Stabilitas keuangan dan kebijakan makroprudensial: perisai bagi ekonomi terhadap risiko sistemik
Pembicaraan tentang stabilitas keuangan hari ini menjadi suatu keharusan, bukan kenyamanan. Dengan kompleksitas sistem keuangan dan keterkaitan institusi serta pasar di seluruh dunia, kebijakan makroprudensial (Macroprudential Policy) menjadi salah satu alat terpenting untuk melindungi ekonomi dari krisis yang dapat berdampak pada seluruh masyarakat.
Kebijakan ini tidak berfokus pada satu lembaga, tetapi melihat sistem keuangan sebagai satu kesatuan, dan berupaya untuk mengurangi risiko yang dapat menyebar dan meningkat hingga mencapai tingkat yang mengancam stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
⸻
Mengapa kebijakan moneter makroprudensial sangat penting?
– Mencegah krisis perbankan sebelum terjadi, dengan membatasi akumulasi risiko. – Meningkatkan kepercayaan dalam sistem keuangan, yang merupakan elemen penting untuk menarik investasi dan menyediakan pendanaan yang berkelanjutan. – Mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan menjaga lingkungan keuangan yang sehat. - Mengurangi penularan infeksi keuangan antar pasar, terutama pada periode ketika volatilitas pasar global meningkat.
⸻
Komponen kebijakan makroprudensial
1. Pengawasan Risiko Sistemik: Analisis kelemahan melalui ekonomi, dari tingkat kredit hingga gelembung aset dan keterkaitan lembaga keuangan.
2. Alat Regulasi: Seperti persyaratan modal cadangan, batasan leverage, dan standar likuiditas seperti rasio cakupan likuiditas.
3. Uji tekanan: Simulasi guncangan ekonomi dan keuangan untuk menilai ketahanan sistem keuangan.
4. Memantau lembaga yang memiliki kepentingan sistemik: Menerapkan kerangka pengawasan khusus untuk lembaga-lembaga yang dapat menyebabkan gangguan luas jika mengalami kesulitan.
⸻
Tantangan yang dihadapi oleh pembuat kebijakan
– Perbedaan kerangka regulasi di seluruh dunia menjadikan koordinasi internasional sebagai suatu kebutuhan yang kompleks. – Kejutan mendadak dari guncangan keuangan memerlukan persiapan yang terus-menerus dan alat yang dinamis. – Menyeimbangkan antara tuntutan regulasi dan mendorong pertumbuhan kredit merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh bank sentral.
⸻
Ringkasan
Kebijakan makroprudensial bukan hanya sekadar sekumpulan aturan, melainkan kerangka kerja yang komprehensif yang bertujuan untuk melindungi sistem keuangan dari krisis daripada mengatasinya setelah terjadi. Dalam dunia yang ditandai dengan cepatnya transfer guncangan keuangan dan keterhubungan pasar, keberadaan kebijakan pencegahan yang kuat menjadi syarat untuk ekonomi yang tangguh dan mampu mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan... $BTC
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Stabilitas keuangan dan kebijakan makroprudensial: perisai bagi ekonomi terhadap risiko sistemik
Pembicaraan tentang stabilitas keuangan hari ini menjadi suatu keharusan, bukan kenyamanan. Dengan kompleksitas sistem keuangan dan keterkaitan institusi serta pasar di seluruh dunia, kebijakan makroprudensial (Macroprudential Policy) menjadi salah satu alat terpenting untuk melindungi ekonomi dari krisis yang dapat berdampak pada seluruh masyarakat.
Kebijakan ini tidak berfokus pada satu lembaga, tetapi melihat sistem keuangan sebagai satu kesatuan, dan berupaya untuk mengurangi risiko yang dapat menyebar dan meningkat hingga mencapai tingkat yang mengancam stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
⸻
Mengapa kebijakan moneter makroprudensial sangat penting?
– Mencegah krisis perbankan sebelum terjadi, dengan membatasi akumulasi risiko.
– Meningkatkan kepercayaan dalam sistem keuangan, yang merupakan elemen penting untuk menarik investasi dan menyediakan pendanaan yang berkelanjutan.
– Mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan menjaga lingkungan keuangan yang sehat.
- Mengurangi penularan infeksi keuangan antar pasar, terutama pada periode ketika volatilitas pasar global meningkat.
⸻
Komponen kebijakan makroprudensial
1. Pengawasan Risiko Sistemik:
Analisis kelemahan melalui ekonomi, dari tingkat kredit hingga gelembung aset dan keterkaitan lembaga keuangan.
2. Alat Regulasi:
Seperti persyaratan modal cadangan, batasan leverage, dan standar likuiditas seperti rasio cakupan likuiditas.
3. Uji tekanan:
Simulasi guncangan ekonomi dan keuangan untuk menilai ketahanan sistem keuangan.
4. Memantau lembaga yang memiliki kepentingan sistemik:
Menerapkan kerangka pengawasan khusus untuk lembaga-lembaga yang dapat menyebabkan gangguan luas jika mengalami kesulitan.
⸻
Tantangan yang dihadapi oleh pembuat kebijakan
– Perbedaan kerangka regulasi di seluruh dunia menjadikan koordinasi internasional sebagai suatu kebutuhan yang kompleks.
– Kejutan mendadak dari guncangan keuangan memerlukan persiapan yang terus-menerus dan alat yang dinamis.
– Menyeimbangkan antara tuntutan regulasi dan mendorong pertumbuhan kredit merupakan tantangan yang selalu dihadapi oleh bank sentral.
⸻
Ringkasan
Kebijakan makroprudensial bukan hanya sekadar sekumpulan aturan, melainkan kerangka kerja yang komprehensif yang bertujuan untuk melindungi sistem keuangan dari krisis daripada mengatasinya setelah terjadi.
Dalam dunia yang ditandai dengan cepatnya transfer guncangan keuangan dan keterhubungan pasar, keberadaan kebijakan pencegahan yang kuat menjadi syarat untuk ekonomi yang tangguh dan mampu mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan... $BTC