Source: TokocryptoBlog
Original Title: Visa Mulai Pakai Stablecoin untuk Settlement Global
Original Link:
Visa secara resmi menjadikan stablecoin sebagai bagian inti dari sistem penyelesaian transaksi internasional. Langkah besar ini diterapkan di kawasan Central and Eastern Europe, Middle East, dan Africa (CEMEA), menjadikannya salah satu implementasi blockchain paling agresif dari Visa hingga kini.
Perusahaan menggunakan USDC sebagai alat settlement melalui kerja sama dengan perusahaan infrastruktur kripto Aquanow.
Fokus di Balik Layar Sistem Perbankan
Alih-alih menyasar pengguna ritel atau kartu Web3, Visa menargetkan area yang tidak terlihat oleh konsumen: mekanisme backend yang menentukan seberapa cepat uang bergerak antarbank.
Dengan stablecoin, transaksi lintas negara bisa diselesaikan kapan saja, termasuk di luar jam kerja bank, akhir pekan, dan hari libur.
Mengapa Visa Melakukannya Sekarang
Bank dan penyedia pembayaran di kawasan CEMEA menuntut settlement lebih cepat, terutama untuk jalur transaksi ber-volume tinggi. Sistem lama masih bergantung pada rantai bank koresponden yang panjang.
Melalui USDC, institusi kini bisa:
Memindahkan dana internasional tanpa menunggu jam operasional bank
Menekan biaya settlement terkait FX dan perantara
Menyelesaikan transaksi langsung di blockchain, bukan jaringan lama
Visa menegaskan langkah ini adalah modernisasi, bukan disrupsi.
Tren Global: Stablecoin Tinggalkan Dunia Kripto
Stablecoin semakin berkembang menjadi alat likuiditas institusional di luar ekosistem kripto.
Deutsche Börse mengumumkan rencana integrasi stablecoin EURAU untuk layanan custody dan settlement. Sebelumnya, mereka bekerja sama dengan Circle (EURC) dan Société Générale-Forge (EURCV).
Jika ekspansi ini meluas, stablecoin berpeluang lebih cepat masuk ke sistem keuangan arus utama dibanding CBDC.
Langkah Visa ini juga memicu diskusi regulasi baru. Komite Basel meninjau ulang bobot risiko 1.250% untuk eksposur aset kripto, sementara Bank of England menyatakan kemungkinan Inggris akan selaras dengan regulasi stablecoin Amerika Serikat.
Dampak Jangka Panjang
Penerapan stablecoin di CEMEA menjadi sinyal kuat bahwa pergeseran dari infrastruktur pembayaran lama menuju settlement berbasis blockchain sedang berlangsung.
Dampak potensialnya meliputi:
Settlement global 24/7 untuk bank dan fintech
Berkurangnya ketergantungan pada SWIFT
Sistem keuangan hybrid antara fiat dan blockchain
Visa sendiri tidak membongkar sistem lamanya. Perusahaan justru membangun infrastruktur paralel yang mampu menangani kecepatan dan reliabilitas yang tak bisa dipenuhi jaringan tradisional.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SchroedingersFrontrun
· 2jam yang lalu
Visa menggunakan stablecoin untuk pembayaran internasional? Ini baru hal yang serius, akhirnya melihat TradFi benar-benar beraksi.
Lihat AsliBalas0
NftDeepBreather
· 10jam yang lalu
visa datang lagi untuk ikut memanfaatkan popularitas, stablecoin benar-benar adalah masa depan, kan?
Lihat AsliBalas0
BearMarketMonk
· 10jam yang lalu
Sekali lagi, kisah masuknya institusi besar. Terdengar bagus, tetapi jika dipikirkan dengan seksama... stabilcoin benar-benar bisa menstabilkan apa?
Lihat AsliBalas0
MerkleTreeHugger
· 10jam yang lalu
Visa menggunakan stablecoin untuk pembayaran internasional? Ini akan mengguncang sistem pembayaran tradisional, lembaga besar mulai beralih ke on-chain, ini baru benar-benar adopsi.
Lihat AsliBalas0
StakoorNeverSleeps
· 10jam yang lalu
visa akhirnya paham, stablecoin memang masa depan pembayaran internasional.
Lihat AsliBalas0
BlindBoxVictim
· 10jam yang lalu
visa masih mengurus jebakan ini? stablecoin benar-benar bisa stabil? ...
Lihat AsliBalas0
PrivacyMaximalist
· 10jam yang lalu
Visa menggunakan stablecoin untuk pembayaran? Kini TradFi benar-benar panik, haha
Visa Integrasikan Stablecoin untuk Settlement Transaksi Internasional
Source: TokocryptoBlog Original Title: Visa Mulai Pakai Stablecoin untuk Settlement Global Original Link: Visa secara resmi menjadikan stablecoin sebagai bagian inti dari sistem penyelesaian transaksi internasional. Langkah besar ini diterapkan di kawasan Central and Eastern Europe, Middle East, dan Africa (CEMEA), menjadikannya salah satu implementasi blockchain paling agresif dari Visa hingga kini.
Perusahaan menggunakan USDC sebagai alat settlement melalui kerja sama dengan perusahaan infrastruktur kripto Aquanow.
Fokus di Balik Layar Sistem Perbankan
Alih-alih menyasar pengguna ritel atau kartu Web3, Visa menargetkan area yang tidak terlihat oleh konsumen: mekanisme backend yang menentukan seberapa cepat uang bergerak antarbank.
Dengan stablecoin, transaksi lintas negara bisa diselesaikan kapan saja, termasuk di luar jam kerja bank, akhir pekan, dan hari libur.
Mengapa Visa Melakukannya Sekarang
Bank dan penyedia pembayaran di kawasan CEMEA menuntut settlement lebih cepat, terutama untuk jalur transaksi ber-volume tinggi. Sistem lama masih bergantung pada rantai bank koresponden yang panjang.
Melalui USDC, institusi kini bisa:
Visa menegaskan langkah ini adalah modernisasi, bukan disrupsi.
Tren Global: Stablecoin Tinggalkan Dunia Kripto
Stablecoin semakin berkembang menjadi alat likuiditas institusional di luar ekosistem kripto.
Deutsche Börse mengumumkan rencana integrasi stablecoin EURAU untuk layanan custody dan settlement. Sebelumnya, mereka bekerja sama dengan Circle (EURC) dan Société Générale-Forge (EURCV).
Jika ekspansi ini meluas, stablecoin berpeluang lebih cepat masuk ke sistem keuangan arus utama dibanding CBDC.
Langkah Visa ini juga memicu diskusi regulasi baru. Komite Basel meninjau ulang bobot risiko 1.250% untuk eksposur aset kripto, sementara Bank of England menyatakan kemungkinan Inggris akan selaras dengan regulasi stablecoin Amerika Serikat.
Dampak Jangka Panjang
Penerapan stablecoin di CEMEA menjadi sinyal kuat bahwa pergeseran dari infrastruktur pembayaran lama menuju settlement berbasis blockchain sedang berlangsung.
Dampak potensialnya meliputi:
Visa sendiri tidak membongkar sistem lamanya. Perusahaan justru membangun infrastruktur paralel yang mampu menangani kecepatan dan reliabilitas yang tak bisa dipenuhi jaringan tradisional.