Data pada 18 November, mungkin sudah ada yang memahami dan mulai menyesuaikan posisi. Departemen Tenaga Kerja AS telah mengeluarkan data pengangguran yang tertunda akibat penutupan pemerintah sebelumnya, dan kali ini mereka mengeluarkannya sekaligus. Masalahnya, setelah diperbaiki, arah datanya tidak sesuai—sebagian besar data historis telah direvisi naik, dan jumlah pengangguran yang baru diumumkan juga semakin meningkat.

Mari kita lihat angka-angkanya langsung: Hingga minggu yang berakhir pada 18 Oktober, jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya mencapai 232 ribu, dan jumlah yang terus mengajukan klaim bahkan melonjak menjadi 1,957 juta, meningkat 10 ribu dari minggu sebelumnya. Apa artinya ini? Jumlah pengangguran semakin meningkat, dan banyak orang bukan hanya mengalami pengangguran jangka pendek, tetapi benar-benar tidak dapat menemukan pekerjaan baru dan hanya menunggu. Yang lebih mengkhawatirkan adalah revisi data—misalnya, jumlah klaim awal untuk minggu yang berakhir pada 20 September diam-diam diubah dari 218 ribu menjadi 219 ribu. Jangan remehkan selisih seribu orang ini; sinyal yang disampaikan lebih halus daripada fluktuasi 0,1% dalam data inflasi: laju pendinginan pasar tenaga kerja mungkin lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Sekarang masalahnya adalah, masih ada enam set data yang belum diumumkan. Ini seperti membuka kotak misteri, tidak ada yang tahu apakah yang tersisa adalah fluktuasi kecil atau masalah besar. Seharusnya data ini diumumkan setiap minggu, tetapi karena penutupan pemerintah, semuanya tertahan sampai sekarang. Apa yang paling ditakuti pasar adalah "kekosongan informasi" - data yang terlambat, tetapi dampaknya tidak akan hilang. Jika data selanjutnya terus diperbaiki atau jumlah pengangguran terus meningkat, kebijakan Federal Reserve harus ditimbang ulang.

Bagi pasar kripto, ini bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Tingkat pengangguran naik → ekspektasi ekonomi mendingin → aset berisiko tertekan, rangkaian logika ini telah dibuktikan berkali-kali. Yang lebih penting adalah apakah sikap Federal Reserve akan melonggar karena ini, jika data pekerjaan terus memburuk, ekspektasi penurunan suku bunga mungkin akan kembali meningkat, saat itu ekspektasi pelonggaran likuiditas akan kembali mendorong pasar. Namun sebaliknya, jika data hanya fluktuasi jangka pendek, dan kebijakan tetap ketat, maka pasar mungkin harus menunggu lebih lama.

Jadi pada titik waktu ini cukup canggung: data tidak lengkap, penilaian tidak akurat, tetapi pasar justru sangat sensitif terhadap angka-angka ini. Sambil memantau pasar, mungkin lebih perlu untuk memperhatikan laporan pekerjaan dalam beberapa minggu ke depan—di enam set "tugas yang dikumpulkan" itu, mungkin ada petunjuk untuk putaran pasar berikutnya.