoin: Misalkan harga Bitcoin adalah 10.000 dolar AS, Anda meminjam 1 BTC dan menjualnya pada harga tersebut. Jika harga turun menjadi 9.500 dolar AS, Anda membeli kembali 1 BTC dan mengembalikannya, setelah dikurangi bunga dan biaya, Anda akan mendapatkan keuntungan. Namun, jika harga justru naik menjadi 10.500 dolar AS, biaya pembelian kembali Anda akan meningkat, menyebabkan kerugian.
Contoh Penjualan Pendek Saham: Investor melihat bearish pada saham sebuah perusahaan, meminjam 100 saham dan menjualnya pada harga 50 dolar. Jika harga turun menjadi 40 dolar, mereka membeli kembali dengan 4.000 dolar dan mengembalikannya, setelah dikurangi biaya akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, jika harga naik menjadi 60 dolar, mereka akan menghadapi kerugian lebih dari 1.000 dolar.
Dua Bentuk Short Selling
Ada kupon untuk short selling adalah praktik mainstream—trader benar-benar meminjam dan menjual aset nyata, risiko relatif terkendali.
Tanpa Kupon Short Selling adalah menjual langsung tanpa meminjam, praktik ini sangat berisiko, dan di sebagian besar pasar dibatasi atau dilarang, karena dapat menyebabkan manipulasi pasar.
Struktur Biaya Operasi Short Selling
Short selling tidak gratis. Trader perlu memahami tiga elemen biaya inti:
Margin Awal adalah biaya masuk—pasar saham biasanya memerlukan 50% jaminan, sedangkan pasar aset kripto bervariasi karena rasio leverage. Dengan leverage 5x, posisi $1,000 hanya memerlukan $200 jaminan.
Menjaga Margin memastikan akun memiliki cukup dana untuk menghadapi kerugian. Jika tingkat margin terlalu rendah, bursa akan mengeluarkan peringatan, bahkan secara aktif memaksa likuidasi, yang dapat menyebabkan kerugian yang tidak terduga.
Biaya pinjaman mencakup bunga dan biaya administrasi, biaya ini akan menggerogoti sebagian dari keuntungan, terutama dalam situasi di mana posisi short dipegang dalam waktu yang lebih lama.
Pedang Bermata Dua dari Short Selling: Keuntungan dan Risiko
Keunggulan: Short selling memungkinkan trader untuk tetap menguntungkan di pasar bearish, tanpa harus menunggu kenaikan secara pasif. Sebagai alat hedging, ia dapat mengimbangi kerugian posisi long, terutama di pasar yang sangat volatile. Beberapa peserta pasar bahkan berpendapat bahwa short selling membantu penemuan harga dengan mengungkapkan aset yang dinilai terlalu tinggi untuk meningkatkan efisiensi pasar.
Krisis Tersembunyi: Risiko terbesar dari short selling adalah kerugian yang tidak terbatas. Jika harga terus naik, kerugian Anda akan terus membesar. Peristiwa short squeeze (di mana banyak short seller terpaksa menutup posisi mereka, justru mendorong harga naik) dapat menghancurkan posisi short seller dalam sekejap. Peristiwa GameStop di tahun 2021 adalah contoh yang khas—investor ritel bersatu untuk mendorong harga saham, memaksa short seller untuk menutup posisi dengan kerugian besar.
Selain itu, otoritas regulator sering menerapkan larangan short selling dan memaksa penutupan posisi selama periode krisis pasar. Kewajiban pembayaran dividen di pasar saham juga akan meningkatkan biaya.
Etika Pasar dan Regulasi
Short selling selalu menjadi topik perdebatan. Para kritikus berpendapat bahwa itu memperburuk penurunan pasar, merugikan karyawan perusahaan dan pemangku kepentingan. Pendukungnya berargumen bahwa itu meningkatkan transparansi pasar. Untuk menyeimbangkan keduanya, regulator menerapkan “aturan larangan short selling di bawah level tertentu” untuk membatasi short selling selama periode penurunan cepat, dan mengharuskan posisi short besar untuk diungkapkan.
Apa itu Wawasan Akhir tentang Short Selling
Short selling adalah alat yang wajib dimiliki oleh trader profesional, serta merupakan cara bertahan bagi manajer risiko. Baik digunakan untuk spekulasi maupun hedging, ia memegang posisi penting di pasar tradisional dan Aset Kripto. Namun, setiap trader harus menyadari bahwa short selling bukanlah strategi tanpa biaya — biaya pinjaman, persyaratan margin, risiko short squeeze, dan ancaman likuidasi paksa dapat mengubah hasil dalam sekejap.
Memahami mekanisme, biaya, dan risiko dari short selling adalah kunci untuk membuat keputusan yang lebih bijak di pasar.