
(Sumber: Arbitrum)
ARB merupakan token tata kelola asli dari jaringan Arbitrum, yang berperan dalam ekosistem scaling Layer 2 Ethereum. Berbeda dengan mayoritas blockchain yang menggunakan token asli untuk biaya transaksi, ARB secara khusus diciptakan sebagai alat tata kelola, bukan sebagai aset penyelesaian transaksi.
Di dalam kerangka Arbitrum DAO, ARB melambangkan otoritas institusional. Pemegang ARB tidak sekadar menjadi peserta, melainkan turut membentuk aturan dan arah strategis jaringan. Mereka memiliki pengaruh langsung terhadap pembaruan protokol, pengembangan teknologi, serta alokasi sumber daya, menjadikan ARB fondasi utama ekosistem ini.
ARB menjalankan peran tata kelola yang beragam dalam Arbitrum DAO, mencakup aspek penting operasional protokol dan manajemen risiko.
Pemegang ARB juga memiliki kewenangan memilih anggota Security Council, memastikan jaringan dapat segera mengaktifkan protokol darurat demi menjaga keamanan jika terjadi anomali sistem atau risiko tak terduga.
Sesuai jadwal, Arbitrum akan melakukan unlock sekitar 92,65 juta token ARB pada 16 Desember, sekitar 1,9% dari total suplai token. Dengan valuasi saat ini, nilainya mencapai kurang lebih US$19 juta. Peristiwa unlock seperti ini biasanya menarik perhatian pasar, karena memengaruhi sirkulasi token dan distribusi hak tata kelola.
Unlock token meningkatkan suplai yang beredar, sehingga berpotensi menimbulkan tekanan harga jangka pendek dan meningkatkan volatilitas. Namun, besarnya tekanan jual sangat bergantung pada komposisi pemegang token, tujuan penggunaan dana, serta sentimen pasar secara keseluruhan. Dalam jangka panjang, efek unlock ARB tidak hanya terbatas pada harga. Bertambahnya token yang beredar dapat mendistribusikan ulang hak tata kelola, yang kemudian memengaruhi hasil voting Arbitrum DAO dan keputusan strategis. Hal ini menjadi perhatian utama bagi pengamat ARB jangka panjang.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Web3, silakan daftar di: https://www.gate.com/
Peran ARB dalam ekosistem Arbitrum bukan sebagai bahan bakar transaksi, melainkan sebagai penggerak utama tata kelola jaringan Layer 2. Nilai utamanya berasal dari otoritas pengambilan keputusan DAO, bukan sekadar permintaan perdagangan. Menjelang unlock token berikutnya, perhatian sebaiknya tidak hanya tertuju pada pergerakan harga, tetapi juga pada distribusi ulang kekuatan tata kelola seiring perubahan suplai yang beredar. Dinamika ini akan terus membentuk perkembangan jangka panjang Arbitrum dan peta persaingan Layer 2 secara keseluruhan.





