Dolar AS hari ini naik tipis 0,06%, terutama didorong oleh lemahnya yen. Pejabat Federal Reserve Waller kemarin melontarkan pernyataan dovish, mengatakan mendukung penurunan suku bunga pada bulan Desember, yang langsung menginjak rem pada dolar. Ditambah dengan rebound pasar saham, permintaan dolar sebagai aset aman juga menurun.
Euro/Dolar naik 0,08%, prospek perdamaian Ukraina membaik menjadi kunci - Sekretaris Jenderal NATO menyatakan Rusia sekarang dalam posisi yang buruk dan tidak ada kemajuan signifikan. Namun, indeks iklim bisnis IFO Jerman untuk bulan November turun di bawah ekspektasi (88,1 vs ekspektasi 88,5), yang dianggap sebagai sedikit penyematan.
Yen mengalami tekanan terbesar, dolar AS/yen naik 0,38%. Pemerintah Jepang baru saja menyetujui rencana stimulus sebesar 17,7 triliun yen minggu lalu, tetapi penurunan imbal hasil obligasi jangka panjang sedikit meredakan penurunan. Pasar kini hanya memberikan probabilitas 23% bahwa Bank Jepang akan menaikkan suku bunga 25 basis poin pada 19 Desember.
Kenaikan harga emas dan perak: Pernyataan dovish Waller telah meningkatkan permintaan untuk logam mulia sebagai aset safe haven. Harga emas COMEX bulan Desember naik 0,21%, sedangkan perak naik 0,19%. Namun, harapan perdamaian di Ukraina malah mengurangi pembelian sebagai aset safe haven. Di sisi bank sentral, mereka masih gila-gilaan menimbun emas—Bank Sentral China pada bulan Oktober meningkatkan cadangan emasnya selama 12 bulan berturut-turut menjadi 74,09 juta ons, dan bank sentral global membeli 220 ton emas pada Q3 (naik 28% dibandingkan kuartal sebelumnya).
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dolar AS hari ini naik tipis 0,06%, terutama didorong oleh lemahnya yen. Pejabat Federal Reserve Waller kemarin melontarkan pernyataan dovish, mengatakan mendukung penurunan suku bunga pada bulan Desember, yang langsung menginjak rem pada dolar. Ditambah dengan rebound pasar saham, permintaan dolar sebagai aset aman juga menurun.
Euro/Dolar naik 0,08%, prospek perdamaian Ukraina membaik menjadi kunci - Sekretaris Jenderal NATO menyatakan Rusia sekarang dalam posisi yang buruk dan tidak ada kemajuan signifikan. Namun, indeks iklim bisnis IFO Jerman untuk bulan November turun di bawah ekspektasi (88,1 vs ekspektasi 88,5), yang dianggap sebagai sedikit penyematan.
Yen mengalami tekanan terbesar, dolar AS/yen naik 0,38%. Pemerintah Jepang baru saja menyetujui rencana stimulus sebesar 17,7 triliun yen minggu lalu, tetapi penurunan imbal hasil obligasi jangka panjang sedikit meredakan penurunan. Pasar kini hanya memberikan probabilitas 23% bahwa Bank Jepang akan menaikkan suku bunga 25 basis poin pada 19 Desember.
Kenaikan harga emas dan perak: Pernyataan dovish Waller telah meningkatkan permintaan untuk logam mulia sebagai aset safe haven. Harga emas COMEX bulan Desember naik 0,21%, sedangkan perak naik 0,19%. Namun, harapan perdamaian di Ukraina malah mengurangi pembelian sebagai aset safe haven. Di sisi bank sentral, mereka masih gila-gilaan menimbun emas—Bank Sentral China pada bulan Oktober meningkatkan cadangan emasnya selama 12 bulan berturut-turut menjadi 74,09 juta ons, dan bank sentral global membeli 220 ton emas pada Q3 (naik 28% dibandingkan kuartal sebelumnya).