Cara Melindungi Diri dari Penipuan Peretasan Akun Telegram—Metode Lama Masih Menggila

Telegram yang dikenal karena tingkat keamanannya yang tinggi, sebagai aplikasi pesan gratis dengan enkripsi end-to-end, semakin cepat digunakan di wilayah Asia Pasifik. Hanya di Vietnam saja, lebih dari 17,6 juta pengguna terdaftar pada akhir tahun 2024, dan negara tersebut telah membentuk lingkungan yang rentan terhadap peretasan Telegram.

Jika Mengabaikan Langkah Keamanan, Peretasan Telegram Bisa Terjadi Pada Siapa Saja

Seiring bertambahnya jumlah pengguna, kampanye penipuan yang bertujuan merebut akun juga semakin aktif. Di platform media sosial dan pesan, beredar banyak pemberitahuan palsu seperti “Diperlukan verifikasi akun. Periksa di situs resmi,” yang sebenarnya adalah jebakan dari penipu, dan pengguna sering kali tidak menyadari hal ini.

Pesan yang dikirim dengan nama “Telegram” sering disertai peringatan ancaman seperti “Jika tidak diverifikasi dalam 24 jam, akun akan dinonaktifkan.” Banyak orang percaya ini adalah peringatan resmi dan mengklik tautan yang disediakan.

Strategi Peretasan Telegram yang Cerdas Menggunakan Situs Phishing

Situs web yang diarahkan adalah situs palsu yang dibuat menyerupai halaman login resmi Telegram. Ketika pengguna memasukkan nomor telepon dan mengklik “Selanjutnya,” sistem penipu akan meminta autentikasi login baru ke akun Telegram dengan nomor telepon tersebut.

Dalam spesifikasi Telegram, jika pengaturan autentikasi dua langkah belum diaktifkan, login dari perangkat baru memerlukan kode OTP. Penipu memanfaatkan celah ini dengan mendapatkan nomor telepon korban, lalu meminta korban memasukkan kode OTP yang diterima untuk merebut akun.

Ketika korban melihat kode OTP dari Telegram, mereka cenderung mengira situs login tersebut asli dan terus memasukkan kode tersebut. Sebenarnya, Telegram memberikan peringatan saat mengirimkan kode, seperti “Jangan beritahu kode ini kepada orang lain. Meskipun dari Telegram, jangan pernah memberikannya,” tetapi banyak pengguna mengabaikan peringatan ini.

Dampak Serius Setelah Akun Direbut

Penjahat yang berhasil merebut akun Telegram dapat menggunakannya untuk melakukan penipuan, pencurian dana, atau mengancam isi percakapan pribadi. Oleh karena itu, langkah pencegahan sangat penting.

Melindungi Akun dengan Pengaturan Autentikasi Dua Langkah untuk Mencegah Peretasan Secara Permanen

Cara paling efektif melindungi akun adalah dengan mengaktifkan fitur autentikasi dua langkah. Dengan mengaktifkan fitur ini, login dari perangkat baru memerlukan kode OTP dan password yang telah diatur sendiri, sehingga penipu tidak dapat mengaksesnya.

Langkah-langkah pengaturannya adalah sebagai berikut:

• Buka aplikasi Telegram, ketuk ikon menu di kiri atas
• Pilih “Pengaturan”
• Cari dan buka bagian “Privasi dan Keamanan”
• Ketuk “Verifikasi Dua Langkah” lalu pilih “Atur Kata Sandi”
• Buat dan konfirmasi password yang diinginkan
• Atur petunjuk lupa password (opsional)
• Masukkan email untuk pemulihan
• Masukkan kode OTP yang diterima di email ke layar pengaturan
• Periksa folder spam untuk memastikan tidak ada email yang salah klasifikasi

Setelah pengaturan ini selesai, saat login dari perangkat baru, pengguna harus memasukkan kode OTP dan password autentikasi dua langkah. Ini membuat peretasan hanya dengan nomor telepon menjadi tidak mungkin dan meningkatkan keamanan akun secara signifikan.

Pengguna harus selalu waspada terhadap berbagai metode penipuan dan secara rutin melakukan pengecekan keamanan.