Aturan Bertahan Hidup Trader

Pasar paling suka menghukum orang-orang yang ingin "cepat".
Jika kamu benar-benar ingin berdagang, kamu harus memahami satu aturan yang tidak terkatakan: pasar tidak mengajarkanmu cara menghasilkan uang, ia hanya mengajarkanmu cara berperilaku. Jangan lagi mencaricari informasi secara sembarangan, jangan melihat potongan-potongan pembelajaran yang disebut-sebut, yang paling perlu kamu lakukan sekarang adalah menghafal artikel saya ini. Kamu rasa ini mudah? Sangat sulit. Karena hanya kurang dari 5% orang di seluruh dunia yang benar-benar bisa memahami suatu pengetahuan.
Kebanyakan orang bukan tidak bisa belajar, tetapi mereka tidak dapat bertahan sampai hari mereka belajar. Saya telah melihat terlalu banyak orang seperti ini, baru belajar dua hari sudah merasa paham, baru menang beberapa kali sudah mulai sombong, kalah dua kali sudah mulai menyalahkan keadaan. Mereka semua lupa bahwa pasar paling membenci orang yang berpikir terlalu banyak. Trader profesional yang sejati hanya peduli pada satu hal: eksekusi.
Kamu pikir saya melihat grafik setiap hari karena minat, salah, itu adalah latihan, itu adalah pengulangan, itu adalah tentang terus-menerus mengikis mentalitas keberuntungan saya. Saya telah merasakan sensasi lonjakan harga, dan juga melihat akun terjun setengah dalam satu hari, tetapi saya tidak pernah terpengaruh oleh mereka. Karena saya tahu permainan ini bukan tentang siapa yang lebih pintar, tetapi siapa yang bisa bertahan lebih lama.
Ketika tubuh saya tidak nyaman, saya tetap memantau pasar, meskipun mata kering, sakit kepala, dan konsentrasi menurun. Saya melakukannya bukan untuk membuktikan seberapa keras saya bekerja, tetapi untuk menjadikan pemantauan pasar sebagai refleks otomatis, yang saya sebut sebagai memori otot. Suatu hari, ketika Anda dapat mengetahui risiko dan peluang hanya dalam sekejap melihat grafik candlestick, saat itulah Anda benar-benar dianggap sebagai pemula.
Saya sering mengatakan satu kalimat: Uang bukanlah sesuatu yang dihasilkan, tetapi dipahami. Banyak orang seumur hidup mencari teknik, mencari indikator, tetapi yang benar-benar mahir adalah mereka yang mencari celah dalam sifat manusia. Ketika orang lain serakah, saya tenang; ketika orang lain takut, saya mengambil tindakan, ini bukanlah dingin, tetapi bertahan hidup.
Apakah Anda tahu apa perbedaan terbesar antara trader ritel dan trader profesional? Trader ritel hanya ingin menangkap peluang, sedangkan trader profesional hanya ingin mengendalikan risiko. Trader ritel fokus pada keuntungan, sementara trader profesional fokus pada kerugian. Jadi, yang pertama hidup dalam emosi, sementara yang kedua hidup dalam sistem. Hal yang paling menakutkan di dunia ini bukanlah ketidakmampuan untuk menganalisis, tetapi ilusi tanpa batas.
Kamu harus mengerti bahwa trading bukanlah pelampiasan emosi, melainkan arena rasional. Jika kamu ingin bergantung pada inspirasi, pasar akan mengajarkanmu apa itu harga yang harus dibayar. Jika kamu ingin bergantung pada perasaan, pasar akan membuatmu meragukan kehidupan setiap kali kamu mengalami kerugian. Hanya ketika kamu menganggap kerugian sebagai biaya dan eksekusi sebagai keyakinan, barulah kamu bisa perlahan-lahan mengubah bidang ini menjadi wilayahmu sendiri.
Terkadang saya melihat para pemula yang baru masuk ke industri ini dengan penuh semangat dan antusiasme, saya sangat ingin memberi tahu mereka satu hal: ini bukan anime yang penuh semangat, ini adalah tempat pemotongan. Pasar tidak peduli dengan impianmu, dia hanya peduli dengan kerugianmu. Seseorang yang tidak mengerti kapan harus keluar tidak akan pernah layak mendapatkan kesempatan berikutnya. Jadi, jangan hanya berpikir tentang berapa banyak yang bisa kamu dapatkan, tanyakan pada dirimu sendiri berapa banyak yang bisa kamu rugikan, dan apakah kamu masih bisa bertahan.
Trader profesional melihat probabilitas dan menghitung risiko. Ketika orang lain bertaruh, saya melakukan percobaan; ketika orang lain terjun, saya menunggu konfirmasi; ketika orang lain masih bermimpi menggandakan, saya sudah mempertimbangkan bagaimana cara mundur dari hasil terburuk, inilah kebijaksanaan untuk bertahan hidup.
Jika saya bisa bertemu dengan diri saya yang sekarang saat saya berusia 20 tahun, saya tidak akan terburu-buru, tidak akan bermain-main, tidak akan berkhayal. Saya akan memberi tahu diri saya untuk tidak berpura-pura mengerti, belajar hidup terlebih dahulu. Karena di pasar ini, yang paling cepat mati selalu orang-orang yang ingin cepat. Mengapa orang tidak pernah bisa belajar? Karena sebagian besar orang ingin menghindari rasa sakit, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah proses yang menyakitkan.
Jika kamu ingin menjadi kuat, kamu harus terbiasa dengan kesepian, terbiasa disalahpahami, terbiasa tanpa ada yang memberi tepuk tangan. Kamu harus belajar untuk diam di tengah kehancuran, merenung di tengah kerugian, dan menganalisis kembali saat malam sudah larut. Rasa sakit yang tidak dipahami oleh orang lain adalah tiketmu untuk menjadi kuat.
Saya berjuang setiap hari dengan diri saya sendiri, hari ini saya tidak dalam keadaan baik tetapi saya tidak pernah berkompromi, karena saya tahu sekali saya membiarkan diri saya terbuai, yang kedua kali akan lebih mudah, dan setelah 100 kali saya akan hancur. Mereka yang benar-benar bisa sukses bukanlah orang-orang yang berbakat luar biasa, tetapi mereka yang mampu memaksa diri mereka untuk melaksanakan sampai akhir.
Saya sering mengatakan kepada siswa: disiplin diri bukanlah membuatmu menjadi robot, tetapi memberimu hak untuk memilih. Ketika kamu bisa mengendalikan dirimu sendiri, barulah kamu bisa mengendalikan hasilnya. Inilah mengapa trader profesional tampak dingin. Kami bukan tidak berperasaan, tetapi menggunakan perasaan di tempat yang tepat. Ketika kamu memiliki keterampilan, memiliki sistem, dan memiliki ketenangan, saatnya untuk memperbaiki hati, mempelajari sejarah, melihat filsafat, dan memahami agama, bukan untuk membuatmu menjadi misterius, tetapi untuk membuatmu memahami siklus dan esensi.
Semua fluktuasi keuangan di dunia adalah perwujudan sifat manusia yang berulang. Jika kamu memahami sifat manusia, kamu juga akan memahami pasar. Oleh karena itu, saya berkata bahwa jika ingin memperbaiki trading, pertama-tama perbaiki hatimu. Jika kamu bisa tetap tenang di tengah badai salju dan melihat dengan jelas dalam kekacauan, itulah aura yang seharusnya dimiliki oleh seorang trader profesional. Ingatlah satu kalimat: keterampilan adalah keahlian yang kamu gunakan untuk mencari nafkah, tetapi sifat manusia adalah dasar apakah kamu bisa makan seumur hidup. Di bidang ini tidak ada jalan pintas, hanya kebenaran yang diulang hari demi hari. Yang bisa bertahan sampai akhir bukanlah yang paling cerdas, tetapi mereka yang paling mampu menahan kesepian. Inilah jalan pembelajaran seorang trader profesional.