Era kuantum telah tiba: Pertahanan terakhir blockchain

Ketika komputer kuantum benar-benar matang, ia akan mengubah dunia kriptografi secara tak terelakkan dengan cara yang tidak dapat dipertahankan. Bagi blockchain yang bergantung pada algoritma enkripsi, ini bukan masalah masa depan yang jauh, melainkan krisis bertahan hidup yang harus segera diatasi.

Bagaimana komputer kuantum mengancam Bitcoin

Kerangka keamanan Bitcoin dibangun di atas standar enkripsi ECDSA yang diusulkan pada tahun 1985. Logika inti dari sistem ini tampaknya tak tergoyahkan: pengguna memegang kunci pribadi (hanya mereka yang tahu), dan kunci publik dipublikasikan untuk memverifikasi transaksi. Kekuatan kunci 256-bit berarti komputer konvensional membutuhkan waktu lebih dari umur alam semesta untuk memecahkan secara brute force.

Namun komputer kuantum mengubah aturan permainan.

Melalui algoritma Shor, satu komputer kuantum yang cukup kuat dapat secara langsung menurunkan kunci pribadi dari kunci publik dalam waktu yang wajar. Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris telah menyarankan agar organisasi menentukan rencana peningkatan keamanan kuantum sebelum 2028 dan menyelesaikan migrasi sekitar tahun 2035. Perkiraan yang lebih pesimis menyebutkan bahwa waktu di mana komputer kuantum benar-benar mampu mengancam mungkin sekitar tahun 2030.

Ini memberi waktu persiapan bagi industri blockchain yang kurang dari sepuluh tahun.

Risiko dari Tiga Metode Serangan

Serangan Tersembunyi: Setelah penyerang memperoleh kunci pribadi, mereka dapat memalsukan transaksi tanpa suara. Seluruh jaringan akan menganggap ini sebagai operasi normal pemilik aset, sampai terlambat.

Sniping Selektif: Kunci publik yang terungkap di alamat Bitcoin awal akan menjadi target utama. Terutama lebih dari satu juta Bitcoin milik Satoshi Nakamoto, begitu mulai dipindahkan, pasar akan panik. Meskipun dari sisi teknologi blockchain tetap aman, reaksi berantai dari penurunan harga cukup untuk menghancurkan kepercayaan ekosistem secara keseluruhan.

Keuntungan dari Perbedaan Waktu: Penyerang dapat menyalin data publik di blockchain saat ini dan menunggu teknologi kuantum matang sebelum melakukan dekripsi. Alamat lama, dompet yang tidak aktif dalam waktu lama, dan beberapa pola kontrak pintar akan menjadi rentan.

Strategi Bertahan dari Berbagai L1

Menghadapi ancaman komputer kuantum, berbagai blockchain memilih strategi respons yang berbeda.

Pendekatan Eksperimen Multi-Jalur

Ethereum sedang menyusun daftar tugas migrasi pasca-kuantum, sekaligus mendorong berbagai arah seperti jenis transaksi baru, eksperimen rollup, dan pengemasan bukti nol pengetahuan. Strategi ini memiliki keunggulan tidak terikat pada satu solusi tunggal, sehingga dapat secara fleksibel menemukan solusi terbaik dalam praktik.

Solana meluncurkan solusi asuransi anti-kuantum yang dapat dipilih—Solana Winternitz Vault. Melalui sistem tanda tangan berbasis hash yang kompleks, setiap transaksi menghasilkan kunci baru, menyediakan tempat perlindungan keamanan yang dapat dipilih.

Pendekatan Peningkatan Bertahap

Sui merilis jalur peningkatan keamanan kuantum khusus. Bekerja sama dengan mitra akademik, solusi ini menghindari hard fork yang merusak, menggunakan transisi bertahap—melindungi pengguna yang ada sekaligus secara bertahap membangun pertahanan keamanan kuantum.

Algorand telah menguji teknologi pasca-kuantum di lingkungan produksi. Pada tahun 2022, mereka memperkenalkan “proof of state” yang menggunakan skema tanda tangan berbasis lattice FALCON yang distandarisasi oleh NIST. Baru-baru ini, mereka menampilkan transaksi pasca-kuantum lengkap di mainnet, menyediakan layanan verifikasi keamanan kuantum untuk blockchain lain.

Cardano meskipun saat ini masih menggunakan tanda tangan Ed25519, rencana jangka panjangnya menggabungkan blockchain bukti independen, sertifikat Mithril, dan tanda tangan pasca-kuantum yang sesuai standar NIST, menjadikan kesiapan kuantum sebagai keunggulan kompetitif yang berbeda.

Pendekatan Rekonstruksi

Beberapa proyek baru memilih membangun sistem yang benar-benar tahan kuantum dari nol, tanpa beban kompatibilitas mundur.

Quranium menggunakan algoritma tanda tangan digital berbasis hash tanpa status yang disetujui NIST, yang dirancang dari tingkat protokol untuk era kuantum.

Quantum Resistant Ledger (QRL) diluncurkan pada 2018, dibangun di atas tanda tangan XMSS berbasis hash, salah satu blockchain anti-kuantum tertua.

Proyek-proyek ini langsung membangun koloni di “alam semesta baru”, menunggu datangnya era kuantum.

Panduan Praktis untuk Pengguna dan Investor

Tingkat Pengguna

Memeriksa dan memperbarui dompet secara rutin adalah langkah pertama, untuk menghindari menjadi target utama serangan kuantum. Dalam beberapa tahun ke depan, akan muncul jenis akun baru, opsi tanda tangan campuran, dan pemberitahuan peningkatan, terutama untuk rotasi kunci aset bernilai tinggi.

Kuncinya adalah memilih ekosistem yang mampu menambahkan dan mengganti primitive enkripsi tanpa melakukan hard fork yang merusak—ini menentukan likuiditas Anda di era kuantum.

Due Diligence Investor

Menilai kesiapan sebuah proyek terhadap ancaman kuantum memerlukan pemeriksaan tiga dimensi:

Transparansi peta jalan—apakah proyek memiliki rencana migrasi pasca-kuantum yang terdokumentasi dengan jelas? Atau hanya visi teknologi yang samar?

Kemajuan nyata—adakah prototipe atau fitur yang sudah berjalan, atau hanya promosi pemasaran?

Rencana waktu—apakah proyek sudah menetapkan jadwal spesifik untuk ancaman kuantum di tahun 2030-an?

Ketahanan Tanpa Titik Kegagalan

Krisis komputer kuantum yang dihadapi blockchain bukanlah akhir, melainkan awal dari proses eliminasi dan evolusi. Tidak ada satu proyek pun yang menguasai jawaban yang benar—itulah kekuatan sistem desentralisasi—mengeksplorasi berbagai jalur secara bersamaan, dan akhirnya solusi terkuat yang akan menang.

Selama inti filosofi tetap ada—desentralisasi, anti-sensor, tanpa kepercayaan—peradaban akan terus berlanjut. Ujian era kuantum adalah kecepatan persiapan, bukan keteguhan terhadap ideal.

Para pemenang sejati adalah mereka yang mulai bertindak sekarang.