Saat melihat grafik data di tengah malam, saya langsung tersadar. Bitcoin melesat ke level 91000 dolar AS, ternyata ada lebih dari 2 miliar dolar AS posisi short stop loss yang menumpuk. Ini bukan hanya level resistensi biasa, secara jelas ini adalah bom likuidasi yang hanya butuh pemicu untuk meledak.

Setelah harga mencapai kisaran 91K, posisi short ini akan runtuh seperti domino. Setiap pemaksaan penutupan posisi sama dengan terpaksa membeli, harga kemudian naik, yang akan memicu gelombang berikutnya dari likuidasi posisi short—ini adalah fenomena spiralisasi likuiditas yang khas. Harga pasar mungkin tidak lagi naik secara stabil, tetapi terhisap ke atas oleh lubang hitam ini, dan kenaikannya akan jauh melebihi semua ekspektasi.

Namun, melihat data ini, saya tidak bersiap-siap untuk membuka posisi long dengan semangat seperti orang lain. Sebaliknya, saya merasa dingin di punggung, memikirkan skenario yang lebih mengerikan: 2 miliar posisi short tiba-tiba dilikuidasi, lalu harga melonjak dengan ganas, kan? Di balik perayaan sering kali terdapat kekacauan. Dalam pasar yang bergejolak ekstrem ini, yang pertama kali terluka selalu adalah mereka yang tidak cukup siap.

Pemahaman ini membuat saya langsung bertindak. Alih-alih membuka posisi long, saya malah melakukan sesuatu yang terlihat "pengecut" tetapi sebenarnya sangat penting—saya mengubah semua posisi spekulatif jangka pendek dan dana likuid yang disisihkan di akun saya menjadi kepemilikan stablecoin.

Pasti ada yang akan berkata: "Segera akan melonjak, kamu masih membeli stablecoin? Terlalu konservatif!" Tapi sungguh, ketika pasar didorong ke ekstrem oleh leverage dan algoritma, melindungi modal jauh lebih penting daripada mengejar imbal hasil yang tinggi.