Bitcoin menguasai lebih dari 46% pasar kripto saat ini. Tapi apa sebenarnya arti angka ini? Dan yang paling penting: bagaimana cara menggunakannya untuk menghasilkan uang?
Konsep Sederhana
Bayangkan seperti ini: jika pasar kripto adalah sebuah pizza senilai $1,18 triliun, Bitcoin memakan hampir setengahnya. Persentase ini disebut dominasi BTC, dan merupakan salah satu angka yang paling diremehkan oleh trader pemula.
Rumusnya sederhana:
Kapitalisasi BTC ÷ Kapitalisasi total pasar × 100 = Dominasi %
$543 miliar ÷ $1,18 triliun × 100 = 46%
Tapi inilah yang menarik: angka ini tidak pernah tetap. Selalu berubah, dan di situlah peluangnya.
Kenapa Turun dari 100% ke 46%
Bertahun-tahun lalu, Bitcoin adalah satu-satunya pemain di kota. Ia memiliki seluruh kapitalisasi pasar kripto. Lalu datang Ethereum pada 2015, dan setelahnya ribuan altcoin lainnya. Dominasi pun anjlok.
Hari ini, dengan stablecoin semakin mendominasi dan altcoin baru terus bermunculan, dominasi BTC tetap tertekan. Tapi inilah plot twist-nya: Bitcoin tetap menjadi raja, bahkan dengan 46%.
Hubungan Terbalik yang Tak Banyak Diketahui
Saat dominasi BTC naik → altcoin turun
Saat dominasi BTC turun → altcoin naik
Ini matematika murni. Jika Bitcoin tumbuh lebih cepat dari yang lain, persentasenya naik. Jika altcoin meroket, persentase BTC menyusut.
Apa yang Memicu atau Menahan Dominasi
Volatilitas pasar: Jika semuanya anjlok, tapi BTC turun lebih sedikit dari altcoin, dominasi naik. Ibarat jadi yang paling tidak jelek di ruangan yang jelek.
Stablecoin menyerang: USDT, USDC, BUSD tumbuh. Investor cemas lari dari risiko. Uang masuk ke stable, bukan BTC, jadi dominasi turun.
Bagaimana Trader Memanfaatkan Ini
1. Kenali musim altcoin
Saat dominasi BTC turun signifikan → waktunya altcoin. Chart di TradingView jelas menunjukkan itu. Jika dominasi turun, bersiaplah untuk ledakan harga altcoin.
2. Baca sentimen pasar
Dominasi tinggi = investor takut, uang masuk ke BTC yang aman
Dominasi rendah = FOMO total, semua pindah ke altcoin
3. Prediksi pergerakan pasar
Secara historis:
Dominasi sangat tinggi (>65%) → biasanya BTC turun setelahnya (investor ambil untung)
Dominasi sangat rendah (<40%) → biasanya BTC pulih (altcoin meledak lalu terkoreksi)
Sisi Negatif
Ini bukan indikator ajaib. Pasar kripto tetap tak terduga. Dominasi BTC adalah salah satu alat di antara banyak, bukan kebenaran mutlak.
Selain itu, semakin banyak altcoin yang muncul, semakin berat tekanan pada dominasi BTC. Tapi ini tidak berarti Bitcoin kehilangan relevansi; pasar hanya semakin terfragmentasi.
Kenyataannya
Bitcoin akan tetap nomor satu. Dominasinya kemungkinan akan berfluktuasi antara 40-70%. Saat naik signifikan, saatnya altcoin. Saat turun jauh, Bitcoin melakukan pullback.
Tips pro: Gabungkan dominasi BTC dengan indikator lain. Jangan trading hanya berdasarkan ini. Gunakan untuk konfirmasi dari apa yang kamu lihat di grafik lain.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mengapa Dominasi Bitcoin Penting? Panduan yang Wajib Dibaca Setiap Trader
Bitcoin menguasai lebih dari 46% pasar kripto saat ini. Tapi apa sebenarnya arti angka ini? Dan yang paling penting: bagaimana cara menggunakannya untuk menghasilkan uang?
Konsep Sederhana
Bayangkan seperti ini: jika pasar kripto adalah sebuah pizza senilai $1,18 triliun, Bitcoin memakan hampir setengahnya. Persentase ini disebut dominasi BTC, dan merupakan salah satu angka yang paling diremehkan oleh trader pemula.
Rumusnya sederhana:
Kapitalisasi BTC ÷ Kapitalisasi total pasar × 100 = Dominasi % $543 miliar ÷ $1,18 triliun × 100 = 46%
Tapi inilah yang menarik: angka ini tidak pernah tetap. Selalu berubah, dan di situlah peluangnya.
Kenapa Turun dari 100% ke 46%
Bertahun-tahun lalu, Bitcoin adalah satu-satunya pemain di kota. Ia memiliki seluruh kapitalisasi pasar kripto. Lalu datang Ethereum pada 2015, dan setelahnya ribuan altcoin lainnya. Dominasi pun anjlok.
Hari ini, dengan stablecoin semakin mendominasi dan altcoin baru terus bermunculan, dominasi BTC tetap tertekan. Tapi inilah plot twist-nya: Bitcoin tetap menjadi raja, bahkan dengan 46%.
Hubungan Terbalik yang Tak Banyak Diketahui
Saat dominasi BTC naik → altcoin turun Saat dominasi BTC turun → altcoin naik
Ini matematika murni. Jika Bitcoin tumbuh lebih cepat dari yang lain, persentasenya naik. Jika altcoin meroket, persentase BTC menyusut.
Apa yang Memicu atau Menahan Dominasi
Volatilitas pasar: Jika semuanya anjlok, tapi BTC turun lebih sedikit dari altcoin, dominasi naik. Ibarat jadi yang paling tidak jelek di ruangan yang jelek.
Hype altcoin: Ethereum bullish, Solana pump, token baru meledak = dominasi BTC tertekan.
Stablecoin menyerang: USDT, USDC, BUSD tumbuh. Investor cemas lari dari risiko. Uang masuk ke stable, bukan BTC, jadi dominasi turun.
Bagaimana Trader Memanfaatkan Ini
1. Kenali musim altcoin Saat dominasi BTC turun signifikan → waktunya altcoin. Chart di TradingView jelas menunjukkan itu. Jika dominasi turun, bersiaplah untuk ledakan harga altcoin.
2. Baca sentimen pasar Dominasi tinggi = investor takut, uang masuk ke BTC yang aman Dominasi rendah = FOMO total, semua pindah ke altcoin
3. Prediksi pergerakan pasar Secara historis:
Sisi Negatif
Ini bukan indikator ajaib. Pasar kripto tetap tak terduga. Dominasi BTC adalah salah satu alat di antara banyak, bukan kebenaran mutlak.
Selain itu, semakin banyak altcoin yang muncul, semakin berat tekanan pada dominasi BTC. Tapi ini tidak berarti Bitcoin kehilangan relevansi; pasar hanya semakin terfragmentasi.
Kenyataannya
Bitcoin akan tetap nomor satu. Dominasinya kemungkinan akan berfluktuasi antara 40-70%. Saat naik signifikan, saatnya altcoin. Saat turun jauh, Bitcoin melakukan pullback.
Tips pro: Gabungkan dominasi BTC dengan indikator lain. Jangan trading hanya berdasarkan ini. Gunakan untuk konfirmasi dari apa yang kamu lihat di grafik lain.