Ada satu kenyataan pahit: Mayoritas orang di dunia kripto gagal, bukan karena kurang jago analisis, tapi karena tidak mampu bertahan hingga peluang berikutnya datang.
Dua Tipe Orang yang Bisa Cuan di Dunia Kripto
Jika diamati dengan seksama, pemenang sejati terbagi jadi dua:
1. Veteran yang Sudah Lewat Banyak Siklus
Sudah pernah merasakan gelembung ICO, bertahan di musim panas DeFi, ikut euforia NFT, bahkan selamat dari kehancuran FTX. Mereka penuh luka, tapi masih hidup. Kenapa? Karena keyakinan inti mereka adalah: bertahan hidup lebih penting daripada cari untung.
Setiap bencana membuat mereka makin hati-hati, makin jago cut loss, makin paham risiko.
2. “Si Beruntung”
Secara teori, orang-orang ini sudah seharusnya tersingkir—full portofolio di FTX, likuidasi di Oktober, nyangkut di puncak… tapi entah kenapa masih selamat. Mungkin karena cuma pakai uang jajan, mungkin cold wallet menyelamatkan mereka, atau sekadar hoki bisa diselamatkan.
Persamaannya: Mereka belajar satu hal penting lewat pengalaman pahit—manajemen risiko adalah skill untuk bertahan hidup.
Kenapa Ada yang 5 Tahun di Kripto Masih Nggak Kaya Malah Merasa Bersalah?
Pertanyaannya saja sudah salah.
Dalam 5 tahun itu mungkin ada:
Masa bear market nggak ngapa-ngapain (justru ini benar)
FTX kolaps bikin rugi pendapatan setahun
3 kali kena likuidasi
Berbagai kesalahan yang jadi “uang sekolah”
Benar-benar belajar, bukan berjudi
Yang lebih penting bukan “kenapa belum kaya”, tapi “apakah masih bertahan sekarang, siap nggak untuk peluang berikutnya?”.
Sama-sama 5 tahun, satu orang bertahan dengan modal utuh dan ilmu cukup, satunya lagi sudah 4 kali likuidasi—perbedaannya luar biasa. Yang terakhir ini sudah silent quit dari sosial media, makanya nggak kelihatan.
Perangkap yang Sering Diabaikan: Terlalu Hati-hati
Ada yang setelah rugi besar, malah jadi terlalu defensif.
Awalnya cuma mau bertahan hidup, lama-lama jadi takut semua risiko. Ada peluang sedikit saja bilang “sudah telat”, “mungkin jebakan”, nunggu “kesempatan sempurna”—padahal nggak pernah ada yang sempurna.
Hasilnya: memang selamat, tapi semua peluang terlewat. 5 bulan nggak ngapa-ngapain, harga dari $100 naik ke $500, masih saja menunggu.
Ini namanya “perangkap bertahan hidup”—cuma main defensif tanpa pernah menyerang, akhirnya cuma jadi penonton.
Compound Interest Tidak Akan Menghargai Orang yang Sering Likuidasi
Bandingkan dua contoh:
Tipe Sering Likuidasi: $10k → $30k (3x lipat)→ likuidasi rugi 80% sisa $6k → $30k (balik modal)→ likuidasi lagi sisa $3k. Akhirnya $3k, habis-habisan.
Tipe Bertahan Stabil: $10k → $15k (+50%)→ tunggu peluang → $21k (+40%)→ sabar lagi → $31.5k (+50%)→ $57k (+80%). Akhirnya $57k, dapat efek compounding.
Rahasia pemenang bukan selalu profit besar setiap saat, tapi tidak pernah kembali ke nol.
4 Batasan Mutlak Manajemen Risiko
Manajemen Posisi: Jangan invest jumlah yang bikin kamu nggak bisa tidur
Risiko Counterparty: Setelah FTX, masih simpan koin di CEX? Jangan bodoh, self-custody adalah wajib
Leverage Itu Racun: Flash crash Oktober bukan kejadian tunggal, bisa terjadi kapan saja
Selalu Sedia Modal: Saat harga turun itulah peluang sesungguhnya, tapi syaratnya kamu masih punya uang
Kenyataan Terakhir
Dunia kripto nggak butuh kamu menebak peluang berikutnya apa. Bisa jadi terobosan L2, bisa teknologi tak terduga. Kamu nggak akan bisa prediksi.
Tapi kamu harus bertahan hidup sampai momen itu datang.
BTC sudah berkali-kali dinyatakan mati, ETH pernah dianggap bakal hancur, NFT dikira “akan jadi nol”. Tiap bear market pasti ada yang bilang “selesai sudah”. Tapi selama kamu masih bertahan, kamu bisa buy the dip.
Lambat bukan masalah, berhenti yang masalah.
Kura-kura menang bukan karena larinya cepat, tapi karena kelinci jatuh ke lubang. Kamu cuma perlu tetap hidup, terus belajar, dan selalu lindungi modal.
Saat peluang besar datang, yang lain sudah game over, kamu masih punya amunisi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Orang yang sudah bertahan 5 tahun di dunia kripto semua tahu: sebelum menghasilkan uang, pelajari dulu cara bertahan hidup.
Ada satu kenyataan pahit: Mayoritas orang di dunia kripto gagal, bukan karena kurang jago analisis, tapi karena tidak mampu bertahan hingga peluang berikutnya datang.
Dua Tipe Orang yang Bisa Cuan di Dunia Kripto
Jika diamati dengan seksama, pemenang sejati terbagi jadi dua:
1. Veteran yang Sudah Lewat Banyak Siklus
Sudah pernah merasakan gelembung ICO, bertahan di musim panas DeFi, ikut euforia NFT, bahkan selamat dari kehancuran FTX. Mereka penuh luka, tapi masih hidup. Kenapa? Karena keyakinan inti mereka adalah: bertahan hidup lebih penting daripada cari untung.
Setiap bencana membuat mereka makin hati-hati, makin jago cut loss, makin paham risiko.
2. “Si Beruntung”
Secara teori, orang-orang ini sudah seharusnya tersingkir—full portofolio di FTX, likuidasi di Oktober, nyangkut di puncak… tapi entah kenapa masih selamat. Mungkin karena cuma pakai uang jajan, mungkin cold wallet menyelamatkan mereka, atau sekadar hoki bisa diselamatkan.
Persamaannya: Mereka belajar satu hal penting lewat pengalaman pahit—manajemen risiko adalah skill untuk bertahan hidup.
Kenapa Ada yang 5 Tahun di Kripto Masih Nggak Kaya Malah Merasa Bersalah?
Pertanyaannya saja sudah salah.
Dalam 5 tahun itu mungkin ada:
Yang lebih penting bukan “kenapa belum kaya”, tapi “apakah masih bertahan sekarang, siap nggak untuk peluang berikutnya?”.
Sama-sama 5 tahun, satu orang bertahan dengan modal utuh dan ilmu cukup, satunya lagi sudah 4 kali likuidasi—perbedaannya luar biasa. Yang terakhir ini sudah silent quit dari sosial media, makanya nggak kelihatan.
Perangkap yang Sering Diabaikan: Terlalu Hati-hati
Ada yang setelah rugi besar, malah jadi terlalu defensif.
Awalnya cuma mau bertahan hidup, lama-lama jadi takut semua risiko. Ada peluang sedikit saja bilang “sudah telat”, “mungkin jebakan”, nunggu “kesempatan sempurna”—padahal nggak pernah ada yang sempurna.
Hasilnya: memang selamat, tapi semua peluang terlewat. 5 bulan nggak ngapa-ngapain, harga dari $100 naik ke $500, masih saja menunggu.
Ini namanya “perangkap bertahan hidup”—cuma main defensif tanpa pernah menyerang, akhirnya cuma jadi penonton.
Compound Interest Tidak Akan Menghargai Orang yang Sering Likuidasi
Bandingkan dua contoh:
Tipe Sering Likuidasi: $10k → $30k (3x lipat)→ likuidasi rugi 80% sisa $6k → $30k (balik modal)→ likuidasi lagi sisa $3k. Akhirnya $3k, habis-habisan.
Tipe Bertahan Stabil: $10k → $15k (+50%)→ tunggu peluang → $21k (+40%)→ sabar lagi → $31.5k (+50%)→ $57k (+80%). Akhirnya $57k, dapat efek compounding.
Rahasia pemenang bukan selalu profit besar setiap saat, tapi tidak pernah kembali ke nol.
4 Batasan Mutlak Manajemen Risiko
Kenyataan Terakhir
Dunia kripto nggak butuh kamu menebak peluang berikutnya apa. Bisa jadi terobosan L2, bisa teknologi tak terduga. Kamu nggak akan bisa prediksi.
Tapi kamu harus bertahan hidup sampai momen itu datang.
BTC sudah berkali-kali dinyatakan mati, ETH pernah dianggap bakal hancur, NFT dikira “akan jadi nol”. Tiap bear market pasti ada yang bilang “selesai sudah”. Tapi selama kamu masih bertahan, kamu bisa buy the dip.
Lambat bukan masalah, berhenti yang masalah.
Kura-kura menang bukan karena larinya cepat, tapi karena kelinci jatuh ke lubang. Kamu cuma perlu tetap hidup, terus belajar, dan selalu lindungi modal.
Saat peluang besar datang, yang lain sudah game over, kamu masih punya amunisi.
Saat itulah, kemenangan adalah keniscayaan.