Pengaruh Kenaikan Suku Bunga Bank Sentral Jepang terhadap Pasar Cryptocurrency

Jepang mempertahankan suku bunga yang sangat rendah dalam jangka panjang, memungkinkan investor global untuk meminjam yen dengan biaya rendah, kemudian menukarnya ke dolar AS dan mata uang lain untuk berinvestasi di obligasi pemerintah AS, saham teknologi, atau aset berisiko tinggi seperti Bitcoin, yang dikenal sebagai “perdagangan selisih suku bunga yen”.

Kenaikan suku bunga Bank of Japan akan langsung meningkatkan biaya pinjaman yen, dan biasanya disertai dengan ekspektasi apresiasi yen, sehingga memicu investor global untuk melakukan penutupan posisi secara berlawanan.

Proses ini akan menyebabkan dana keluar dari berbagai aset berisiko termasuk mata uang kripto, kembali ke Jepang, menyebabkan likuiditas pasar mengering dan harga menurun.

Dalam jangka pendek, ini menguntungkan para pelaku short, karena kenaikan suku bunga menandai berakhirnya era “dana murah” yang berlangsung bertahun-tahun di Jepang, mengurangi modal yen berbiaya rendah yang tersedia di pasar global, dan mempengaruhi leverage di aset berisiko.

Namun dari sudut pandang pemain kripto, mereka bisa memilih untuk melakukan posisi sebelum Bank of Japan menaikkan suku bunga, memilih arah bearish, tetapi harus mempertimbangkan volatilitas pasar yang cepat berubah, dan berhati-hati agar risiko margin call dapat diminimalkan agar tetap bertahan.

Selain itu, perlu memperhatikan apakah kenaikan suku bunga Jepang akan berakhir dalam jangka menengah hingga panjang, misalnya, sinyal penting adalah panduan Bank of Japan terhadap jalur suku bunga di masa depan (terutama tahun 2026), karena sinyal pengetatan lebih lanjut dapat memperpanjang tekanan pasar.