Kesulitan Penambangan menurun ≠ hari baik bagi Penambang, hashrate mencapai puncak baru malah menjadi tekanan besar.

Minggu ini, penambangan Bitcoin agak menarik: kesulitan turun 2,7% (dari 1,508,000 menjadi 1,467,000), seharusnya penambang bisa bernapas lega. Namun, apa yang terjadi? Hasrate jaringan malah melampaui 1,2 triliun hash/detik, ini seperti ujian diubah menjadi sistem nilai 100, tetapi semua siswa mendapatkan nilai 150, dan rata-rata nilainya lebih tinggi.

Realitas sedikit menyakitkan：

• Meskipun kesulitan menurun, tetapi daya komputasi yang diinvestasikan oleh penambang justru meningkat
• Penyesuaian kesulitan putaran baru yang dijadwalkan minggu depan (29 Oktober) diperkirakan akan melonjak hingga 1.569.200
• Ini berarti dengan biaya listrik dan perangkat keras yang sama, jumlah BTC yang dapat ditambang akan lebih sedikit.

Siapa yang akan tertekan: Tambang dengan mesin penambang tua + biaya listrik tinggi pada dasarnya tidak dapat bertahan. Hanya perusahaan penambangan yang menggunakan perangkat keras baru dan biaya listrik murah yang dapat hidup dengan baik.

Pikiran Baru untuk Memecahkan Masalah: Perusahaan penambangan mulai beralih ke pusat data AI dan komputasi berkinerja tinggi. Core Scientific, Hive Digital, dan Bitfarms, perusahaan-perusahaan besar ini sedang mengubah lokasi penambangan mereka menjadi pusat server AI, satu set infrastruktur, dua model bisnis. Namun, ini menimbulkan masalah baru—kompetisi listrik, siapa yang menawarkan harga tertinggi, listrik akan disuplai kepada mereka.

Ditambah lagi dengan: Tekanan tarif dari AS menyebabkan biaya penambangan meningkat, jika perang dagang AS-China meningkat, pengadaan chip akan menjadi lebih sulit.

Namun, kabar baiknya adalah BTC telah rebound di atas 11000 dolar, dengan kenaikan lebih dari 4% dalam 24 jam terakhir. Bisa dibilang, gelombang ini benar-benar merupakan era penyaringan besar bagi penambang kecil.