Operasi Malaysia kali ini memang cukup ekstrem. Pemerintah setempat langsung mengerahkan tim gabungan darat dan udara—di udara ada drone canggih buat pengintaian, di darat polisi bergerak melakukan razia, khusus memburu tambang Bitcoin ilegal yang mencuri listrik.
Datanya cukup mengejutkan: sejak 2020 sampai sekarang, para pemilik tambang ini sudah mencuri listrik dari jaringan nasional senilai 1,1 miliar dolar AS. Dalam operasi kali ini, jumlah mesin tambang ilegal yang disita hampir mencapai 14.000 unit. Perusahaan listrik negara, Tenaga Nasional, sepertinya juga sudah kapok sering jadi korban pencurian, makanya kali ini mereka gerak cepat membantu penegakan hukum.
Jujur saja, beberapa tahun terakhir kawasan Asia Tenggara memang menarik banyak pelaku penambangan “abu-abu” karena harga listrik yang murah. Tapi untuk urusan pencurian listrik, pemerintah di mana-mana pasti bertindak tegas. Malaysia kali ini pakai drone buat patroli, memang lebih efisien—dulu mengandalkan pemeriksaan manual, tambang-tambang yang tersembunyi di pegunungan susah ditemukan. Sekarang cukup dengan pemindaian termal, lokasi dengan konsumsi listrik mencurigakan langsung terdeteksi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SerNgmi
· 9jam yang lalu
Patroli dengan drone memang luar biasa, benar-benar tidak bisa dihindari.
Lihat AsliBalas0
FlashLoanLord
· 12-04 12:54
Sebanyak 1,1 miliar dolar AS begitu saja diambil, pemerintah akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. Dengan drone pencitraan termal, semuanya bisa disapu bersih dalam sekali sapuan—trik ini benar-benar luar biasa.
Lihat AsliBalas0
StakeOrRegret
· 12-04 12:51
Hmm... listrik senilai 1,1 miliar dolar AS ini harus ditambang sampai kapan ya, pemerintah Malaysia benar-benar jitu.
Pakai drone dengan pencitraan termal langsung kelar, tambang-tambang di pelosok pegunungan sekarang sudah tidak bisa bersembunyi lagi, efisiensinya memang luar biasa.
14.000 unit mesin mining langsung disikat habis, kali ini berapa banyak orang yang harus hidup susah...
Harga listrik murah malah nyolong listrik, benar-benar tidak memikirkan akibatnya, sekarang rasakan sendiri.
Tapi ngomong-ngomong, efisiensi ini dibandingkan pengecekan manual zaman dulu, memang benar-benar beda jauh, kekuatan teknologi memang luar biasa.
Lihat AsliBalas0
LoneValidator
· 12-04 12:38
Sebesar 1,1 miliar dolar AS begitu saja diambil, orang-orang ini benar-benar berani ya, dengan pemindaian termal drone semua langsung ketahuan aslinya.
Lihat AsliBalas0
SatoshiLeftOnRead
· 12-04 12:37
Haha, drone thermal imaging, trik ini memang benar-benar luar biasa, bahkan di lembah pun tidak bisa bersembunyi.
Operasi Malaysia kali ini memang cukup ekstrem. Pemerintah setempat langsung mengerahkan tim gabungan darat dan udara—di udara ada drone canggih buat pengintaian, di darat polisi bergerak melakukan razia, khusus memburu tambang Bitcoin ilegal yang mencuri listrik.
Datanya cukup mengejutkan: sejak 2020 sampai sekarang, para pemilik tambang ini sudah mencuri listrik dari jaringan nasional senilai 1,1 miliar dolar AS. Dalam operasi kali ini, jumlah mesin tambang ilegal yang disita hampir mencapai 14.000 unit. Perusahaan listrik negara, Tenaga Nasional, sepertinya juga sudah kapok sering jadi korban pencurian, makanya kali ini mereka gerak cepat membantu penegakan hukum.
Jujur saja, beberapa tahun terakhir kawasan Asia Tenggara memang menarik banyak pelaku penambangan “abu-abu” karena harga listrik yang murah. Tapi untuk urusan pencurian listrik, pemerintah di mana-mana pasti bertindak tegas. Malaysia kali ini pakai drone buat patroli, memang lebih efisien—dulu mengandalkan pemeriksaan manual, tambang-tambang yang tersembunyi di pegunungan susah ditemukan. Sekarang cukup dengan pemindaian termal, lokasi dengan konsumsi listrik mencurigakan langsung terdeteksi.