Bitcoin saat ini berada di zona oversold secara teknis, yang biasanya berarti kesempatan rebound sudah datang. Sementara itu, emas justru mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, tampil lebih kuat daripada BTC.

Menariknya, tahun ini emas naik 62%, sementara BTC naik 14%, menunjukkan kontras yang mencolok antara keduanya. Namun, dari siklus historis, kekuatan relatif BTC dan emas menunjukkan pola siklus—setiap kali menjelang dan setelah halving Bitcoin, selalu ada periode di mana BTC mengejar ketinggalan terhadap emas.

Konglomerat asal Meksiko, Ricardo Salinas, baru-baru ini mengeluarkan prediksi berani: BTC harus naik ke US$1,5 juta agar dapat menyamai kapitalisasi pasar emas sebesar US$30 triliun. Dengan kata lain, BTC masih harus naik 14 kali lipat. Angka ini terdengar gila, tapi dari perspektif alokasi jangka panjang, banyak institusi kini benar-benar membahas kemungkinan ini.

Saat ini BTC bergerak di sekitar US$106 ribu, memang masih tertekan dalam jangka pendek, namun data on-chain menunjukkan institusi masih terus melakukan akumulasi. Langkah berikutnya yang krusial adalah apakah BTC bisa menembus US$120 ribu.