DeFi

Artikel ini memberikan analisis komprehensif tentang bagaimana Hyperliquid berhasil menjadi pemain utama di ranah DEX perpetual melalui mekanisme token ekstrem “97% dari biaya dialokasikan untuk pembelian kembali (buyback) HYPE.” Artikel ini secara sistematis mengulas arus kas riil HYPE dan berbagai jalur valuasi potensial, meliputi volume trading, struktur pendapatan, efek kompounding HyperEVM, serta tiga skenario harga—bear market, baseline, dan bull market. Artikel ini menghadirkan penjelasan mengenai token berleverage tinggi yang digerakkan oleh pertumbuhan volume trading dan pembelian kembali (buyback) protokol.

Berdasarkan laporan mingguan Glassnode terbaru, Bitcoin sempat turun hingga USD 89,000, sehingga pemegang jangka pendek menghadapi tekanan menyeluruh. Basis biaya on-chain sepenuhnya ditembus, dan sentimen pasar segera bergeser ke posisi defensif. Aliran negatif yang terus-menerus pada ETF spot serta penurunan leverage di pasar futures menunjukkan lemahnya permintaan dan mundurnya aktivitas spekulatif secara bersamaan. Di sisi lain, pasar opsi merevisi risiko secara signifikan, dengan volatilitas tersirat dan skew meningkat tajam. Premi opsi put 90 ribu melonjak drastis, menandakan permintaan lindung nilai terhadap risiko penurunan sangat tinggi. Laporan ini secara sistematis mengulas data on-chain, ETF, dan derivatif, serta menyoroti sinyal risiko utama yang menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini berada dalam struktur pasar bearish yang moderat.

Robinhood mengambil langkah strategis dengan berinvestasi di Lighter, sebuah DEX perpetual yang didirikan oleh Vladimir Novakovski, mantan profesional Citadel. Lighter merevolusi logika trading dengan mengadopsi arsitektur ZK Rollup yang inovatif dan mekanisme latensi bertingkat yang bebas biaya. Platform ini juga menawarkan infrastruktur teknis khusus untuk DEX. Dukungan dari investor ternama seperti Founders Fund dan Haun Ventures semakin memperkuat posisi Lighter. Langkah ini berpotensi mengubah lanskap pasar DEX perpetual di masa mendatang.

Artikel ini, melalui analisis tokenized basis trading yang diperkenalkan oleh Ethena Labs, menyoroti titik balik krusial bagi structured products di DeFi serta mengkaji bagaimana pergeseran ini mengubah struktur pasar secara fundamental.

Artikel ini memberikan analisis mendalam tentang penyebab utama kejatuhan xUSD, mulai dari penyamaran sebagai stablecoin dengan klaim delta-netral secara nominal, penggunaan strategi off-chain yang tidak transparan, paparan leverage yang sangat tinggi, hingga praktik pinjaman rekursif yang memperbesar risiko. Faktor-faktor tersebut akhirnya menyebabkan likuidasi sistemik pada Oktober 2025. Artikel ini juga memperkenalkan kerangka kerja Skor Risiko Teknis Vault yang dirancang untuk membantu pengguna dalam menilai tingkat keamanan produk DeFi.

Artikel ini memberikan uraian komprehensif tentang pendekatan teknis dan eksekusi serangan, mengkaji dampaknya pada beragam jaringan blockchain, serta meninjau strategi mitigasi yang diterapkan oleh proyek seperti Balancer dan Berachain.

Artikel ini menyajikan detail teknis dan performa pasar Boros, serta menelaah potensinya untuk digunakan dalam aplikasi nyata seperti hedging, arbitrase, dan penyediaan likuiditas.

Hyperliquid dan Pump.fun mengalokasikan hampir semua pendapatan biaya untuk buyback token, menerapkan strategi deflasi yang bertujuan mengubah karakteristik token kripto dan mengarahkan platform terdesentralisasi ke model “dividend token”.

Biteye secara sistematis mengulas 14 DEX Perpetual teratas dan memberikan perbandingan menyeluruh mengenai latar belakang ekosistem, fitur unggulan, mekanisme trading, serta dukungan modal masing-masing. Laporan ini menampilkan analisis bertingkat terhadap proyek-proyek utama seperti Hyperliquid, Aster, dan Backpack. Selain itu, laporan ini merinci strategi krusial bagi pengguna ritel untuk memperoleh poin dan memaksimalkan hasil terkait TGE.

Laporan ini menyajikan tinjauan dan analisis sistematis tentang perkembangan protokol liquid staking (LSD). Sejak tahun 2020, protokol liquid staking berkembang pesat, dengan total value locked (TVL) yang telah melampaui USD 85 miliar, sehingga menjadi penghubung utama antara PoS dan DeFi. Dengan membandingkan protokol-protokol terkemuka seperti Lido, Jito, dan Rocket Pool, laporan ini menyoroti karakteristik serta dinamika kompetitif dari berbagai model: Lido tetap menjadi pemimpin liquid staking Ethereum, memanfaatkan keunggulan pelopor dan skala ekonomi; Jito berkembang pesat di ekosistem Solana melalui distribusi pendapatan MEV; Rocket Pool mendorong partisipasi operator node skala kecil melalui model desentralisasi dan ambang masuk yang rendah. Berkat tingkat risiko yang relatif rendah dan hasil yang stabil, liquid staking berhasil menarik arus besar pengguna dan modal, sekaligus memunculkan produk inovatif seperti Pendle yang meningkatkan efisiensi modal dan keragaman keuangan.

Proposal ambisius dari Jon dan Hasu di komunitas Hyperliquid memicu diskusi luas. Mereka merencanakan pembakaran sekitar 45% dari total pasokan HYPE dan penyesuaian FDV (Fully Diluted Valuation/valuasi terdilusi penuh) agar lebih sesuai dengan kapitalisasi pasar beredar. Selain itu, mereka juga mengusulkan penghapusan alokasi masa depan untuk *Community Rewards & Reserve Pool* demi meningkatkan daya tarik investasi token bagi investor institusional.

Token HYPE milik Hyperliquid baru-baru ini mengalami penurunan tajam. Penurunan ini diyakini terkait dengan munculnya token dari DEX baru seperti Aster. Artikel tersebut mengungkapkan bahwa mulai November, sekitar 237,8 juta token HYPE akan mulai dilepas ke pasar, sehingga menimbulkan tekanan jual yang signifikan. Sementara itu, program pembelian kembali hanya mampu menutupi sekitar 17%. Dengan persaingan yang semakin intens dan perubahan sentimen pasar, kondisi ini berpotensi mempercepat koreksi harga.

Artikel ini menyajikan analisis komprehensif mengenai beberapa protokol DeFi, seperti Hyperliquid, Ethena, Maker, dan Frax. Protokol-protokol tersebut memanfaatkan stablecoin asli atau mekanisme inovatif untuk mengalokasikan ulang pendapatan menjadi pembelian kembali, pengembangan ekosistem, dan insentif pengguna.

Vitalik menilai bahwa “DeFi berisiko rendah” berpotensi menjadi aplikasi inti dalam ekosistem Ethereum, layaknya Google Search bagi internet. Artikel ini menyoroti bahwa use case seperti lending yang sepenuhnya terjamin agunan, pembayaran stabil, dan aset sintetis dapat menghadirkan nilai berkelanjutan serta identitas budaya bagi ETH tanpa mengandalkan spekulasi berlebihan. Oleh karena itu, arah ini penting karena menyeimbangkan manfaat ekonomi dengan semangat komunitas.

Artikel ini mengulas dinamika persaingan serta struktur likuiditas pada centralized exchanges (CEX) untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan bagi decentralized perpetual contract exchanges (Perp DEX). Analisis dalam artikel ini menyoroti perbedaan mendasar antara model Central Limit Order Book (CLOB) dan model perpetual contract berbasis AMM, dengan fokus pada struktur pasar, mekanisme penemuan harga, agregasi likuiditas, serta strategi pencatatan aset sebagai landasan perbandingan. Dalam situasi pasar saat ini, Perp DEX semakin mendapatkan perhatian dan berada pada posisi strategis untuk memanfaatkan peluang struktural yang muncul.