Analisis ekonomi terbaru mengungkapkan dampak inflasi dari kebijakan perdagangan proteksionis yang dijalankan selama pemerintahan Trump. Berbagai studi menunjukkan bahwa kebijakan seperti tarif telah mendorong kenaikan harga konsumen dan inflasi secara umum. Federal Reserve memperkirakan tarif yang diberlakukan sepanjang 2018–2019 menaikkan inflasi inti sekitar 3,6 poin persentase. Dampak tersebut tercermin melalui data berikut:
| Dampak Kebijakan | Perkiraan Efek |
|---|---|
| Peningkatan Inflasi Keseluruhan | 0,3 poin persentase |
| Peningkatan Inflasi Inti | 3,6 poin persentase |
| Pass-through Biaya Konsumen | 35% dari biaya tarif |
Tekanan inflasi ini muncul dari berbagai mekanisme. Tarif langsung menaikkan biaya impor, yang kemudian banyak perusahaan teruskan ke konsumen melalui kenaikan harga. Riset St. Louis Federal Reserve menemukan bahwa sekitar 35% dari biaya tarif dialihkan kepada pembeli pada tahap awal implementasi. Efek pass-through ini sangat menonjol pada produk seperti kopi, mainan, dan elektronik.
Dampak jangka panjang dari kebijakan tersebut masih menjadi perdebatan para ekonom. Sebagian menilai efek inflasi kemungkinan bersifat sementara, sementara lainnya mencermati potensi perubahan struktural pada rantai pasok global. Seiring bisnis dan konsumen beradaptasi dengan dinamika perdagangan ini, dampak inflasi sepenuhnya mungkin baru akan terlihat dalam data ekonomi mendatang.
Analisis ekonomi terkini menunjukkan potensi dampak perang dagang terhadap ekonomi Amerika Serikat. Model perdagangan dan realokasi dinamis memperkirakan bahwa konflik dagang berkepanjangan mampu menurunkan PDB AS sebesar 1,8% di bawah proyeksi baseline. Estimasi ini, dipublikasikan pada 2025, mempertimbangkan tarif balasan dari negara mitra dan tingkat ketidakpastian kebijakan yang tinggi. Sebagai perbandingan, berikut hasil penilaian dari studi lain:
| Studi | Perkiraan Dampak PDB |
|---|---|
| Model Perdagangan Dinamis (2025) | -1,8% |
| Analisis CBO (2018–2020) | -0,27% |
| Studi Federal Reserve | -0,04% (kerugian bersih) |
Studi CBO serta Federal Reserve berfokus pada periode 2018–2020, sedangkan model terbaru memproyeksikan dampak yang lebih besar. Perbedaan ini kemungkinan akibat efek jangka panjang hambatan dagang dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Model 2025 juga mengakomodasi faktor-faktor seperti gangguan rantai pasok dan investasi yang tertunda, yang berdampak kumulatif seiring waktu. Hasil ini menegaskan kompleksitas penilaian dampak perang dagang, sekaligus pentingnya model ekonomi jangka panjang dalam pengambilan keputusan kebijakan.
Federal Reserve diproyeksi akan tetap mempertahankan suku bunga tinggi guna menahan inflasi pada tahun 2025, meski menghadapi tekanan dari Presiden Trump agar suku bunga diturunkan. Pilihan ini didorong oleh kekhawatiran inflasi yang masih berlangsung dan prediksi pertumbuhan ekonomi. Kebijakan suku bunga The Fed berdampak luas pada sektor ekonomi, termasuk suku bunga KPR dan kondisi ekonomi makro.
Berikut indikator utama kondisi ekonomi saat ini:
| Indikator | Nilai |
|---|---|
| Tingkat Inflasi | 3% |
| Federal Funds Rate | 4,00–4,25% |
| Tingkat Pengangguran | Tidak tersedia |
Tingkat inflasi sebesar 3% per September 2025, meski lebih rendah dari perkiraan, masih melampaui target The Fed sebesar 2%. Persistensi inflasi di atas target menjadi alasan utama bank sentral mempertahankan kebijakan hawkish.
Komitmen Federal Reserve terhadap stabilitas harga tercermin dalam aksi terbarunya. Pada Oktober 2025, The Fed memangkas suku bunga sebesar 0,25%, sehingga federal funds rate berada di kisaran 4,00–4,25%. Penurunan terbatas ini, pasca sembilan bulan tanpa pemangkasan, menunjukkan kehati-hatian The Fed dalam menyesuaikan kebijakan moneter.
Pasar keuangan memprediksi penurunan suku bunga lanjutan hingga kisaran 2,75%–3,0% pada akhir 2026. Namun, jalur kebijakan The Fed berpotensi berbeda dari proyeksi pasar, karena bank sentral menyeimbangkan antara pengendalian inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja.
Per 28 Oktober 2025, Trump coin bernilai $0,004785. Nilainya meningkat tajam dalam 24 jam terakhir, menandakan performa pasar yang kuat.
Per 28-10-2025, harga Super Trump coin tercatat $0,000131, dengan nilai perdagangan 24 jam sebesar $30.102,65.
Bisa, Anda dapat mencairkan Trump coin dengan mengonversikannya ke kripto utama seperti Bitcoin atau Ethereum, lalu menjualnya ke mata uang fiat melalui bursa.
Trump coin turun sekitar 8% dalam waktu singkat akibat lonjakan aktivitas perdagangan, menurut laporan penyedia data kripto.
Bagikan
Konten