Dalam dua tahun terakhir, BlackRock secara konsisten memperdalam keterlibatannya di pasar cryptocurrency. Sejak disetujuinya ETF Bitcoin spot, BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT) muncul sebagai salah satu produk dengan pertumbuhan tercepat di sektor ini. Sebagai manajer aset terbesar di dunia, keputusan BlackRock kerap menjadi penentu arah sentimen pasar.
Dari perspektif strategi institusional, BlackRock telah lama memandang Bitcoin sebagai kelas aset yang layak untuk alokasi jangka panjang, menempati posisi strategis bersama emas, obligasi, dan saham. Oleh sebab itu, terlepas dari fluktuasi pasar jangka pendek, BlackRock terus memperluas eksistensinya di industri kripto.

Sumber: https://x.com/lookonchain/status/1993291699356155926
Pada 25 November 2025, BlackRock mentransfer lebih dari 4.471 Bitcoin—senilai kurang lebih $400 juta—ke akun kustodi Coinbase Prime miliknya. Langkah ini menimbulkan spekulasi apakah transfer tersebut bertujuan untuk menyeimbangkan kepemilikan ETF, menyediakan likuiditas cadangan menghadapi potensi volatilitas pasar, atau mengatur ulang posisi portofolio.
Terlepas dari motifnya, transfer aset dalam skala besar seperti ini merefleksikan sudut pandang institusi terhadap tren pasar. Bagi investor individu, penyeimbangan portofolio institusi berskala besar kerap menjadi penanda strategi awal dan layak dipantau secara cermat.
Tiga alasan utama membuat langkah ini disebut sebagai peringatan likuiditas:
Memindahkan lebih dari 4.000 Bitcoin dalam satu transaksi dipandang sebagai aksi lindung nilai atau penyeimbangan portofolio. Dengan likuiditas spot Bitcoin yang terbatas, transfer dalam skala ini sering memicu pergerakan harga.
IBIT baru-baru ini mencatat arus keluar terbesar. Saat modal institusional keluar dari ETF, transfer besar terjadi sehingga memunculkan pertanyaan apakah penyeimbangan portofolio dalam skala lebih besar sedang berlangsung.
Investor kerap menafsirkan aksi BlackRock sebagai sinyal penurunan pasar yang mendekat, sehingga memperbesar kepanikan dan memperketat likuiditas di pasar.
Setelah pengumuman tersebut, harga Bitcoin mengalami tekanan turun sementara. Sebagian trader meyakini penurunan likuiditas secara tiba-tiba dapat memicu pengujian level support. Di sisi lain, terjadi perubahan signifikan pada rasio posisi long-short di pasar derivatif. Hal ini menandakan ketidakpastian arah harga ke depan semakin meningkat.
Kendati demikian, permintaan struktural jangka panjang terhadap Bitcoin tetap kuat, dengan pembelian institusi menunjukkan ketahanan.
Jika penyeimbangan portofolio institusi berskala besar terus berlanjut, beberapa risiko dapat muncul:
Dalam situasi saat ini, investor perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:





