Presiden Federal Reserve New York, Williams, baru-baru ini sering memberikan sinyal dovish, dan pasar langsung meledak—probabilitas pemotongan suku bunga pada bulan Desember melesat dari 29% seminggu yang lalu menjadi 84,9%. Kecepatan pembalikan harapan ini sungguh seperti roller coaster.

Data sisi memang kuat: CPI AS tidak berubah pada bulan Oktober, PCE inti mendekati garis target 2%, tekanan inflasi jelas berkurang. Namun di sisi lain, tingkat pengangguran naik ke 4,1%, mencetak tertinggi dalam hampir dua tahun, PMI manufaktur sudah menyusut selama 13 bulan berturut-turut. Sinyal penurunan ekonomi semakin jelas. Pernyataan Williams bahwa "kebijakan saat ini sedikit ketat, masih ada ruang untuk penurunan suku bunga", pada dasarnya mengungkapkan sikap tim Powell.

Lebih parahnya lagi adalah arah aliran dana: Data dari JPMorgan menunjukkan bahwa posisi net long investor untuk obligasi AS mencapai titik tertinggi dalam hampir 15 tahun. Logika di balik tindakan ini sangat langsung - lingkungan suku bunga tinggi sudah tidak bisa ditahan lagi. Tingkat default pinjaman properti komersial sudah mencapai titik tertinggi dalam sepuluh tahun, celah dalam sistem keuangan semakin meluas, dan melanjutkan perjuangan keras dapat memicu reaksi berantai.

Sekarang Federal Reserve berada dalam dilema: pihak dovish memperhatikan data pekerjaan dan risiko penurunan ekonomi, sementara pihak hawkish masih khawatir apakah inflasi akan rebound. Namun, pasar telah memberikan jawaban dengan penetapan harga 84,9%. Pertemuan kebijakan moneter bulan Desember semakin dekat, penurunan 25 basis poin sudah menjadi kepastian—baik untuk menstabilkan ekonomi maupun meredakan tekanan di pasar keuangan.

Permainan kebijakan ini sudah berlangsung selama beberapa bulan, dan akhirnya harus mengakui data. Dan tindakan akumulasi yang dilakukan oleh ikan paus Ethereum baru-baru ini jelas menunjukkan bahwa mereka bertaruh pada pelepasan likuiditas makro ini. Putaran baru penataan harga aset global mungkin sudah dalam perjalanan.