Pernahkah Anda merasa bergantung pada AI untuk segalanya? Studi baru menunjukkan sesuatu yang patut diperhatikan: menggunakan alat-alat ini secara berlebihan mungkin sebenarnya mengurangi kemampuan kita untuk berpikir secara mendalam dan menghasilkan ide-ide orisinal.
Kenyamanan itu nyata—baik itu menganalisis data on-chain, menyusun logika smart contract, atau meringkas tren pasar. Tapi inilah masalahnya: ketika kita mengandalkan terlalu banyak beban kognitif, otak kita menjadi malas. Berpikir kritis? Pemecahan masalah kreatif? Otot-otot itu perlu latihan secara teratur.
Kabar baiknya? Ini bukanlah suatu usaha yang sia-sia. Para peneliti menyarankan untuk mengubah pendekatan—atasi beberapa masalah secara manual, pertanyakan keluaran AI daripada menerimanya secara membabi buta, dan luangkan waktu untuk brainstorming tanpa bantuan. Di ruang Web3 khususnya, di mana inovasi menggerakkan nilai, mempertahankan keterampilan analitis yang tajam bukanlah pilihan.
Jadi lain kali ketika Anda akan membiarkan alat AI melakukan semua pekerjaan, mungkin berhentilah sejenak. Otak Anda akan berterima kasih nanti.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RugpullAlertOfficer
· 13jam yang lalu
Haha, aku sudah bilang, sekarang semua orang tergantung AI, otak memang semakin malas
AI bantu aku menulis kontrak, aku langsung pakai, sama sekali tidak ingin berpikir, kalau terus begini pasti akan hancur
Web3 di bidang ini terutama aneh, tanpa kemampuan analisis sendiri adalah sasaran empuk, tidak heran begitu banyak orang yang dipermainkan
Aduh, aku harus memaksa diri untuk berpikir manual lagi, menyebalkan
Lihat AsliBalas0
mev_me_maybe
· 13jam yang lalu
ngl sekarang orang-orang sudah terbiasa diberi makan oleh AI, otak benar-benar bisa menjadi bodoh, terutama saat kita di lingkaran ini menulis kontrak semakin jelas.
Lihat AsliBalas0
ForkThisDAO
· 13jam yang lalu
ngl kata ini sangat benar, saya setiap hari menggunakan AI untuk menulis logika kontrak sekarang merasa otak saya agak berkarat... harus menemukan kembali perasaan menulis kode sendiri
Lihat AsliBalas0
MysteryBoxAddict
· 14jam yang lalu
Hahaha, agak menyakitkan. Sekarang saya bahkan tidak bisa menghitung dengan tangan lagi.
Lihat AsliBalas0
MetaverseMigrant
· 14jam yang lalu
ngl kata ini terlalu menusuk hati, sekarang saya bahkan harus bergantung pada gpt untuk menulis kode, jika terus begini otak saya benar-benar akan berkarat.
Pernahkah Anda merasa bergantung pada AI untuk segalanya? Studi baru menunjukkan sesuatu yang patut diperhatikan: menggunakan alat-alat ini secara berlebihan mungkin sebenarnya mengurangi kemampuan kita untuk berpikir secara mendalam dan menghasilkan ide-ide orisinal.
Kenyamanan itu nyata—baik itu menganalisis data on-chain, menyusun logika smart contract, atau meringkas tren pasar. Tapi inilah masalahnya: ketika kita mengandalkan terlalu banyak beban kognitif, otak kita menjadi malas. Berpikir kritis? Pemecahan masalah kreatif? Otot-otot itu perlu latihan secara teratur.
Kabar baiknya? Ini bukanlah suatu usaha yang sia-sia. Para peneliti menyarankan untuk mengubah pendekatan—atasi beberapa masalah secara manual, pertanyakan keluaran AI daripada menerimanya secara membabi buta, dan luangkan waktu untuk brainstorming tanpa bantuan. Di ruang Web3 khususnya, di mana inovasi menggerakkan nilai, mempertahankan keterampilan analitis yang tajam bukanlah pilihan.
Jadi lain kali ketika Anda akan membiarkan alat AI melakukan semua pekerjaan, mungkin berhentilah sejenak. Otak Anda akan berterima kasih nanti.